Kesialan hari ini.

337 12 0
                                    


Telolet.. telolet!

Bunyi alarm milik Meli, membangunkan dirinya dari tidur nyenyak.

Ia masih setengah sadar, dan mengantuk berat, sebab semalaman bergadang maraton drakor favoritnya.

"Duh gusti, jam berapa si ini?" Seraya mengucek-ucek matanya yang masih berat untuk dibuka, ia segera mengecek jam.

"HAH? jam 7? kok bisa gue salah setting alarmnya!" Di usaknya rambut milik perempuan itu. Apa yang harus ia lakukan pertama-tama?

Meli panik bukan main, karena ia telat 30 menit untuk masuk sekolah.

Ia pun dengan gelagapan bersiap-siap dan mandi bebek alias hanya asal basah saja.

Setelah berpamitan dengan Bibi yang sedang mengasuh adiknya, dengan kilat menuju jalan raya untuk mencsra angkutan umum yang bisa ia naiki.

"Ish elah, mana sih angkot? abis gue telat parah!" Dilihatnya jam, sudah pukul 07.15

Setelah menunggu 5 menit lamanya, Akhirnya meli mendapati satu angkutan umum.

Kenapa ia naik angkutan umum? pertama, tidak ada supir atau orang yang bisa mengantarnya, orang tuanya sibuk bekerja, dan hanya ada Bibi dan adiknya dirumah.

Meli benar-benar sudah kepalang gelisah karena dirinya sudah benar-benar telat.

***

Akhirnya Meli sampai di depan gerbang sekolah, namun nahasnya gerbang tersebut sudah ditutup.

'Loh? tapi kok pak supri ga ada, ya?' batinnya.

Pak Supri adalah penjaga gerbang di SMA Melati, ya bisa disebut Pak Satpam.

"Ah anjir, gue beruntung banget, mumpung gak di kunci nih gerbang. yahahaha," Meli pun mengendap-endap masuk ke area sekolahan dan memasuki koridor sekolah.

"Alhamdulillah sepi," cengirnya, sepertinya ia memang sedang hoki.

"EH, WOI! MAU MALING YA LO?" Tiba-tiba ada seseorang datang, dan ya, orang itu lagi. Kenapa ia selalu dipertemukan dengan orang menjengkelkan seperti dia sih.

'hoki hoki, gigi gue empuk. mampus aja, ke-gep gue.' batinnya menerima kenyataan bahwa hidupnya tidak mungkin akan semulus itu.

Meli menaruh jari telunjuknya didepan bibir miliknya, "Sshtt diem.. Raka, please bantu gue, sekali ini aja. Jangan laporin gue, gue ngga mau di hukum, Lo mau apa? nanti di kantin gue turutin asli, tapi jangan aduin gue, ya?" Mohonnya kepada Raka. Sudahlah, lenyap sikap angkuh dan gengsinya kali ini di depan cowo ter-menjengkelkan.

Tapi tak apa, daripada dirinya harus membersihkan toilet yg baunya melebihi got comberan.

Raka yg mendengar itu tersenyum miring, mungkin ini bisa menjadi kesempatannya. 'awokawokawok' suara batin Raka.

"Oke gue tunggu di kantin pas istirahat, meja paling pojok. Kalo lo ga dateng gue pastiin lu bakal bersihin tuh toilet pas jam pulang." ancam Raka.

Meli menghela nafas, dan hanya bisa mengangguk pasrah.

to be continue »

My Annoying Boyfriend (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang