10.

44 5 0
                                    

"Nah itu udah balik."

Mami menunjuk Wooseok dan Sarah yang menuju meja makan bersamaan. Wajah mereka sulit diartikan.

Sarah mencoba tetep senyum meskipun dalam hati dia geram. Wooseok seperti biasa, dengan wajah flatnya.

"Kayanya udah malem. Besok Minhee harus berangkat pagi ke sekolah. Kita lanjut seminggu lagi ya, jeng."

"Beres. Nanti biar papi siapkan tanggalnya."

***

Sarah menggerutu. Bisa-bisanya, bisa-bisanya Wooseok bilang gitu ke dia. Apa dia ga waras?

"Maksud lo apasih, Kim Wooseok???? Kenapa malah lo jadi gitu???"

Jreng jreng jreng.

Grand piano didepannya kini jadi pelampiasan amarah. Sarah sengaja ke ruang teater pas jam istirahat untuk menghindari gosip-gosip aneh yang bertebaran di kelas.

Mereka semua, anak-anak kelas, tau soal Yuvin yang bawa Sarah kemarin. Sial.

"Rupanya Sarah disini."

Sarah yang awalnya tertunduk, kini mendongak ke depan. Dilihatnya sosok jangkung itu menghampirinya. Mata Sarah mengedar malas.

Sarah mulai melangkah hendak keluar teater. Malas berurusan dengan Yuvin yang dari kemarin gak jelas. Mungkin kali ini kalo dia ga keluar, bakal makin ga jelas urusannya.

"Sar, bentar."

Yuvin menahan Sarah hingga cewek itu berbalik. Padahal bisa aja Sarah ngeluarin jurus taekwondonya kalo itu bukan Yuvin. Main tarik sembarang aja.

"Sar, gue perlu ngomong sama lo."

"Ngomong aja. Tapi habis ini gue gabisa lama-lama deket lo."

"Sar, gue serius nembak lo. Gue beneran udah lama suka sama lo. Lo ga bisa lihat seberapa usaha gue bikin lo suka sama gue?"

Sarah berdecak dalam hati. Bukan maksudnya meremehkan Yuvin, tapi menurutnya ini semua sangat cepat.

Tepat baru sepuluh hari yang lalu Yuvin berdiri di depannya dan pertama kali berinteraksi secara langsung. Terus sekarang udah main tembak aja.

"Gue menghargai semua usaha lo. Thanks, Yuvin. Tapi Sori, gue ga sampe suka sama lo-"

Cup..

Yuvin mengecup bibir Sarah pelan dengan mata terpejam. Membuat Sarah membeku untuk beberapa saat. Pikiran dan badannya ga mau bekerja. Minimal ngehindar kek, atau mundur.

Tapi gabisa.

***

"Beb."

Wooseok beralih ke arah Joy.

"Iya?"

"Sarah bilang dia lagi di teater. Barusan dia balas chatnya."

Joy mengabarkan Wooseok karena sedari tadi cowok itu mencari sosok Sarah yang ga ada di kelas maupun di kantin.

"Oke. Thanks. Aku balik lagi ko habis ini."

Sepeninggal Wooseok, Joy tampak menerima telefon dari seseorang disana.

"Oke."

***

Wooseok tiba di ambang pintu teater. Dari kejauhan dia bisa Sarah dan Yuvin sepertinya tengah mengobrol serius sampe  ga sadar keberadaan Wooseok. Bahkan jarak mereka ga sampe lima meter.

Wooseok ingin meluruskan apa yang dia bilang ke Sarah tadi malam. Karena cewek itu menolak teleponnya dan ga balas chatnya, Wooseok pikir di sekolah adalah kesempatan dia buat ketemu Sarah.

Dan benar, cewek itu ada disana dengan seorang cowok yang bahkan ga dia kenal.

Tapi sekarang apa yang Wooseok lihat sedikit membuat hatinya sedikit sakit. Sarah sama Yuvin-

Tanpa perlu menunggu lama, Wooseok pergi meninggalkan teater.

...

Happy Reading ♡♡
Maafkan kalo gaje ;)

Missing | Kim Wooseok Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang