beruntung

133 6 0
                                    

"MANA MELI?" Ucap Raka langsung masuk ke toilet cewek.

"Gue rasa dia ada di dalam sini, Ka.." tunjuk Risa ke kamar mandi yg sudah tak terpakai.

"Serius lo?!"

Raka pun langsung segera mendobrak pintu tersebut namun gagal.
Ia pun menyuruh Risa memanggil Adit dan Vino yg berjaga diluar kamar mandi.
Di luar sudah banyak yang penasaran untuk melihat apa yg terjadi.

"ADIT! VINO! BANTU RAKA NGEDOBRAK PINTUNYA!" Suruh Risa.

Adit dan Vino pun segera masuk dan membantu Raka membuka pintunya.

"Dan lo semua, kalo gak mau bantu mending bubar!" perintah Risa dan meninggalkan siswa-siswi yg kekeuh masih ingin melihat apa yg terjadi.

                         🐣🐣🐣

*BRAKK!
*BRAKK!!!

Bunyi Pintu yg di dobrak oleh Raka Dkk.
Pintu masih belum terbuka, hingga satu kali dobrakan lagi pintu berhasil terbuka memperlihatkan Meli dengan luka di sekujur badannya membuat semua orang yg ada disana mematung dan bergidik ngeri.

"Me-Meli.." lirih Risa, menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya. Semua orang disana shock.

"MELI!!" Teriak Raka dan langsung membopong Meli.
Risa, Adit, dan Vino mengikuti Raka.

"MINGGIR LO SEMUA BANGSAT!" Teriak frustasi Raka.

Mereka pun mulai bergosip akan kejadian tadi. Dasar netijen!

                           Di UKS.

Meli pun di periksa dan di obati oleh Anggota PMR.

"Meli.. bangun Mel..." isak tangis Risa menyeruak di UKS melihat kondisi sahabatnya.

"Ris.. lo jangan sedih, Meli pasti baik-baik aja," ucap Vino sambil menenangkan Risa.

Raka sedari tadi hanya bengong melihat apa yg terjadi sekarang.
Ia berjanji akan membalas siapapun berbuat ini kepada Meli.

"Mel, gue mohon bangun." lirih Raka.

Setelah beberapa jam, Meli mulai membuka matanya, disana ia bisa melihat muka sahabatnya Risa. Dan Raka. Adit dan Vino sudah balik ke kelasnya karena disuruh oleh Raka.

'Ya ampun, Apa yg terjadi padanya?'

"Ra-Raka..." panggil Meli.

Raka yg sedang tertidur di kursi pun segera bangun, ia senang melihat Meli akhirnya sadar juga. Tapi, kenapa Meli menangis? Apa sesakit itu lukanya?

"Iya.. gue disini Mel.. gue disini." Tanpa terasa Raka meneteskan air matanya melihat keadaan Meli.

"Sakit ya? Ayo kita kerumah sakit aja." ajak Raka ingin mengangkat Meli.

"Ah! sakit, tapi gue gapapa Raka. Ma-makasih udah mau selametin gue hikss" isak Meli.

"Iya, jangan nangis Mel, hati gue sakit liatnya," Raka menatap Meli sendu.

Kemudian Meli mengedarkan pandangannya, melihat Risa berada di pojok, sambil memainkan jarinya gelisah karena tidak mau menganggu kedua pasangan itu.

"Risa!" Panggil Meli, membuat sang empunya nama mendonggak lalu tersenyum sumringah.

"MELLL, ANJING LO YA!!!!! HUHUHUHU.." Ia langsung ingin memeluk Meli, tapi di cegah oleh Raka.

"Eits! Lo nggak liat badan Meli yang lebam-lebam ini? kalo lo peluk makin perah yg ada!" jelas Raka.

"Bodo amat! Mel, lo gapapa kan? Maafin gue gara-gara gue lo jadi kayak gini.. maaf." lirih Risa.

"Bukan salah lo kok, makasih udah nemuin gue. Gue sempet setengah sadar tadi, samar-samar denger suara lo. Lagian gue udah gapapa cuma nyeri dikit aja, bentar lagi juga sembuh. Lo kayak gatau gue aja, hahaha."

"Najis banget ih, nggak usah sok tegar Mel! gue tau pasti sakit kan jadi lo."

"Gue gapapa ah, kalian mending balik deh ke kelas, udah lewatin berapa jam pelajaran lo pada, hah? gih!" suruh Meli.

"Gue nanti kesini lagi ya! bye, KAK WULAN, OBATIN MELI SAMPE SEMBUH YA KAK!" teriak Risa.

"Bacot lo," sungut Raka kearah Risa. "Yaudah Mel, kita balik ke kelas dulu, kalo lo butuh apa apa bilang aja sama gue. See you." pamit Raka.

"Dadah Meli, cepet sembuh nanti gue traktir cendol mang mamat!" Ucap Risa.

Risa dan Raka pun pergi melanjutkan pelajaran.

'Gue bahagia punya orang kayak kalian, makasih udah hadir di hidup gue.' Meli pun memejamkan matanya lagi, ia harus istirahat supaya badannya nanti terasa lebih baik.

My Annoying Boyfriend (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang