06

441 68 1
                                    

🍓🍓🍓


Seminggu berlalu Yoona sudah disibukkan kembali dengan kegiatannya yang padat, mulai dari photoshoot untuk majalah, produk fesyen,  juga menghadiri beberapa undangan fesyen ke luar negeri yang harus membuatnya rela terbang  pulang pergi. 
Harus diakui Yoona jika dia lelah.  Tapi itu sudah menjadi tanggung jawabnya dan harus dia  penuhi semuanya.

Yoona masih tidur nyenyak, terbungkus rapat di dalam selimutnya. Baru pagi hari tadi dia kembali dari luar negeri,  dan masih enggan untuk membuka matanya,  saat appa nya masuk ke dalam kamarnya,  membuka tirai jendela di kamar gadisnya,  agar sinar matahari masuk menerangi kamar itu. Dan beralih mendekat ke sisi ranjang.

"Yoon,  bangun....ini sudah siang nak. .bukankah kau ada undangan makan siang perayaan kesuksesan dari iklan mu itu. " suara lakilaki paruh baya itu menusuk rungu Yoona , namun matanya masih enggan untuk terbuka.
"Kakakmu sudah berkali-kali telepon untuk mengingatkanmu. Ini sudah hampir pukul sebelas. Kau tetap tak akan bangun? " suara serak appa nya itu kembali menganggu ketenangan tidurnya. Sepersekian detik kemudian dia tersadar dan terduduk dengan cepat menyibakkan selimutnya.
"Apa???? Jam sebelas appa bilang? "dengan wajah berantakannya dia menoleh ke arah appa nya.

"Astaga gadis appa,  bahkan kau tidak mengganti bajumu terlebih dahulu. Iya lihatlah,  ini sudah jam 11 kurang 15 menit. Ini sudah ketiga kalinya appa masuk membangunkanmu. "

"Astaga appa,  aku akan terlambat. "
Dengan cepat Yoona bangkit dan berlari menuju kamar mandinya. Membuat appa nya hanya menggeleng kepala dengan tingkah gadisnya itu yang terkadang terlihat seperti anak kecil di usianya yang sudah tak kecil lagi.

Hanya butuh waktu 15 menit Yoona sudah siap dengan pakaiannya. Tanpa sempat merias wajahnya,  dan hanya menggunakan lipstick merahnya. Dan berlari keluar kamar.
"Appa aku berangkat Ne. "

"Kau tidak makan dulu? "Teriak appa dari ruang tengah.

"Tidak appa,  sekalian saja nanti. "
Yoona melajukan mobilnya dengan cepat tapi masih terkontrol. Untung saja dia memang tidak ada jadwal pagi ini,  karena memang dia sudah meminta manajernya untuk mengosongkannya,  mengingat dia baru kembali pagi hari tadi setelah dua hari berada diluar negeri menghadiri undangan fesyen. Dan hanya undangan makan siang bersama perusahaan yang dia bintangi bersama Taehyung kemarin. Sekedar pesta kecil-kecilan karena berkat iklan yang mereka bintangi penjualan produk mereka meningkat drastis dalam dua pekan ini.
"Tunggu. Bukankah Kim Taehyung juga akan datang. Bahkan aku tak sempat merias wajahku sama sekali. Dan hanya memakai baju seadanya. "Yoona melajukan mobilnya sambil bergumam melirik pakaian yang dia pakai. "Aisshh. Sudahlah. "

Yoona kembali fokus di jalan saat dering ponselnya yang berada di jok sampingnya menjerit nyaring. Dia mengambil ponsel itu,  karena lupa tidak membawa earphonenya. Saat mengambilnya,  menekan tombol hijau disana dan menempelkan ponselnya disebelah telinga.
"Ne eonni? "jawabnya dan matanya kembali fokus dijalan di depannya saat tiba-tiba kakinya menginjak pedal rem mendadak dan membuat ponsel yang dia pegang terjatuh kebawah.

Jantung Yoona berdegup sangat cepat. Dia tidak apa-apa. Hanya saja wajahnya tampak shock,  dengan cepat wajahnya kembali mendongak dan menatap di luar kaca depannya. Hampir saja dia menabrak wanita paruh baya itu,  untung saja wanita itu masih berdiri,  hanya wajahnya tampak sama shock nya dengan Yoona. Kemudian Yoona keluar dari mobilnya dan menghampiri wanita paruh baya yang masih berdiri membeku di depan mobilnya. Untung saja jalanan itu tidak tampak ramai,  dan tidak ada kendaraan yang melaju dibelakang mobil Yoona saat dia menginjak rem mendadak tadi.
"Ibu tidak apaapa?  Maafkan saya,  saya akan bertanggung jawab. " tanya Yoona langsung membantu memapah wanita itu ke tepi. Merasa tidak ada jawaban dari wanita paruh baya itu Yoona kembali panik.
"Ibu terluka?  Apa kita harus  kerumah sakit?  "

STAND BY METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang