Keesokan harinya Raka, Adit, Dan Vino pun ke kantin.
Ia melihat Calista Dkk sedang tertawa satu sama lain.
"Dih bangsat, enak enak mereka ketawa kayak gitu sedangkan Meli lagi kesakitan Sekarang karena ulah mereka." geram Raka.
"Yaudah gercep samperin!" suruh Vino.
"Good luck bro, gue pantau dari sini!" seru Adit
Raka segera menghampiri Calista.
"Eh? Halo Calista, lagi seneng banget kayaknya lo?" sapa Raka sambil tersenyum TERPAKSA, Sebenarnya ia ingin sekali menonjok muka perempuan yg berada di depannya ini. Tapi ia ingat bahwa Calista and geng adalah perempuan.
"Eh???? Raka? Tumben lo nyapa gue? Hehe.. duduk sini, Rak." ajak Calista, Raka pun duduk di samping Calista.
"Ngomong-ngomong kenapa lo mau gabung sama gue? Lo nyesel kan udah nolak gue? Hm?" manja Calista sambil menggelayut seperti monyet di lengan Raka.
Dengan cepat Raka melepaskan tangan nya dari Calista, namun dengan gerakan pelan.
"Gue cuma mau nanya, lo tau kejadian yang lagi menimpa Meli?" tanya Raka to the point.
Calista dkk pun mulai gelagapan.
"Hah? ko-kok lo nanya nya ka-kayak gitu sih? Y-ya mana kita tau, kan?" gugup Calista.
"Oh, serius lo nggak tau? Itu kan lagi di gosipin banget."
"Ya... sebenernya sih gue tau, cuma gue nggak peduli aja." jelas Calista.
"Ya gapapa sih, gue nanya aja. Lo beneran nggak tau? Kalo lo tau gue pengen ngajak lo ngedate malem ini, si Meli lagi sakit kan tuh, gue males." tawar Raka, ia berani bilang seperti itu karena sehabis ini Raka pastikan Calista dan geng biadabnya tidak akan bisa Melihatnya dan sekolahan ini lagi.
"Seriusan?! Iya deh gue jujur,"
Ia sudah siap siap ingin merekam semua yg dikatakan oleh Calista dan Gengnya. Adit dan Vino merekam kejadian dari Jauh.
"Lo yang mau gue jujur, jangan marah."
Raka hanya berdehem malas, ia sudah tau.
"Sebenernya gue nggak ada niatan buat celakain Meli, cuma gue pikir dengan mencelakai Meli gue bakal bisa nyingkirin dia, gue culik dia ke kamar mandi. Dan... Disitu gue mulai bikin dia kayak sekarang. Tapi gue nggak sendiri, tapi sama nih dua orang." jujur Calista takut-takut.
"Kita juga disuruh, Ka." sambung Iren dan Jasmine.
Emosi Raka sudah meluap, tapi ia harus bisa menahannya. Sungguh ia ingin menampar perempuan iblis di sampingnya ini.
"Gitu ya? cukup tau sih, yaudah dah. Makasih udh jujur sama gue." ucap Raka.
"Lo ga marah? Gue kan udh celakain pacar lo. Terus gimana? jadi kan tadi yang lo janjiin ke gue?"
"Gimana lagi? Nasi udah jadi bubur, Kalo gue balas dengan kekerasan juga apa bedanya gue sama kalian." ucap Raka tanpa menjawab pertanyaan Calista yang satu lagi. Raka pergi meninggalkan mereka dengan emosi yg sudah meluap.
Ia pun pergi kemarkas yg sudah ada Vino dan Adit.
BRAK!
Bunyi pintu yg di tonjok oleh Raka membuat pintu tersebut sedikit penyok.
"BANGSAT BANGET TUH ORANG! BAHKAN DIA CERITA KAYAK GITU NGGAK MERASA BERSALAH ANJING!" Emosi Raka Terluapkan.
Ia melempar semua barang yang ada disekitarnya membuat Vino dan Adit panik.
"Raka! Lo ga seharus kayak begini! Selesaikan dengan kepala dingin bego!" kesal Adit.
"Ya Gusti.. guci kesayangan gue! Raka bener-bener dah lo anjir!" geram Vino.
"Bodo ah!" Raka pun duduk di kursi sembari mendinginkan kepalanya agar tidak terlalu emosi.
"Gue harus secepatnya aduin ini. Ayo Dit, Vin!" ajak Raka.
"Skuy lah!"
Raka Dkk pun menuju ruang kepala sekolah, kebetulan di sana Ada Bu Reni Selaku guru BK.
"Permisi.. Pak, Bu." salam mereka sambil masuk ke ruangan.
"Eh iya, ada apa nak?" jawab Bu reni dan Pak Sandy.
"Kita mau laporin sesuatu, dan saya pastikan mereka harus di keluarkan karena sudah melanggar peraturan dan tata krama di sekolah ini Pak." jelas Raka.
"Memangnya mau lapor apa?"
"Ini Pak." ucap Raka sambil memutar Rekaman suara, dan Video Calista.
........
"APA APAAN INI? JADI MEREKA YANG BERBUAT SEPERTI ITU? BENAR-BENAR MENCEMARKAN NAMA BAIK SEKOLAHAN INI!" Amarah Pak Sandy.
"Benar-benar deh mereka, ya sudah. Terima kasih ya Raka, sudah melaporkan ini, kami pastikan mereka akan kami keluarkan dari sekolahan ini." tegas Bu Reni.
"Terima kasih Bu, secepatnya ya Bu, karena mereka juga sering menganggu saya." pamit Raka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Boyfriend (revisi)
RomanceAwalnya gue kesel dan bener bener ga suka sama dia, karena dia selalu mengganggu hidup gue. Lo semua harus tau, dia definisi orang yang menjengkelkan dan ngeselin, sampai setiap ngeliat mukanya, rasa ingin melempar pake tabung gas ke wajahnya selal...