Saat ini Adila sedang memasak untuk makan siang, meskipun di rumah ini mempunyai banyak pelayan tapi Adila merasa ini adalah tugas sebagai istri. Mungkin Adila tau semua itu karena suka membaca novel romance
Tok tok
Adila mendengar suara ketukan pintu Adila berjalan untuk membuka pintu
"Tak usah Bu biar saya saja yang bukakan""Yah sudah" Acila kembali kedapur
"Assalamualaikum" Ucap seorang gadis yang berjalan menghampiri Abila
"Waalaikumsalam Qila!" Adila sontak memeluk Qila dengan erat
"Udah kakak Qila sesak nih"
"Bagimana kabarmu?" Tanya Adila
"Hem baik baik saja. Apa Qila gak di izinkan duduk?"
"Hehe silahkan duduk Qila"
"Wahh kakak sekarang berubah menjadi feminim" Ucap Qila yang melihat penampilan Adila tak seperti biasanya yang selalu memakai pakaian simpel
"Iya kakak ingin belajar menjadi ehg, apa yah?" Ucap Adila lalu berfikir
"Menjadi istri terbaik"
"Bisa saja kamu, bagimana keadaan mama?"
"Dia sekarang menjadi lebih baik setelah kakak menikah, gak ada lagi beban yang mama tanggung. Semua hutang lunas dan sekarang malahan mama suka pergi pergi"
"Kakak merasa bersalah dengan Mas Aksa" Adila menunduk
"Oh oh sudah panggil mas yah?. Kalau kak Aksa panggil kakak apa?, Hem" Ucap Qila agar Adila tak sedih
"Apa sih Qila" Adila menyenggol lengan Qila
"Mumu, Kak Aksa panggil Adila Mumu" Ucap Aksa yang baru saja turun dari tangga
"Apa! Mumu wahh. Oh iya kak Aksa terimakasih sudah bawah Qila kesini"
"Bagimana Qila sudah membawa baju dan barang lainnya?"
"Untuk apa baju?" Tanya Adila
"Kak Aksa nyuruh Qila tinggal disini, katanya kakak kangen yah sama Qila?"
"Oh iya mas sudah merasa baikan?" Adila berdiri menuju Aksa
"Iya" Aksa memberi senyum
"Tapi mas tak pergi kerjakan?"
"Mungkin"
"Tak usah yah, mas belum benar benar pulih"
"Iya Istriku"
"Ehemm" Qila merasa terabaikan dengan melihat kemesraan kakaknya
"Oh iya Qila kamu tidur di kamar mana saja" Ucap Aksa
"Apa disini punya banyak kamar"
"Tidak sih tapi"
"Tak apa Qila mau kamar yang aga jauh dari kamar Kak Aksa"
"Kenapa?" Tanya Adila heran
"Aku takut mendengar suara, eh tidak maaf. Hhe"
"Suara apa?" Tanya Adila sekali lagi karena tak mengerti
"Aduh kakakku ini, tolong hilangkan ke polosan mu" Ucap Qila lalu naik keatas tangga
"Maksud Qila suaramu" Ucap Aksa lalu merangkul pundak Adila
"Suara ku?, Kenapa dengan suaraku. Apa seram?"
"Tidak, ayo kita makan dulu aku sudah merasa sangat lapar siang ini"
...
Saat ini Aksa dan Adila sedang bersandar di kepala ranjang, Adila sibuk membaca Novel sedangkan Aksa sibuk menatap laptop.Adila menutup bukunya lalu membalikkan badannya menghadap Aksa "Mas.."
"Hemm" Aks menoleh melihat Adila
"Maksud Qila suara apa?. Apa benar suaraku seram?" Adila masih saja bertanya soal tadi siang
"Iya Qila tak mau mendengarkan suara mu"
"Kenapa dengan suaraku?"
"Apa aku harus memberi tahumu?"
"Iya iya"
"Maksud Qila suara desahanmu kalau malam. Dia tak ingin mendengar desahanmu"
"Hah?, Apa aku mendesah saat tidur. Kurasa tidak"
"Hahaha" Aksa tertawa melihat Adila yang begitu polos
"Sayang, maksudnya suara desahanmu saat kita melakukan itu. Apa kamu sudah mengerti?"
Adila membeku lalu berhenti menatap wajah Aksa melainkan membaringkan tubuhnya dan menutupi dengan selimut. Aksa justru terkekeh melihat istrinya malu
...
Adila, Aksa, dan juga Qila sedang sarapan bersama bersama"Adila" panggil Aksa
"Ya.."
"Kata mama siang nanti kita ada acara keluarga di rumah mama. Apa kamu bisa ikut?" Tanya Aksa
"Tentu saja" jawab Adila dengan senyum
"Kalau Qila?" Gadis yang duduk di sebelah Adila juga ingin ikut bersama mereka
"Apa Qila boleh ikut mas?"
"Iyalah masa Qila kita tinggal disini"
"Makasih kak Aksa" seru Qila
.....
Astagfirullah...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband [SELESAI]
Random❝Ketika cinta itu karena Allah, maka cinta itu tidak akan pernah mati.❞ Pernikahan paska adalah awal kisahnya. Dua orang yang terikat bersama tanpa tau alur kedepannya Cinta sepihak menjadi beban dalam pernikahannya. Apakah pernikahan 'kita' bisa...