Seharian penuh key menjaga gana,kini ia memutuskan untuk pulang. Hanya sekedar untuk mandi dan berganti pakaian. Karena sejak semalam ia tak pulang untuk mengabari sang papa ataupun bi retno. Key tak ingin membuat mereka merasa cemas kepadanya.
.
.
.
.Setelah berganti pakaian key langsung kembali lagi kerumah sakit. Sebenarnya ia juga takut,jika nanti gana terbangun dan tidak ada siapapun disana.
Selama perjalanan key hanya melamun kearah luar taxi, ia pun masih berkalut dengan pikirannya sedari tadi.
Saat sampai dirumah sakit key langsung duduk disamping ranjang gana,melihatnya apakah sudah bangun atau belum. Namun nyatanya gana masih enggan membuka matanya. Biarlah mungkin dia sedang beristirahat. Key pun ikut menyenderkan kepalanya diranjang,kemudian mencoba untuk terlelap dalam mimpi.
***
Tangan gana sedikit bergerak,menandakan bahwa pria tersebut sudah siuman dari tidurnya. Gana ingin sekali membuka matanya,tetapi sangat sulit sekali. Yang bisa ia lakukan hanya menggerakkan ujung-ujung jarinya. Ternyata ia masih berada dialam bawah sadarnya. Gana sesekali mengigau memanggil-manggil nama key,tapi key masih belum terganggu sama sekali.
"Key...key" lirihnya.
Key mulai mengeliat,seperti nya ada seseorang yang tengah memanggil-manggil namanya. Ia pun terbangun dan diliatnya wajah gana. Namun pria tersebut masih terlihat tenang,maka bagi key mustahil bahwa gana yang memanggil namanya.
"Key..sana"
Key melotot,itu bukan mustahil melainkan sebuah kebenaran. Yang memanggil namanya adalah gana,pria itu telah siuman dari tidurnya.
"Gana...iya ini aku key" key menggoyang-goyangkan badan gana sesekali menepuk pelan pipi nya. Agar gana sedikit terganggu dan mau bangun dari tidurnya.
Perlahan gana mulai membuka matanya,ia melihat wajah seseorang yang tadi malam ia tunggu-tunggu. Akhirnya ia bisa menemui nya lagi. Gana tersenyum hangat kepada key,usahaya tidak ada yang sia-sia.
"Maafin aku" lirih gana sembari memegang erat tangan sang kekasih itu.
"Aku yang minta maaf gan,aku terlalu egois sama diri aku sendiri"
Gana hanya tersenyum, ia merasa puas dengan usahanya kemarin. Ya walaupun membuatnya sedikit celaka dan berakhir disebuah rumah sakit.
"Kamu makan dulu ya. Aku ambilin" ucap key yang kemudian diberi anggukan oleh gana.
Key mengambil bubur dimeja dekat ranjang gana,kemudian membawanya guna menyuapi pria tersebut. Gana hanya diam saja,sebenarnya key tahu bahwa bubur itu rasanya hambar. Mungkin jika key yang memakan dia sudah muntah sedari tadi.
"Hambar ya?"
"Iya,tapi gak apa-apa kalau ada kamu" ucap gana.
"Kenapa kalau ada aku?"
"Karena rasanya udah terbayar jika kamu ada disamping aku" goda gana. Key hanya tertawa mendengar rayuan gombal dari gana,sebenarnya hatinya sudah berdetak kencang dan tak bisa dikondisikan lagi.
"Aku makan sendiri aja"
"Emang kamu enggak apa-apa?" tanya key.
"Udah gak apa-apa kok"
"Ya udah kalau gitu aku nelpon mama kamu dulu ya. Soalnya dari kemarin aku belum ngomong"
Gana menggeleng,ia tak mau jika sang mama tahu kalau ia masuk kerumah sakit. Key hanya menuruti permintaan gana, memang seperti nya pria tersebut sedang ada masalah bersama keluarga nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Argana
Romance"Gan,kamu jangan kayak gini lagi ya" "Kenapa key?" tanya gana. "Kalau kamu kayak gini,rasanya separuh badan aku juga ikut merasakan sakit" "Hah,kok bisa?" gana tersenyum lekat dengan memandang gadis disampingnya itu. Baginya Key sangat lucu jika sed...