🐨
Satu menitLima menit
Sepuluh menit
"Ribeeettt!" Kesalku.
Aku mengacak-acak rambutku. Entah kenapa aku merasa sefrustasi ini. Aku menghela nafas lalu berdiri berajalan keluar dari ruangan pribadiku.
Aku ingin mendinginkan pikiranku dengan makan biskuat. Aku membuka kulkas mencari sisa biskuat yang belum ku makan. Tapi ternyata sudah habis.
Lagi-lagi aku menghela nafas. Menutup pintu kulkas lalu beranjak dari dapur.
"Savaa"
"Iya bun?"
"Beliin bahan-bahan dapur dong di depan komplek sana kan ada supermarket," ujar bunda sambil memberikan selembar uang seratus ribu kepadaku.
Aku mengambilnya "Udah malem bundaa," protesku
Bunda menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri " No, Ini masih jam 7. Belum malem, malem itu jam 10," ucapnya setelah itu bunda berjalan meninggalkanku.
Bahuku meorosot, aku pasrah. Malas keluar, ada banyak butiran debu. Aku takut terjatuh dan tak bisa bangkit lagi.
Alay banget nyet
Aku berjalan menaiki tangga menuju ke kamarku untuk bersiap-siap.
Aku hanya memakai training dan juga hoodie yang sedikit kebesaran di tubuhku.
Aku berniat mengajak Kenan biar ada teman. Aku mengetuk pintunya "Ken, kenan. Kenaaann main yuk"
Kenan membuka pintunya "Ngapain?"
Aku menatapnya "Temenin gue kuy ke supermarket depan komplek," ucapku dan menaik turunkan alisku.
"Gak ah, mager," Kenan menutup pintunya.
"Yaaah, so sad :'("
Aku memutuskan untuk pergi sendiri. Gapapa lah sekalian cari angin.
Aku berjalan sambil bersenandung kecil agar tidak bosan. Aku ini orangnya gampang bosan, kecuali kalau sama doi. Eaaa.
Ga jelas tai.
Sesampainya di supermarket aku memilih bahan-bahan yang di perlukan bunda. Aku mengambil keranjang dan menelurusi rak bagian sayur.
Aku mengambil sayur kol "Sayur kooooll~ sayur kooool~ Makan daging anjing dengan sayur kol~" goblok sangat
Lalu aku mengambil terong "Teroooongg~ terong di cabein~"
Gue di liatin ibu-ibu anjing. Malu asw.
Aku beralih ke rak bumbu-bumbu.
Bentar gue mau gombal dulu.
Aku mengambil garam "Tau ngga bedanya garam sama kamu? Bedanya, kalau garam asin kalau kamu manis. Anjay" Receh anying.
Sekali lagi, sekali kagi. Aku mengambil bumbu racik " tau gak bedanya bumbu racik sama kamu? Bedanya, kalau bumbu racik khusus buat masakan kalau kamu khusus buat aku."
"Gimana-gimana? Udah cocok belum gue jadi fucekgirl? Hahahahanjing"
🐨
Setelah belanja dari supermarket dan mereceh di sana sampai di lihat ibu-ibu juga mas-mas kasir. Mana mas kasirnya manis sat :") Aws malu.
Saat beberapa meter lagi hampir sampai di rumah, aku menyipitkan mata melihat ada yang berkelahi. Tiga lawan satu.
Jiwa kepahlawanan ku meronta-ronta melihatnya. Wah, pengecut. Masa mainnya keroyokan. Banci.
