bimbang

72 13 0
                                    

  Detik berganti menit,menit berganti jam begitu pun dengan jam akan berganti hari. Bahkan setiap yang bernyawa akan menemui mati. Manusia hanya bisa berencana namun tatap saja Tuhanlah yang akan menentukan.
.
.
.
.
.

  Gadis berambut lurus dan sedikit pirang itu terduduk disamping ranjang dengan ukuran king size. Mungkin bagi gadis tersebut itu adalah hal biasa dalam rumahnya. Bagaimana tidak, sebagian besar barang-barang yang terdapat didalamnya adalah sesuatu yang serba mewah dan tentunya mahal. Namun baginya itu semua adalah semu,karena sejatinya yang kekal hanyalah Tuhan semata. Bahkan ciptaan-Nya saja ada yang musnah cepat atau lambat.

  Ya gadis itu adalah Keysana Margaretha. Gadis cantik keturunan asli dari korea itu tak pernah sedikitpun mau menunjukkan ekspresi wajah murung atau sedihnya dihadapan banyaknya orang. Walaupun terkenal akan kecantikkannya key tak pernah berpikir bahwa kecantikan adalah segalanya.

  Key masih terfokus terhadap pikirannya sendiri. Ia sedang teringat akan semua pesan yang baru diketahuinya baru-baru ini. Ya sebuah surat pengakuan dari sang mama. Jujur key tak bisa terlepas dari sebuah bayang-bayang itu. Anak haram? Itu yang terus ia pikirkan. Padahal tak pernah ada sejarahnya jika seseorang itu disebut dengan julukan "anak haram". Karena setiap anak yang lahir didunia itu SUCI dan bersih. Namun key tak bisa melepaskan semua pikirannya kali ini.

"sadar key sadar...lo bukan anak haram" Puji key dengan dirinya sendiri.

  Entah kenapa setiap ia mencoba melepaskan ingatan itu,bukannya malah hilang namun malah semakin kuat didalam pikirannya. Ia mulai melamun kembali,bahkan tatapannya sama sekali tak pernah lepas dari sebuah cincin kecil diatas meja belajarnya. Key berpikir bahwa ia belum pantas memakainya. Entah karena apa key belum mau memakainya,ia pun tak paham. Key seperti belum menemukan sosok jati dirinya kali ini. Bimbang!! Mungkin saja
.
.
.
.
.
.

Klekk..

  Pintu kamarnya terbuka lebar,memperlihatkan sosok yang tengah membukannya. Itu adalah rony,papanya. Key mulai beranjak dari tempat duduknya,berusaha mendekati sang papa yang masih berdiri didepan pintu kamarnya.

  Rony terdiam tanpa kata,ia masih melihat wajah gusar dari sang putri. Rony tahu betul bagaimana sekarang kondisi sang anak,mungkin ia mencoba untuk terlihat biasa saja. Namun aslinya ia sedang tak baik-baik saja. Jelas terlihat dari tatapan matanya yang sedikit sayu.

"Are you okey,dear??" tanya rony.

"Aku baik pah" jelas key,tapi tetap saja ia tak bisa mengelak dengan semuanya. Bukan lagi bibir yang terucap namun juga mata yang mulai mengungkapkan kebenarannya.

***

  Key sudah bersiap didepan kaca kamarnya, ia mulai membenahkan pakaiannya. Key memakai dress cream selutut dengan sedikit pita panjang dikerahnya sehingga membuatnya terkesan sederhana namun indah.

 Key memakai dress cream selutut dengan sedikit pita panjang dikerahnya sehingga membuatnya terkesan sederhana namun indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ArganaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang