Kali ini gana sedang bersama aldo sahabatnya. Mereka tengah berada diapartemen milik gana, memang dari hari-hari yang lalu aldo selalu mengajaknya untuk ngumpul bersama. Namun baru kali ini gana mengiyakan ajakan sahabatnya itu. Gana sedang menyiapkan beberapa makanan dan cemilan, karena baginya bermain play station juga butuh tenaga ekstra. Aldo yang sedari tadi berada dikamar gana,hanya mengikuti apa yang pria itu lakukan.
"Eh.. Nyet lo mau makan ape heh?" tanya gana,sedangkan aldo hanya menurut dengan apa yang akan pria itu masak.
"Gimana,kalau spageti ikan cucut aja"
"Dasar siamang lo ye" gana hanya cengigisan saja melihat ekspresi dari aldo. Memang aldo tidak menyukai sesuatu yang berbau dengan ikan,tapi jika dengan daging-dagingan ia mau memakannya.
"Emang kenapa sih kan enak ikan cucut"
"Gak sekalian aja tuh curut lo bikin spageti. Jelek-jelek kok jelek" beberapa kali aldo selalu melemparkan candaan khas nya sontak membuat gana semakin ingin membalasanya. Karena kebiasaan dari mereka adalah selalu beradu mulut hingga susah untuk mengakhirinya.
"Sumpah becanda lo lucu banget do. Apa kabar dengan otak hari ini?" tanya gana.
"Alhamdulillah,sekarang berada disiku kanan"
Setelah mereka selesai memakan spageti buatan gana,mereka berdua langsung beranjak dan segera memutar play station yang sedari tadi mereka anggurkan. Kali ini mereka bermain sepak bola,permainan mereka sangat seru hingga berkali-kali mereka selalu memutarnya kembali. Tak terasa waktu berjalan dengan cepat,sudah 2 jam lebih 3 menit 5 detik mereka bermain. Namun aldo tak kunjung beranjak,ia lebih memilih ingin menginap diapartemen milik gana.
"Gue nginep ya nyet" tanya aldo,namun jiwa-jiwa jail milik gana mulai tumbuh. Ia berpikir jika mengerjai sahabatnya itu adalah sesuatu yang wajib dikerjakan.
"Oh,tentu boleh donk. Tapi ada syaratnya" aldo menelan salivanya dengan berat,ia mulai merasa hatinya tidak enak. Pasti gana mau berulah lagi dengannya.
"Syaratnya lo harus, pu-putusin amel"
"Tokek darat lo. Mending gue pulang aja.. Bye" aldo langsung berdiri dari tempat duduknya dan hendak pergi dari hadapan gana.
***
"Oke key,gue bakalan makein skincare sama make up biar lo tambah cantik" amel tengah berada dirumah key, ia telah berjanji akan menemani sahabatnya itu selama sang papa pergi kesingapura. Papa key memang teramat sibuk dengan pekerjaannya,sehingga key tidak terlalu banyak perhatian darinya. Bahkan jika dirumah hanya digunakan untuk beristirahat saja kemudian balik kerja lagi. Makanya jangan pernah menganggap orang kaya itu hidupnya tenang,justru dengan adanya kekayaan tersebut membuatnya semakin tidak puas dengan apa yang ia miliki. Lebih baik menjadi diri sendiri okey,hehe.
"Ini apaan mel?" tanya key,memang gadis itu tak pernah menggunakan apapun untuk wajahnya,maka tak heran jika ia tak pernah tahu apa nama alat-alat yang digunakan tersebut.
"Itu yang namanya masker wajah,sini gue olesin ke muka lo" dengan lihainya amel mulai mengoleskan masker berwarna hijau itu diwajah key. Sedangkan key hanya pasrah dengan perlakuan amel kepadanya.
"Kok dingin??"
"Kan emang buat dingin key"
"Lah kalau buat dingin kenapa gak pake es batu aja. Kan sama-sama dingin" amel hanya berdecak sebal, sahabatnya ini memang benar-benar tidak mengerti tentang perawatan apa emang terlalu polos sih. Masak iya wajah dipakein es batu.
Key hanya menelan salivanya dengan berat,ia melihat aura wajah sahabatnya itu menjadi berubah 180°. Pasti amel tengah sedikit kesal karenanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Argana
Romance"Gan,kamu jangan kayak gini lagi ya" "Kenapa key?" tanya gana. "Kalau kamu kayak gini,rasanya separuh badan aku juga ikut merasakan sakit" "Hah,kok bisa?" gana tersenyum lekat dengan memandang gadis disampingnya itu. Baginya Key sangat lucu jika sed...