Galau

78 12 4
                                    

MamaTer💜:

Nanti kerumah,
Gak ada penolakan.

  Gana hanya menghela napasnya perlahan,pasalnya jika sang mama meminta ia tak bisa melakukan apa-apa. Gana mulai bangkit dari tidurnya dan sesekali mengucek matanya yang masih susah untuk diajak kompromi. Ia melangkahkan kakinya kedalam kamar mandi,gana berniat untuk mandi kemudian pergi kerumah sang mama.

  Sedari tadi gana terus mencoba untuk berpikir positif, namun nyatanya ia tak bisa. Mengapa setiap ingin pergi kerumah sang mama,pikirannya terus melayang entah kemana.

.
.
.
.
.

  Setelah memasukkan motornya kedalam garasi,gana mulai masuk kedalam rumahnya dulu. Ia melihat beberapa bunga lavender kesayangan mamanya. Karena sang mama juga mempunyai hobi seperti dirinya yakni mengoleksi bunga. Tetapi berbeda dengannya,jika gana mengoleksi bunga gazania dan mamanya mengoleksi bunga lavender. Namun tetap saja saja sama-sama menyukai berbagai koleksi bunga.

  Gana berjalan dengan hati-hati sesekali ia menyapa bi sari dan mang didin yaitu pembantu dirumah mamanya. Bahkan mereka masih mengingat betul semua kelakuan gana sewaktu dulu. Mulai dari mengacak-acak dapur karena tak bisa memasak mie instan sampai mencabuti koleksi bunga sang mama untuk dijadikan mahkota bersama kakaknya. Yang nantinya akan mendapat semprotan kemarahan dari sang mama juga. Mereka bertiga hanya tertawa mengingat kejadian tersebut,rasanya gana terlalu rindu dengan kejadian yang menimpanya dulu. Namun sekarang telah berbeda,semenjak sang papa pulang dari Australia gana memutuskan untuk tinggal sendiri diapartemen. Karena sikap sang papa yang selalu bersikap kasar padanya.

"Gana,ayo masuk sayang. Udah ditungguin papa loh" ucap sang mama. Gana sedikit kaget bukannya hanya sang mama saja,tapi kenapa sekarang ada papa nya disana.

"Ada papa juga ya ma?"

"Kenapa gana. Dia kan juga papamu"

***

  Gana terus saja mencoba menenangkan dirinya sepanjang perjalanan menuju dalam rumah. Ia sedikit tegang, mungkin lebih tepatnya adalah hawa dingin mencekam mulai masuk kedalam tubuhnya.

Gana terus mengikuti kemana arah sang mama membawanya. Ternyata sang mama membawanya menuju kebelakang rumahnya,namun ia sama sekali tak menemukan sang papa. Tetapi ia malah menemukan mokki, kucing kesayangan sang mama. Tak menunggu lama gana langsung berlari berhamburan untuk menangkap kucing kesayangan mamanya itu. Mungkin ia sendiri sudah begitu kangen dengan kucing tersebut,karena lamanya ia tak tinggal dirumah ini.

"Hai mokki, tambah lucu lo cing" ujar gana seperti orang gila,yang mengajak kucing berbicara. Namun ajaibnya ,alih-alih mokki menjawabnya walaupun hanya dengan suara "meong" saja. Tapi tetap saja, kucing itu seperti tahu apa makna yang diungkapkan oleh gana.

"Tau gak gan..."

"Enggak"

"Eh,nih anak. Mama belum selesai ngomong udah dipotong aja,emang kamu mau jadi anak durhaka. Mau masuk neraka..."

"Kalau neraka masih muat kenapa enggak mah." canda gana.

"Kamu ini ya,semua manusia itu inginnya masuk surga eh ini malah mau masuk neraka" ujar bu revaline dengan panjang kali lebarnya.

"Ya elah mah. Tuhan udah bosen kali liat manusia yang masuk neraka kebanyakkan. Masak iya masih ditambah lagi,mau dijadiin stock tahunan apa"

ArganaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang