17.

19 3 5
                                    

"Perkembangannya bagus. Joy bisa lanjut terapi sambil jalan. Jadi mungkin siang ini dia bisa pulang."

Ada senyum di wajah Joy. Begitu pula cowok di sampingnya. Siapa lagi kalo bukan Wooseok. Cowok itu datar seperti biasa.

"Mau aku anter?"

"Serius? Orang tua kamu gapapa?"

Maklum kalo Joy tanya gitu. Selama dia pacaran sama Wooseok, belum pernah cowok itu nganterin Joy pulang.

Tentu saja, Wooseok ga pengen supir atau asisten papi tau kalo dia pacaran tanpa sepengetahuan beliau.

"Gapapa. Beres-beres dulu kan?"

Joy mengangguk antusias.

Selama sepekan ini, Joy bener-bener merasa memiliki Wooseok.

Tiap hari dia bisa lihat Wooseok di sampingnya.

Spent all the day with him. As her dream.

"Mau kemana?"

Joy narik kemeja Wooseok pas cowok itu menjauh.

"Beresin tas kamu. Kita pulang kan?"

"Jangan tinggalin aku, beb."

Ada makna tersirat dibalik Joy katakan barusan. Dia ga pengen setelah ini Wooseok balik lagi ke Sarah.

"Aku pengennya juga gitu."



***



"Tau gitu ga usah sekolah disini."

Ini yang Sarah ga suka dari papahnya. Mr. Kang. The real Seoul sultan ever. Semua dibungkam dalam satu kali petik jari.

Harusnya Sarah tahu lebih awal kalo ternyata papahnya yang punya semua saham sekolah setelah sisanya punya ayah Yuvin.

Cuman satu hal yang bikin Sarah sedikit lega. Ga ada satupun siswa yang tau siapa papah Sarah.

Ya karena mereka taunya papahnya, Mr. Kim, udah meninggal. Padahal mamahnya udah nikah lagi.

"Sarah! Kangen!"

Yujin langsung nubruk Sarah tanpa ampun. Dipeluk dan dicium Sarah macam boneka.

"Jin, jorok ah. Ih basah pula."

"Ya ampun, seminggu dikurung udah macam tahanan aja. Ini kenapa mata bengkak banget."

Yujin heboh parah pas liat muka Sarah sembab.

"Kebanyakan tidur. Abis ga ada kerjaan sih."

"Hmm jelas. Hape aja ga pegang ya kan."

Sarah mengangguk pelan. Jalannya gontai menuju kelas.

Padahal pas dipenjara kemarin, Sarah ngebet pengen masuk sekolah.

Giliran dah masuk sekolah malah males-malesan.

"Lo tau kan kalo kak Joy pindah sekolah?"

"Hah?! Pindah?!"

"Iya. Barusan banget beritanya. Kayanya gara-gara kasus lo itu."

Apa Sarah boleh nebak kalo ini juga hasil karya papahnya?

***

"Hah. Kenapa hidup ini kejam."

Jungkook yang dari tadi fokus sama makan siangnya, kini beralih ke arah Yujin. Cowok berkacamata bulat itu keliatan sebel.

"Maneh sambat wae. Kalo gamau dimakan, sini buat gue."

Missing | Kim Wooseok Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang