24.

17 2 0
                                    

Sarah ngeliatin cincin yang digantung di dalam kalungnya. Pandangannya fokus, sampe ga sadar langit makin sore.

Hari ini dia habis konsultasi ke guru BK buat fokus ke kegiatan apa sahja selama kelas tiga nanti dan persiapan mau masuk kuliah dimana.

Udah tradisi sekolah kalo habis ujian semester gasal kelas dua, harus ada sehari atau dua hari buat konsultasi ke guru BK.

Tepat tiga jam Sarah selesai curhat sama guru BK-nya, pak Dongwook, Sarah dapat banyak insight.

Lalu berakhirlah dia di atap sekolah sekarang.

Pikirannya lagi-lagi melayang ke Manchester sana. Sibuk antara mau pilih berangkat ke sana beneran atau engga.

"Sarah."

Spontan Sarah noleh ke belakang.

Harusnya Sarah ga kaget karena Wooseok udah sering mergokin Sarah sendirian di atap sekolah.

"Loh? Ngapain lo sekolah?"

Seinget Sarah, jadwal pemadatan kelas tiga cuma sampe hari terakhir ujian. Tapi sekarang Wooseok ngapain ke sekolah? Pake seragam lengkap pula.

"Ikut gue sekarang."

Tanpa permisi Wooseok langsung narik Sarah pergi dari sana saat itu juga.

***

"Ngapain sih?"

"Gue mau ketemu partner bisnis. Lo diem aja."

Sarah mendecih.

"Lo mau jadi dokter apa pengusaha? Apa mau ambil untung pas udah jadi dokter nanti? Ckck, emang bener serakah."

Wooseok mengangguk anggun. "Nah lo tau."

Ga lama setelah itu, seorang pria mungkin sekitar usia tiga puluhan, datang nyamperin meja Sarah dan Wooseok.

"Mr. Kim?"

"Oh, Mr. Bentley. Nice to meet you."

"Me too. And she ..."

"My fiance. As my personal assistant."

Pengen saat itu juga Sarah jambak rambutnya Wooseok.

Sejak kapan dia jadi asistennya? Dan tadi apa? Fiance? Hah, sekarang mau pamer ke orang-orang?

Sarah cuma senyum sekilas saat diajak salaman sama yang katanya partner bisnis Wooseok.

Dan bener selama beberapa puluh menit, Sarah cuma diem ga omong apa-apa.

Dia juga ga tertarik sama perbincangan dua pria di sebelahnya. Ngebosenin.

***

"Thanks for today, Mr. Kim. I'll send you further via email."

"That's my honor."

Pria gempal itu langsung meninggalkan kafe setelah selesai pamitan sama Wooseok. Sama Sarah juga.

"Udah kan? Gue mau pulang sekarang."

Sarah buru-buru ambil tasnya dan melangkah keluar kafe tanpa peduli Wooseok yang masih harus beres-beres barangnya.

Pas mau ngedorong pintu keluar, disaat yang bersamaan ada sepasang cowok cewek masuk ke kafe. Dan Sarah menangkap sesosok familiar.

Sarah membeku di tempat, tapi pandangannya mengikuti pasangan itu dari masuk kafe hingga duduk di sebuah meja yang lumayan pojok.

Saat itu juga Sarah menggumamkan nama yang selama ini dia harapkan untuk kembali.

"Kak Wonwoo?"

Sarah beneran ga salah liat kan? Yang barusan dia lihat bener Wonwoo, yang dibilang kuliah di Manchester?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Missing | Kim Wooseok Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang