Selama perjalanan di Bus gue selalu bareng sama Jungkook. Bahkan saat ujian prakteknya di laksanakan gue juga bareng sama dia. Itupun karna gue dan dia satu kelompok.
Jadi, mau ga mau gue bareng dia mulu, deh.
Sekarang hari udah malem dan udah waktu nya untuk gue dan yang lain pulang ke rumah masing-masing. Waktu di rumah sakit tadi gue sempet menangani wanita cantik yang umurnya cuman selisih dua tahun sama gue.
Namanya Park Sooyoung.
Dia mengidap penyakit gagal ginjal. Yaitu kondisi dimana ginjal kehilangan kemampuannya untuk menyaring cairan dan sisa-sisa makanan. Saat kondisi ini terjadi, kadar racun dan cairan berbahaya akan terkumpul di dalam tubuh. Pasien gagal ginjal akan tetap cuci darah seumur hidup nya dan jarang yang bisa bertahan hidup lebih lama.
Sooyoung bilang ke gue kalo dia belum Nemu ginjal yang cocok untuk di transplantasi. Dia udah hampir nyerah dengan kondisi nya seperti itu tapi suami nya selalu meyakinkan dia untuk terus berjuang melawan penyakitnya.
Dia juga bilang kalo seandainya dia mati, dia rela. Asalkan dia sempat melihat wajah suaminya untuk yang terakhir kali. Di ruangan VIP bernomor 67 itu ada gue, dosen gue, sooyoung dan suaminya yang bernama Sungjae.
"Kalau suatu saat aku harus pergi ninggalin kamu, apa kamu bisa menjanjikan aku satu hal?" Tanya Sooyoung.
"Gak, kamu gak boleh kemana-kemana." Jawab Sungjae dengan tatapan penuh arti.
"No, you have to promise with me, Sungjae."
"Aku gak pengen berjanji untuk satu hal yang gak akan bisa aku tepati, Sooyoung. Kamu pasti pengen minta aku untuk bisa hidup bahagia tanpa kamu kan? Percuma. Mau kamu minta sampai seribu kalipun aku ga akan pernah bisa."
Sooyoung hanya bisa tersenyum sambil mengatakan, "Kalau besok aku udah gak ada, kamu jangan terlalu lama sendiri ya, sayang? Kamu harus bisa cari pengganti aku. Kamu harus bisa lupain aku. Dan kamu harus bisa bahagia sama keluarga kecil kamu." Ucapnya lagi dengan berlinang air mata.
Saat itu Sungjae hanya bisa menatap wajah pucat istrinya dengan sendu.
"Kamu ngomong gitu seolah-olah besok kamu akan pergi. I'ill die if you die, my love. Kalau kamu ga pengen itu terjadi, maka kamu harus tetap optimis. Kamu harus punya semangat untuk tetap hidup. Kamu harus punya keyakinan agar segera sembuh. Jangan mengucapkan sesuatu yang membuat perasaanku hancur mendengarnya. Wherever you go, I'ill follow you. Even if I have to die too."
Gue yang mendengar obrolan mereka berdua jadi ikutan terbawa suasana. Gue nangis anjir. Nangis yang kek bener-bener takut untuk merasa kehilangan. Padahal kenal deket sama mereka juga engga.
Gue merasa takjub aja mendengar sepenggal dari kisah kasih mereka.
Hampir semua pasangan pasti melalui hari-hari yang indah bersama, saling menguatkan di saat duka, saling memberi perhatian dan perlindungan, Hidup dengan penuh cinta dan kasih sayang, dan membentuk ikatan kuat agar tidak bisa terlepas. Tapi mau tidak mau, suka atau tidak suka, salah satu yg ikut membangun lambang dari cinta itu akan pergi cepat atau lambat. Baik pergi untuk kembali atau pergi untuk selamanya. Dan setelah itu apa yang bisa didapatkan dari rasa cinta yang dibangun sedemikian besarnya? Kehilangan, hanya kehilangan.
Itulah yang di rasakan Sungjae hari ini.
Tadi siang Sooyoung masih sempat tertawa bersamanya, sedangkan di malam harinya Sungjae lah yang menangis saat mengetahui Sooyoung telah pergi meninggalkan nya.
Mengintip dari cerita menyedihkan mereka membuat gue kepikiran sesuatu.
Menurut kalian, Apakah di kisah gue dan Jaehyun akan berujung dengan rasa kehilangan juga?
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUE LOVE || JAEROSÉ ✓
FanfictionTrue love is a strong and lasting affection between spouses or lovers who are in a happy, passionate and fulfilling relationship. 18+ Highest rank #1 jaerose [03/08/21] All pict from : @luxuryArsell7 @lovepeachiess, @cloudypoppy, @jaeroseyy, pinter...