Two

718 14 0
                                    


happy reading...

dia masih menatap ku,aku hanya terseyum hati ku menghangat."maaf nyonya bukan aku sini untuk membeli makanan atau sebagai nya,tapi aku kesini untuk melamar perkejaan"terang ku dengan gugup,ia merubah raut wajah nya menjadi raut tanda tanya terlihat jelas dari kening nya yang sedikit berkerut.

.....

"berapa umur mu nak.."aku menatap nya penuh harap,tangan nya melayang membelai rambut ku yang terurai.

"maaf nyonya aku masih sekolah,aku masih 16 tahun.aku tau aku masih dibawah umur tapi aku muhun izin kan aku bekerja"keluh ku.aku menatap nya dengan mata memancarkan permohonan,dia hanya terseyum.

"siapa nama mu nona?"tanya nya kembali sambali mengegam tangan ku.

"aku syifa"aku menundukan kepala ku,hati ini gugup,dia menarik dagu dengan lembut membuat aku menatap mata hijau nya.

mungkin ia bukan orang sini.batin ku

"nama yang indah,untuk apa kau berkerja?"tanya nya lembali,dia masih telihat terseyum lembut kearah ku.

"maaf nyonya aku hanya ingin hidup ku lebih layak"jawab ku,dia hanya terseyum.jari nya mulai mengelus tangan ku.

"ikut lah dengan ku.aku akan menjamin semua keperluan mu."jawab nya sambil terseyum,mata ku berbinar-binar.

"tidak nyonya,aku tidak mau menyusah kan mu,lebih baik aku berkerja dengan mu saja."timpal ku,dia hanya menggeleng kan kepala nya sambil terseyum.

"tidak nak,aku yakin kau tidak kuat menjalani kehidupan mu sendiri.terlebih kau anak perempuan kau harus mendapatkan kasih sayang."jawab nya,kening ku berkerut,dari mana ia tau kalau aku pergi dari rumah dan kekurangan kasih sayang dari orang tua.

mata ku memanas,air mata yang aku tahan kini mulai runtuh dan meluncur bebas membasahi pipi ku.

"jangan menangis na..aku harap kau menerima nya,melihat kau kemarin malam tertidur di depan toko saudari ku,aku merasakan khawatir dan prihatin tapi apalah daya ku,aku kira kau sama seperti mereka,anak jalanan yang tak punya semangat yang lebih.aku berjanji akan menjaga mu"terang nya,hati ku masih membatu ntah apa yang ada di pikiran ku saat ini.

tak mudah untuk mempercayai seseorang yang asing bagi kita,apalagi mereka menawarkan tawaran yang menggiurkan.

"tidak nyonya,maaf aku jika aku kurang sopan menolak permintaan mu,aku hanya ingin berkerja seperti hal mereka dan aku akan menjalan kan kehidupan ku dengan mandiri"jawab ku,air mataku tak henti-henti berjatuhan.ia menatap ku dengan lembut terlihat mata nya sangat menunjukan ketelusan disana.

"baiklah syifa..aku tak bisa lagi berucap jika itu keputusan mu,aku ingin kau menjadi orang sukses kedepan nya,kau boleh berkerja dengan ku disini.dan untuk tempat tinggal mau kah kau tingga satu atap bersama ku?"tanya nya kembali,aku hanya menggeleng lemah.

bukan aku menolak rizki yang tuhan berikan,mengingat aku ingin hidup mandiri dan mewujud kan cita-citaku sendiri tanpa bantuan orang lain membuat ku menolak lirih.

"maaf kan aku nyonya bukan nya aku menolak nya kembali,aku ingin tinggal sendiri dengan kemampuan ku"wanita paruh baya itu pun terseyum renyah.

"sungguh hati mu mulia nak..aku doakan kau mendapatkan apa yang kau mau semoga tuhan selalu melindungimu.lalu kau akan tinggal dimana?tanya kembali,aku hanya menunduk lirih.

"nyonya maaf kan aku mencela perkataan mu,dia bisa tinggal bersama kami di rumah yang telah di sediakan oleh nyonya untuk pegawai"sela wanita berseragam pelayan.

wanita paruh baya itu sedikit berpikir,lalu mengaguk-ngaguk kepalanya.

"oke bagai mana kau mau tinggal bersama mereka syifa?" tanya nya sambil terseyum.

aku mengagukan kepala ku tanda setuju.ia pun terseyum rekah pada ku.

"oh iya.. jika kau membutuhkan sesuatu jangan sungkan bicaralah..dan satu lagi panggil aku ibu metti oke dan kau bisa berkerja setelah usai sekolah mu dan kau bisa membantu pelayan lainya berlembur pada malam harinya." jawab nya,aku kembali menganguk .

hai readers masih permulaan makan nya belum di adain konflik oke...

thank yu
seeyou....

syifa tears 18+✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang