12. Mainan anak

11.9K 853 5
                                    


Aksa melompat naik ke atas ranjang yang terdapat istrinya sedang membaca novel "Sayang.." Aksa mengelus kepalanya ke lengan istrinya

"Hem?" Adila tak menggubris kelakuan suaminya ia sangat fokus pada novel yang ia baca

Aksa menghela nafas berat "Aku bosan" ketus Aksa

Adila mengerutkan keningnya langsung menatap suaminya dengan marah "Bosan? Apa ada kata untuk pernikahan bosan? mas udah gak sayang sama Adila?" Ucap Adila dengan nada tinggi

Aksa menghela nafas berat "Astaghfirullah sayang.. maksud aku bosan dirumah terus. Lagian kita selama pernikahan gak pernah kemana mana, termasuk bulan madu"

"Oh, kalau jalan jalan masih banyak waktu kok mas" Adila kembali membaca novelnya

"Sayang..bagimana kalau hari ini kita jalan mumpung masih sore" Ucap Aksa memohon

Tak ada jawaban yang istrinya berikan, Adila berjalan menuju lemari mengambil gamis serta hijab syar'i lalu masuk kedalam kamar mandi. Suaminya dibuat bingung

Aksa bangun dari ranjang melangkah menuju pintu kamar mandi, lalu ia ketuk "Sayang kamu kenapa?" Tanyanya

"Katanya mau jalan!" Teriak Adila

"Sayang! Kamu pakai baju warna apa?"

"Merah maroon" Jawab Adila

Aksa berjalan cepat menuju lemarinya, mencari baju yang warnanya sama dengan warna pakaian istrinya. Kapan lagi cuople bareng istri, biar bisa dikata pacaran. Pacaran setelah menikah

Setelah 5 menit lamanya Adila dikamar mandi akhirnya ia keluar. Sudah rapi juga cantik
"Mas sengajah yah bajunya di samain?"

Aksa memegang kedua bahu istrinya "Hem..biar serasi"


***


Adila menghela nafas berat, bosan rasanya hanya melihat pemandangan taman kecil juga makanan yang sudah ia makan dengan suaminya. Katanya jalan jalan tapi malahan ke mall menemani suaminya yang sibuk dengan laptopnya. Masih sempat nya ia kerja di hari libur
"Mas!" Panggil Adila

"Kenapa sayang?" Aksa mengangkat kedua alisnya tanpa menatap istrinya yang cemberut dibuatnya

Baiklah Adila akan menghentikan suaminya. Adila menutup laptopnya suaminya lalu menatap nya tajam "Mas! Katanya jalan, kok kita cuman duduk ajah. Mas juga sibuk dengan laptopnya istri sendiri tidak di temani. Adila bosan!" Seketika orang orang yang duduk sedang makan menatap kearah kedua pasutri ini

Aksa menatap sekeliling lalu memberi senyum ke semua orang
"Sayang..suara kamu buat mereka semua liat kita" Ucap Aksa dengan nada kecil

Adila memanyunkan bibirnya "Adila gak suka mas senyum ke mereka.."

Aksa mendesah berat "Senyumkan ibadah"

"Tapi gak boleh senyum sama cewe! Adila cemburu!" Ucap Adila jujur sangat jujur, juga polos.

Aksa memegang tangan istrinya "Yah sudah kita cari tempat yang gak buat kamu bosan"

Mereka berjalan bergandengan tangan melihat kanan kiri tempat yang lucu juga seruh. Tapi tidak mereka masuki kata Aksa bukan ini tempatnya dan Adila hanya mengangguk pasrah. Apa kata suaminya saja lah toh dia juga akan suka

Sungguh hal paling bahagia bagi Adila hanya bersama Aksa suaminya. Mereka pacaran setelah menikah, mengenal satu sama lain setelah menikah.

Tapi betapa kita mencintai seseorang tidak boleh melambung kan cinta kepada Tuhan, karena ialah segala dalam hidup

Sesekali Aksa tersenyum juga menggoda jika melihat anak kecil saat mereka berjalan, Adila juga sesekali memberitahu 'jangan mas nanti orang tua nya marah'

Dan mereka berhenti di sebuah tempat mainan terbesar di mall itu "Mas mau apa disini?" Tanya Adila sebelum di tarik masuk kedalam tempat itu

Aksa tak menggenggam tangan istrinya lagi ia sibuk melihat mainan anak laki-laki sedangkan Adila hanya mengikuti suaminya dari belakang

"Nanti kalau kita punya anak laki laki aku bakalan beliin semuanya. Mainnya sama aku tapi" Ucap Aksa santai membuat istrinya tak bisa menahan tawanya

"Kalau anaknya perempuan bagaimana?" Tanya Adila membuat suaminya melihatnya

Aksa terdiam tampak berfikir. Ia sama sekali belum memikirkan tentang anak. Tadi saja ia berbicara karena asal saja. Tapi jika tuhan percaya padanya juga istrinya untuk memiliki anak Aksa pasti akan sangat lah bahagai
"Hem... Aku bakalan beliin dia banyak jilbab tapi cium aku dulu"

Adila mengusap lengannya suami "Memangnya mas pengen anak berapa?"

Aksa tersenyum lebar juga manis, meski istrinya kata senyumnya menakutkan "Aku mau banyak biar rame"

"Terserah mas ajah"

My Sweet Husband [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang