Dewi rembulan & Dewa mentari

86 14 0
                                    

"Key kamu inget gak ucapanku dulu. Bahwa aku akan menjadikanmu wanita satu-satunya dalam hidupku. Ingat gak!!!"

"Kamu pasti ingat key,tapi kamu gak mau jawab pertanyaan ku" tegas gana untuk mengingatkan key.

  Gana terus saja mencoba berpikir keras,bagaimana ia harus membuat key berhenti marah padanya. Apa gana menceritakan semuanya saja,ya mungkin bisa dicoba. Gak ada salah nya juga kan ia jujur dengan key,agar pacarnya itu sedikit mengerti.

"Aku akan jelasin semuanya key" ucap gana,namun key sedikit tak mau serta berontak. Dan akhirnya gana terus memaksakannya,jadi mau tak mau key harus mendengarkannya.

  Gana mulai menceritakan semuanya yang terjadi. Key sedikit terkejut dengan perlakuan papa gana kepada pria itu. Key sempat berpikir bahwa mr. Bram tidak akan pernah tega memperlakukan anaknya seperti itu. Apalagi gana,key bahkan selalu berpikir jika gana adalah anak yang hidup dalam kondisi keluarga baik. Sampai-sampai key saja sedikit iri karena gana dapat kasih sayang dari kedua orang tua yang utuh,bukan seperti dirinya. Mamanya saja sudah pergi meninggalkan semuanya dan papanya lebih mementingkan karir daripada anaknya.

"Ta-pi apa kamu yakin bisa membatalkan semuanya?" key sedikit ragu apa benar gana dapat membatalkan semuanya.

"Aku akan berusaha buat kamu key. Aku janji" Key mulai tersenyum manis,ia akan mencoba sedikit mengerti dengan kondisi sang pacar.

***

  Setelah kejadian di vila, gana mulai mengajak key pulang bersamanya. Gana tengah memesan taksi online untuk ia dan key pulang,tapi tetap saja belum ada yang meresponnya. Sedangkan key hanya melamun didekat kolam renang,matanya terus tertuju kedepan. Ya pemandangan di vila sini memang indah bahkan key saja dapat melihat beberapa lampu kota dari atas. Sesekali senyum nya mulai mengembang lebar mempertontonkan deretan gigi putih sang pemilik.

"Key,taksinya gak direspon-respon nih. Apa kita pulangnya besok aja bareng sama aldo?" tanya gana memastikan.

"Gak apa-apa kok" gana melihat sesuatu yang mengganjal didalam mata gadis itu,ia yakin bahwa sebenarnya key ingin pulang. Mungkin salah satu alasannya yaitu ditenda masih ada gladis disana.

"Jangan sedih donk. Ayo ikut aku aja"

"Kamana??" ya gana ingin mengajak key kesuatu tempat,padahal baru tadi ia menemukan tempat itu gara-gara mengelilingi vila ini. Bahkan gana rasa key pasti suka dengan tempat itu.

  Key menghela napasnya dengan pelan,sembari menatap mata coklat milik gana. Setelah itu, mereka bergegas dengan langkah sedikit hati-hati karena tanahnya lumayan becek karena habis diguyur hujan.

  Key tak bisa berkata-kata selama beberapa detik, ia begitu menikmati pemandangan diatas bukit ini. Key terperangah melihat banyaknya lampu kota,ia pun tak henti-hentinya mengembangkan senyum manisnya. Rasa sesak didadanya sedari tadi ia rasakan seakan lenyap begitu saja,bahkan mungkin rasanya seperti terlahir kembali kedunia. Ah elah lebay dah...

"Bagus banget" gumam key,walaupun sebenarnya ia sudah tahu dengan bukit ini. Namun key tak pernah pergi jika malam hari,karena sang papa tak pernah mengijinkannya.

"Ini semua tuh kayak kamu key"

"Loh kok bisa?" tanya key.

"Karena keindahannya tak pernah lenyap walaupun dewi rembulan pergi dan digantikan oleh dewa mentari" key terkekeh pelan, ia merapatkan tubuhnya agar lebih dekat dengan gana. Kemudian Key dengan beraninya mulai mengenggam tangan gana dengan erat seakan gana tak boleh pergi meninggalkannya sekarang atau nanti.

Sedangkan gana sedikit terkejut, tangan gadis disampingnya itu sangat dingin mungkin es saja kalah dengan tangannya.

"Tangan kamu dingin banget" ucap gana.

ArganaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang