Rosé POV
Mungkin semuanya akan segara berakhir. Gak ada lagi yang bisa gue perjuangkan kalo Jaehyun emang gak mau mempertahankan hubungannya dengan gue. Gue pengen ngeluh tapi gue gak tau harus ngeluh sama siapa. Gue pengen marah, tapi sama siapa gue harus ngelampiasin nya?
Pikiran gue kalut banget. Gue bener-bener gak bisa berbuat apa-apa selain menangis meringkuk di tepi kolam. Dari satu jam yang lalu gue menyendiri disini. Gue berharap dengan main air gue bisa mengalihkan pikiran. Tapi yang gue lakuin justru nambahin isi kolam ini dengan air mata gue.
Dari hari ke hari hidup gue rasanya makin berat aja. Gue capek. Apa setelah semua yang gue lalui sama Jaehyun sejak dulu harus berujung dengan perpisahan konyol kayak gini?
Gue pengen balik kayak dulu. Waktu pagi datang, gue di sapa dengan senyuman. Waktu malam datang, gue di sapa dengan kecupan. Waktu gue sakit, gue di jaga. Waktu gue rapuh, gue di peluk. Ada banyak hal yang gue bayangin sekarang. Termasuk kedatangan Jaehyun yang memanggil gue dengan kata 'sayang'.
Gila banget gue emang. Bahkan gue bisa mendengar suara Jaehyun dengan sekali membayangkan.
"Sayang,"
Sekarang rasanya gue udah gila beneran. Kenapa suara itu justru makin terdengar jelas padahal gue cuman diam dalam tangisan? Apa karna terlalu kepikiran sama dia ngebuat kehaluan gue jadi gak bisa di kondisikan?
Lalu sedetik berikutnya ada sepasang tangan yang memeluk gue.
"Roséanne, I'm sorry... I'm so sorry."
Gue kira gue yang halu, tapi ternyata ini kenyataan. Yang memeluk gue dan mencium bahu gue barusan adalah Jaehyun. Dia menatap gue dengan lekat yang gak bisa gue baca. Setelah itu dia memegang kedua tangan gue.
"Ma'af,"
"Ma'af?" Tanya gue sambil membalikkan badan menatap dia.
Jaehyun mengangguk sambil mengelus tangan gue, "Aku yang salah. Selama ini aku yang salah. Ma'af karna aku gak pernah mau mempercayai kamu. Ma'af kalau belakangan ini kamu sering nangis gara-gara aku. Kamu berhak marah, Ros. Kalo kamu mau mukul aku, pukul aja sampai kamu puas. Aku gak akan marah dan aku gak akan ngelawan."
"Boleh?" Tanya gue.
"Boleh."
PLAK!
Gue namparnya agak keras. Dari tadi gue pusing mau mukul siapa tapi akhirnya dia menyerahkan diri tanpa gue minta.
"Udah?" Tanya nya.
"Udah." Jawab gue.
"Kalo mau nambah boleh kok."
"Gapapa?"
"Gapapa. Yang kiri belum."
PLAK!
"Sakit gak?"
"Sakit."
"Mau lagi?"
"Silahkan,"
Gue ketawa waktu dia udah bersiap-siap sambil memejamkan mata. Tangan gue udah perih, daripada mukul lagi mending gue meluk dia.
"Kenapa malah dipeluk?"
"Namparnya udah cukup. Bikin sakit boleh, keterlaluan jangan."
Jaehyun senyum terus dia mencium kening gue, "Sekali lagi ma'af ya... Ma'af untuk semuanya."
"Iya, Jae. Udah di ma'afin."
"Udah di ma'afin tapi nangis terus. Udah dong." Kata dia sambil menghapus air mata gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUE LOVE || JAEROSÉ ✓
ФанфикTrue love is a strong and lasting affection between spouses or lovers who are in a happy, passionate and fulfilling relationship. 18+ Highest rank #1 jaerose [03/08/21] All pict from : @luxuryArsell7 @lovepeachiess, @cloudypoppy, @jaeroseyy, pinter...