🍒#42. A few years later

5.2K 361 25
                                    

Rosé POV

Selama di Gwangju, ada banyak hal yang gue lakuin sama Jaehyun. Ada banyak tempat juga yang gue kunjungin sama dia. Mulai dari pantai, museum, taman nasional dan tempat-tempat bersejarah.

Gue bakalan tunjukin salah satu foto di postingan suami gue. Kali aja kalian penasaran.

 Kali aja kalian penasaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

My one and only katanya. Jadi makin sayang.

Tapi kalian tau gak? Sehari setelah gue dan dia wisuda, kami memutuskan untuk langsung terbang ke Skotlandia. Gak ada alasan spesial sih. Gue dan Jaehyun cuman pengen seneng-seneng doang. Soalnya gue beneran stres dan capek banget pas mendekati hari-hari sidang skripsi. Belum lagi sebelumnya gue harus magang dulu di rumah sakit Daegu. Setelah itu lanjut ujian ini ujian itu. Pokoknya banyak banget kalo di sebutin satu-satu.

Dan sekarang gue udah beneran jadi dokter. Sedangkan Jaehyun udah mulai bekerja aktif di perusahaan sejak dua bulan yang lalu. IPK nya mendekati sempurna dan dia juga dapet beasiswa untuk melanjutkan studi S2 nya di Canada. Tapi Jaehyun gak mau ngambil beasiswa itu. Karna dia gak pengen jauh-jauh dari gue. Apalagi sekarang gue kerjanya disini. Gue gak bisa pindah gitu aja buat ikut sama dia. Sedangkan Jaehyun juga kepengen banget mengembangkan bisnis ayah nya di Korea.

Setelah gue dan Jaehyun bekerja, kami berdua pun tinggal di apartemen. Apart nya cukup besar apalagi untuk ditinggali dua orang. Sepi sih kadang, tapi karna kesibukan masing-masing rasa sepi nya jadi hilang.

Oh ya, setelah kepulangan gue dari Gwangju, gue baikan sama Jisoo dan Lisa. Jisoo nangis banget waktu ketemu sama gue. Dia minta ma'af sampai berkali-kali. Jadi sekarang hubungan gue dan mereka baik-baik aja. Udah gak berantem lagi.

Prinsip gue, sesulit apapun keadaan yang gue hadapi, gue gak akan pernah mengambil apa yang orang lain punya.

Diluaran sana banyak banget orang yang egois. Mereka merampas segala hal yang mereka mau tanpa mau tau kalau tindakan mereka adalah kejahatan. Iya, kejahatan yang melukai hati banyak orang. Dan gue bukan tipe orang kayak gitu.

Bagi gue, Sekali berteman gak akan ada yang namanya pengkhianatan. Tapi kalau mengecewakan, itu hal wajar. Karna mau sebaik apapun kita, pasti gak semua orang bisa seneng dengan yang kita lakuin.

Iya kan? Kalo kata lagu BLACKPINK, It's easier to judge me than to believe.

Mungkin diantara kalian juga ada yang mikir gini. Kenapa sih gue mau mema'afkan orang dengan mudah, padahal mereka udah sejahat itu ke gue? Hei... Pemikiran orang beda-beda. Gue mema'afkan karna gue gak pengen kehilangan. Kalo mereka udah tau mereka salah, dan mereka mau mengakui kesalahannya, terus apalagi? Kata ma'af ada bukan untuk di pajangkan? Kalo pun hati kita masih sakit, dada kita yang harus di lapangkan.

Tapi kan gak mudah, Ros? Ya kata siapa juga mudah? Makanya kita di ajarkan untuk bisa menerima.

Aduhhhh, kalo pembahasannya gini, kalian bakalan sadar kalo hidup ini emang seribet dan serumit itu. Tapi mau gimana lagi? Jalanin aja ya kan. Kalo capek istirahat. Kalo pengen pulang, minta aja ke tuhan biar bisa di jemput.

Tapi kalo kalian siap.

Sekarang gue lagi grasak grusuk buat ganti baju. Gue sama Jaehyun telat bangun gara-gara semalem sibuk ngomongin hal random. Padahal hari ini tuh hari penting. Dia mau meeting di kantor dan gue mau dateng ke acara salah satu stasiun TV. Loh kok gitu? Iya. Gue di minta untuk menjawab beberapa pertanyaan seputar kesehatan.

"SAYANG??? KOK KAUS KAKI AKU SEBELAH HITAM SEBELAH PUTIH SIH? INI JUGA KEMEJA NYA KUNING, JAS NYA IJO, CELANA NYA MERAH, NTAR AKU DI KIRA MAU PERGI DANGDUTAN SAYANG...!!!"

"LAH, KOK GITU? KAMU NGAMBIL BAJU YANG MANA EMANG? TADI AKU NYIAPIN BAJU KAMU SENADA. BUKAN MERAH KUNING IJO."

"INI LOH, YANG DI DEKET MEJA KERJA."

"IH BUKAN YANG ITU, YANG DI ATAS TEMPAT TIDUR!"

Jaehyun diam bentar terus dia ngomong lagi, "Oh iya, ini dia." katanya.

Gak lama setelah itu gue selesai berpakaian. Terus gue keluar untuk nyamperin Jaehyun. Ini suami gue rambutnya masih belum disisir, dasi nya miring miring, dan dia sibuk masukin berkas-berkas kerja nya di dalam tas. Gue cuman bisa menggelengkan kepala ngeliat penampilan dia yang kacau balau itu.

"Jae, meeting start jam berapa?" Tanya gue sambil nyisirin rambut dia.

"Delapan. 15 menit lagi aku harus nyampe disana."

"Oh gitu, aku gak sempet masak nih. Aku bekalin sandwich aja mau gak? Buat kamu makan di mobil."

"Boleh-boleh. Mana?"

"Bentar, aku ambilin."

Gue lari ke dapur terus ngasih Jaehyun sandwich itu. Kalo pagi, apart ini bakalan heboh banget sama suara langkah gue dan langkah Jaehyun yang buru-buru.

"Eh itu dasi nya masih miring, Jae! Aku rapihin bentar."

"Iya-iya."

"Kaus kaki nya satu lagi mana?"

"Yang hitam?"

"Iya."

"Di deket sepatu ada lima pasang kaus kaki. Ambil satu." Kata gue.

"Oke, udah rapih kan ini?" Tanya dia sambil pose di depan gue. Masih sempat-sempat aja.

"Udah-udah sayang." Jawab gue.

"Hp Ros, Hp! Kita foto dulu. Ini hari bersejarah paling gak kita harus punya satu foto sebelum berangkat."

Gue menepuk jidat. Dia jauh lebih rempong dari gue kalo soal mengabadikan momen.

"Tapi udah jam segini sayang, buruan ah!"

"Gamau, foto dulu! Masih ada 13 menit lagi. Cepetan-cepetan!"

Gue pun buru-buru naro kamera di dekat meja. Terus gue narik Jaehyun buat foto dekat dinding.

"Cepetan-cepetan. Yang kalem ya! Satu, dua, tiga!"

Cekrek

"Meskipun nafas tersengal-sengal, feed ig harus tetap aesthetic

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Meskipun nafas tersengal-sengal, feed ig harus tetap aesthetic." Kata Jaehyun.

.
.
.
.
__________
_________________

Kasih satu kata buat couple ini

TRUE LOVE || JAEROSÉ ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang