27.

16 1 0
                                    

"Kakak lo mana min?"

"Ke minimarket bilangnya. Cacingnya minta jatah."

Minhee sempet melirik bentar ke arah Wooseok yang tiba-tiba udah duduk aja di sebelahnya.

Dipikirnya, Wooseok akhir-akhir ini sering main ke rumah. Lebih tepatnya nyari Sarah.

"Cacing?"

"Kan dia cacingan, bang. Makanya gabisa gendut."

Wooseok pengen ngakak saat itu juga. Apa seceplos ini Kang Minhee. Teganya jelekin kakaknya sendiri depan calon suaminya.

"Jadi mau masuk SMA mana? Sama kaya Sarah?"

Minhee menggeleng. "Gamau. entar ribet kalo pada tau gue adek kak Sarah. Kan tu anak suka bikin masalah."

Wooseok mengangguk. "Terus kemana?"

"SMA khusus pertanian bang. Gue pengen merealisasikan mimpi gue jadi botanist. Bayangin kalo tiap hari neliti tanaman? Seru gasih? Haha."

Minhee bener-bener mendedikasikan diri untuk jadi botanist, pikir Wooseok.

Sebesar itu passion Minhee sampe ga peduli mau dikata culun sama temen-temennya.

Yang penting mimpinya jelas dan harus tercapai.

"Mamah papah lo setuju?"

"Haruslah. Awalnya gue disuruh masuk ke SMA lo, bang. Tapi gue gamau. Baru pas gue cerewet depan mamah, beliau setuju sama ide gue."

Wooseok lagi-lagi mengangguk.

"Dulu juga sebenarnya kak Sarah pengen masuk sekolah khusus programmer gitu. Tapi ga dibolehin sama mamah."

Atensi Wooseok tiba-tiba tersita.

"Kenapa?"

"Soalnya sekolah programmer yang bagus ada di Colombia. Sedangkan mamah gamau kak Sarah jauh-jauh disana."

Jawaban Minhee semakin menambah penasaran Wooseok selama ini. Ada suatu hal yang gak dia tau tentang Sarah. Dibalik uuosikap overprotective kedua orang tuanya.

💙💙💙💙

Missing | Kim Wooseok Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang