13.

29 4 0
                                    

"Kang Minhee~"

"Adekcuuu~"

Minhee menegakkan badannya mendengar kebisingan yang diciptakan Sarah. Udah malem, berisik lagi.

"Apasih kak, jijik dengernya."

"Adekcuuu~ kakak pinjem hapenya bentar dong.... hape kakak mati nih...."

"Dices kan bisa sih."

Sarah yang tadinya pura-pura pasang muka baik, berubah seratus delapan puluh derajat.

"Ya elah, pinjem bentar. Hape gue mati nih, gamau nyala. Dices juga tetep gamasuk."

"Ck. Ga sabaran amat. Buat apasih? Hape lo kemana emang?"

Sarah meraih ponsel Minhee dan sejenak tertegun. Sejak kapan adeknya itu ganti hape baru. Perasaan terakhir sams^ng note 10. Sekarang makin bagus aja hapenya.

"Hape gue kehujanan gamau nyala. Gue mau nelpon kak Wooseok soalnya hape gue satunya dia bawa."

Minhee mengangguk anggun. Ga peduli sama Sarah yang nelponin Wooseok. Minhee lebih peduli dengan jajan ciki kesukaannya.

"Kak Wooseok."

"Oh. Apa?"

Galak amat sih. Batin Sarah. Baru kemarin traktir makan.

"Besok tolong bawain hape gue ke sekolah. Hape gue mati mau servis dulu."

"Ya. Udah. Gue mau belajar."

Tutt

Panggilan terputus. Sarah memandang ga percaya ke arah hp Minhee.

"Main mati bae... hu.... Nih dek. Thanks ya.... adekku yang ganteng.... uluh gantengnya padahal masih esempe..."

"Hih.. geli tau dengernya. Gantiin pulsa gue."

"Bodo."

Minhee menggerutu kesal denger jawaban kakaknya.

"Mamah papah kemana lagi, Min?"

"Man min man min. Dikira gue paimin."

Sarah terkekeh bentar.

"Sensi amat sih."

Sarah duduk di sebelah Minhee yang masih fokus ngerjain PR nya. Meskipun hobinya rebahan, Minhee tetap anak rajin yang ngerjain PR tepat waktu.

Karena cita-citanya yang pengen jadi botanist, Minhee harus punya catatan nilai yang bagus hasil payah sendiri.

"Mamah papah ke rumah bang Wooseok. Mau cari tanggal katanya."

Uhukk

Sarah tersedak jajan ciki punya Minhee.

"Cari tanggal? Ngapain tanggalan dicari?"

Minhee memutar matanya.

"Ya mana gue tau? Kan lo bentar lagi nikah sama bang Wooseok."

Sarah terdiam sejenak. Perjodohan ini bener-bener serius. Keluarga besarnya ga main-main. Tapi kenapa akhir-akhir ini Sarah luput dari tujuan awalnya. Menentang perjodohan.

"Kak, emang lo serius beneran mau nikah sama bang Wooseok?"

"Hah?"

Sarah terdiam lagi. Ini bukan pertama kali Minhee tanya begitu. Biasanya dengan lantang, Sarah bakalam jawab, 'Ogah lah!' atau 'gamau gue!'.

Tapi sekarang gatau kenapa, Sarah kesusahan mau jawab. Apa mungkin hatinya berubah? Kenapa dia berubah?

"Malah ngelamun. Ya udah sih, iyain aja. Lagian bang Wooseok tuh udah ganteng, baik tapi jutek sih, calon dokter pula. Pasti terjamin deh hidup lo."

Missing | Kim Wooseok Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang