14. Apa ini tuhan?

11.5K 838 3
                                    

Setelah kejadian datangnya Syifa dan cemburunya Adila, semua kembali normal.

Adila tengah duduk di depan cermin, mengetik sesuatu di laptop suaminya.

Aksa hanya duduk santai di atas ranjang di temani dengan mainannya, tampak lucu meski tak sikron dengan wajahnya yang galak

Sesekali Adila menoleh melihat tingkah suaminya, sudah seperti anak berumur 10 tahunan dengan tubuh yang kekar

Tak berselang lama entah kenapa perut dan juga kepalanya Adila terasa sakit secara bersamaan. Tiba tiba saja ia juga mual. Adila menutup mulutnya sambil memegang perutnya

Adila memilih berdiri baru beberapa langkah rasanya ia tidak bisa berdiri, kepalanya terlalu sakit. Adila langsung pingsan

Aksa tersentak kaget langsung mendekati istrinya "Sayang!" Teriak Aksa sambil menggoyang kan tubuh istrinya

Aksa melihat ke arah kursi yang Adila duduk ki tadi, ada bercak darah. Aksa memegang bagian belakang Adila ternyata Abila cukup banyak mengeluarkan darah

Tak tinggal diam Aksa langsung mengangkat istrinya. Membawa masuk kedalam mobil dan mengemudi mobil dengan laju yang kencang

Aksa sangat takut jika terjadi apa apa dengan istrinya. Ia segalanya, ia belahan hidup. Tuhan jaga Adila beri dia kekuatan

Sesekali Aksa menoleh ke istrinya juga mengusap puncak kepalanya

Ini sudah larut malam jalan juga tampak sepi jadi Aksa memilih untuk membawa mobil secepat mungkin agar tak terjadi apa apa dengan istrinya. Tapi ia tak memerhatikan kanan kiri ia sangat takut akan istrinya

Sampai saat pertigaan jalan Aksa tak melihat ada truk yang cukup besar mengarah dengan cepat ke kiri pas di tempat Adila

Mobil truk itu menabrak mereka, hancur mobilnya terlempar jauh dan di dalam masih ada Adila entah mengapa Aksa bisa keluar mungkin karena pintunya tak ia kunci

Aksa terlempar jauh sangat jauh, banyak dara di keningnya. Ia berusaha bangun untuk menyelamatkan istrinya. Untungnya ia masih bisa berjalan tapi nihil ia kembali terjatuh saat sedikit lagi ia mendekati mobil "Adila" ucap Irsal

Dan hal yang Aksa lihat sebelum ia pingsan adalah cahaya mobil yang baru saja datang

***

Ruangan ini sangat sunyi hanya ada suara decitan monitor detak jantung. Adila tak sadarkan diri. Terdapat Nebulizer di hidung nya, tangan yang di infus juga sekeliling kepalanya di tutupi perban

Sedangkan di ruang satunya Aksa sama dengan istrinya tak sadarkan diri tapi bedanya Aksa hanya terdapat perban di keningnya dan sikunya

Mungkin ada 3 jam lebih Aksa tak sadar, ketika ia sadar hal yang langsung ia lakukan adalah keluar dari ruang itu dan berlari mencari Istrinya "Adila!" Teriak Aksa membuat beberapa pasien terganggu

"Maaf pak, pasien bernama Adila berada tepat di sebelah ruangan anda di rawat" Ucap perawat yang membantu Aksa yang hampir terjatuh

Aksa membuka ruangan itu, istrinya terbaring tak berdaya. Semua karenanya andai ia tak membawa mobil dengan kencang semua tak akan terjadi. Tapi kita sebagai manusia tak bisa berandai-andai karena semua sudah takdir yang harus kita lakukan ialah hanya berdoa pada Tuhan

Aksa mendekati istrinya, menggenggam erat tangannya. Memohon agar ia sadar "Sayang..bangun" Ucap Aksa dengan tangisan "Adila!" Teriaknya

Tidak berselang lama seorang dokter membuka pintu. Aksa berbalik memegang pergelangan lengan dokter itu
"Bagaimana dengan istri saya dok!"

"Sabar pak.. Alhamdulillah istri anda sudah melewati masa kritisnya. Ibu Adila kehilangan banyak darah juga benturan di kepalanya sangatlah keras bahkan saya dibuat kaget karena Ibu Adila tadi sebenar sudah tak bernafas detak jantungnya juga sudah tidak ada tapi tuhan masih ingin istri anda hidup. Tapi bisa saja ada yang akan terjadi jika Ibu Adila sadar"

Aksa berdiri tegak menoleh melihat istrinya
"Dan..  selamat istri bapak saat ini sedang mengandung. Sudah memasuki minggu ke 4, Alhamdulillah tidak terjadi apa apa dengan kandungan ibu Adila. Saya permisi dulu"

Aksa tersenyum lebar. Ia usap perut istrinya juga tangan satunya ia gunakan untuk mengusap pipi istrinya
"Apa ini Tuhan.. engkau memberi kesedihan juga kebahagiaan secara bersamaan?" Batin Aksa

Aksa mengecup kening istrinya yang terbalut perban
"Cepat bangun sayang.. kamu pasti senang tahu kalau sebentar lagi aku udah punya teman main"

My Sweet Husband [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang