author's note:
double update hari ini untuk menemani malam minggu kalian!happy reading! ><
👑👑👑
"Bagaimana? Pulang sekolah jadi?" tanya Nasywan yang sekarang tengah duduk di hadapan gue.
"Mau ke mana kalian?" sahut Zelita.
"Nih, si Oce mau ketemu sama tetangga gue," jawab Nasywan seraya menunjuk gue tepat di kepala.
"Lah, untuk apa, Ce?" tanya teman sebangku gue itu.
Sembari merapikan buku yang tergeletak di atas meja, gue menjawab pertanyaan Zelita, "Gue mau ketemu sama narasumber penelitian gue."
Zelita terlihat kaget. "PENELITIAN APA LAGI?"
"Ya Tuhan, Ce! Penelitian Sosiologi kita aja gak kelar-kelar! Lo gak ingat kita udah berapa kali disuruh revisi proposal sama Pak Yudatama?" tambahnya.
Tawa gue pecah setelah mendengar keluhan Zelita tentang Penelitian Sosiologi kami. Gue menepuk pundak Zelita dan berkata, "Tenang aja, Zel. Ini Penelitian Sejarah, kok."
Nasywan yang terlihat bingung dengan ucapan gue pun menyahut, "Lo akhir-akhir ini sering ke perpustakaan untuk baca buku sejarah, lo juga jadi aktif konsultasi tentang sejarah sama Pak Cahyo. Memang lo mau melakukan penelitian apa sih, Ce?"
"Gue mau meneliti tentang Majapahit."
Kedua teman gue itu membulatkan matanya ketika mendengar ucapan gue. "DEMI APA SIH SEORANG OSEANIA KUSUMAWARDHANI MAU BIKIN PENELITIAN TENTANG MAJAPAHIT? SEJAK KAPAN?"
Gue memutar bola mata gue malas. "Sejak beberapa waktu yang lalu!"
Zelita menepuk-nepuk pipinya. "Ini gue mimpi gak sih? Lo serius mau meneliti sebuah kerajaan?"
Gue mengangguk dengan yakin, kemudian membuka buku catatan sejarah Majapahit yang gue buat sejak Hayam Wuruk hadir di hidup gue. Sumber informasi yang ada di catatan ini berasal dari Hayam Wuruk dan buku-buku sejarah yang pernah gue baca tentunya.
"Wah, gila! Ternyata lo niat banget sampai bikin buku catatan seperti ini!" ucap Nasywan sembari membaca sekilas isi buku tersebut.
"Kenapa lo tiba-tiba jadi tertarik sama sejarah gini deh, Ce?" heran Zelita.
"Gak tahu, gue tiba-tiba suka aja sama sejarah. Apalagi kalo udah bahas Majapahit," gumam gue sambil tersenyum.
"Sumpah, Wan! Temen lo dari kemarin aneh banget, senyum mulu!" gerutu Zelita ke Nasywan.
"Hahaha, Oce jadi seperti orang yang lagi fall in love gini deh. Eh iya, anyway gimana kelanjutan lo sama Bagaskara?" tanya Nasywan yang diiringi dengan kekehannya.
"Gue udah putus secara official, kok. I've told him that I won't ever comeback to him," ucap gue penuh penekanan pada kalimat terakhir.
Nasywan dan Zelita sama-sama mengacungkan jempol tangannya. "Mantap!"
Gue menjalani hari ini dengan mood yang cukup baik, walaupun sebenarnya mata pelajaran hari ini semuanya membuat otak pusing!
"Ayo, Ce. Biar lo gak kemalaman baliknya," kata Nasywan saat bel pulang sudah berbunyi.
"Perlu bawa sesuatu gitu gak sih, Wan?" Tiba-tiba saja gue kepikiran tentang hal tersebut.
"Gak usah, santai aja. By the way, kalau ngomong sama beliau harus sabar ya, pendengarannya udah mulai berkurang karena faktor usia, Ce," terang Nasywan. Gue mengangguk paham, lalu berjalan mengikuti Nasywan ke arah parkiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Time [MAJAPAHIT] (TELAH TERBIT)
Fantasía[Dream World] 15+ Siapa yang tak kenal Hayam Wuruk? Raja keempat Majapahit yang membawa kerajaan tersebut pada puncak kejayaannya. Namun, bagaimana jadinya jika Hayam Wuruk terlempar ke tahun 2020 dan bertemu dengan gadis Generasi Z? "Jangan ngaku...