🍓🍓🍓
Membosankan.
Itulah yang ada di benak Yoona saat ini. Gadis manis yang sedang setengah terbaring diranjangnya, televisi yang menempel di dinding lurus di depannya dibiarkan menyala, bertahan pada satu channel yang tak ia hiraukan acaranya, dibiarkan begitu saja hanya untuk menghilangkan suasana hening disana. Sedangkan dia sendiri memilih sibuk dengan ponsel di tangannya, entah bermain game, bertukar pesan atau hanya sekedar mengecek media socialnya.
"Ahh, aku ingin segera keluar. "
Katanya sambil membanting kedua tangannya asal di kanan kiri tubuhnya."Awww.. " Yoona mengaduh, merasakan nyeri di punggung tangan kirinya. Bahkan dia lupa jika disana masih tersemat manis jarum infus.
Sudah tiga hari Yoona berada diruangan itu. Ruangan bernuansa putih dan cream lembut yang menjadi dominan. Ruangan yang cukup besar, selain ranjang yang dia tempati saat ini, terdapat satu set sofa empuk disana, kamar mandi, kulkas, televisi, juga satu set meja yang komplit dengan alat diatasnya like gelas, piring, alat pemanas air listrik, dll. Meskipun begitu, bau obat khas rumah sakit menyeruak tajam, meski pengharum ruangan beraroma lavender terpasang disana.
Gadis itu menatap langit langit ruangannya. Merasa bosan luar biasa. Kakaknya Nari sedang bekerja, dan tak mungkin juga terus-terusan menemaninya disana. Dan appa nya di suruhnya kembali kerumah setelah 2 hari kemarin menemaninya disana, karena Yoona ingin appa nya beristirahat nyaman di rumah ketimbang menemaninya di ruangan yang menurutnya menyebalkan itu. Dan bisa jadi akan berakhir menggantikannya jika saja appa nya kelelahan dan kurang istrahat.
Menurut Yoona, kondisinya saat ini sudah sangat lebih baik. Tidak ada luka serius dibadannya akibat kecelakaan kecil yang terjadi di lokasi photoshoot nya kemarin lusa. Menurutnya. Faktanya kakinya berbalut perban karena retak tulang di bagian betis. Dan beberapa lebam ungu di bagian kaki yang lain akibat tertindih tiang itu.
Meski gadis itu mengoceh sudah merasa jauh lebih baik dan ingin segera keluar dari ruangan itu. Tapi dokter masih melarangnya, karena kondisinya memang masih perlu mendapat pengawasan dan pengobatan yang semestinya.
Tak banyak yang bisa Yoona lakukan di sana. Hanya menonton televisi yang lebih tepatnya bermain dengan remote dengan memindah ke berbagai channel yang tak pasti. Dan berakhir hanya dibiarkan menyala seperti sekarang ini dan memilih bermain dengan ponselnya. Juga membaca buku. Anggap saja begitu. Karena terdapat satu buku yang tergeletak di samping bantalnya. Meski sejak kemarin hanya dua halaman saja yang berhasil dia baca. Buku pemberian Minho itu terasa sia-sia disana. Yoona tak suka membaca, dia tak suka berpikir berat. Apalagi dengan buku yang Minho berikan. Buku yang terlalu berat di cerna untuk otak Yoona.
Yoona itu gadis yang sangat aktif. Membiarkan tubuhnya terbaring di atas tempat tidur seperti ini sungguh bisa membuatnya mati bosan. Bahkan tubuhnya lebih terasa sakit karena membiarkannya berbaring terlalu lama, ketimbang rasa sakit akibat tertindih tiang lampu yang sebenarnya cukup berat. Yang dia pikirkan hanya ingin segera keluar dari sana dan mengobati semua kebosanannya.
"Aku butuh udara segar. "
Sebuah smirk muncul di bibir mungil Yoona.Dengan gerakan pelan, Yoona menyibakan selimut yang tak sepenuhnya menutupi badannya, bergerak perlahan menuruni ranjangnya. Menarik tiang infus, berjalan tertatih pelan, yang sebenarnya jika dirasakan memang nyeri jika terlalu dipaksa, tapi memang dasar sifat bandel dari gadis itu, lagi-lagi dia mengabaikannya, mengambil tongkat yang bersandar di dinding untuk mempermudah membantunya berjalan.
![](https://img.wattpad.com/cover/216131673-288-k204517.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
STAND BY ME
Fanfiction[COMPLETE] 💜 You don't have to be anyone else, you just have to be you. And....always remember !! I'm not here with you just for the sun shining days, but for the dark gloomy days too. (nn)