09 - Pertanyaan

12K 904 4
                                    

Aksa fokus dengan laptop yang ada di depannya, sesekali ia meminum kopi

Tok.. tok..
"Assalamualaikum pak, ada yang ingin bertemu dengan bapak" Ucap seorang wanita berpakaian rapih

"Wa'alaikumussalam. Suruh saja dia masuk" Jawab Aksa tanpa menatap wajah wanita yang ada di ambang pintu

"Baik pak" Wanita itu keluar dan tak lupa menutup pintu

1 menit Aksa menunggu seseorang yang ingin bertemu dengannya tetapi tak kunjung datang. Sampai ada yang mengetuk pintu

"Masuk!"

"Apa kabar?" Tanya Ansel yang sudah ada di depan Aksa yang sibuk dengan laptopnya

Aksa yang melihat kedatangan Ansel sontak berdiri dan menatapnya tajam
"Mau apa kau?" Tanya Aksa ketus

"Istrimu. Boleh?" Tanya Ansel balik dengan memberi Aksa senyum kecil

"Jangan sampai kesabaranku habis!" ucap Aksa dengan nada keras

"Tenang tadi hanya sedikit bercanda. Dengan adikku" Ansel menepuk pundak Aksa pelan

"Siapa adikmu?" Aksa berjalan ke depan jendela yang cukup lebar

"Ohhh, ternyata kau sudah tak menganggap ku saudara. Baiklah saat ini aku musuhmu" Ansel memasukkan tangannya kedalam kantung celananya

"Untuk apa kau disini?" Ucap Aksa tanpa membalikkan badannya menghadap Ansel

"Aku hanya ingin bertanya" Ansel tersenyum smirk lalu melanjutkan ucapannya "siapa yang istrimu cintai?"

Aksa mengerutkan keningnya lalu sedikit memutar kepalanya "seharusnya kau tahu jawabannya" Ucap Aksa

Ansek keluar dari ruangan Aksa dengan menutup pintu keras.


***


Aksa keluar dari mobil berjalan kedepan pintu rumah lalu Mengetuknya tak lama kemudian Adila membuka pintu lalu memberi senyum untuk suaminya yang baru saja pulang

"Assalamualaikum" Adila memberi senyum manisnya

"Wa'alaikumussalam" Aksa membalas senyum Adila tetapi hanya senyum kecil

Lalu Aksa masuk tanpa menggenggam tangan Adila seperti biasanya. Adila yang melihat Aksa tak seperti biasanya menjadi bingung

Adila berjalan dibelakang Aksa
"Apa mas cape?" Tanya Adila

"Sedikit" Jawab Aksa lalu duduk di sofa

"Adila buatkan kopi dulu" Adila berjalan ingin ke dapur tetapi tangannya di genggam Aksa

"Tak usah. Mas ingin mandi saja" Aksa berdiri melepaskan genggaman tangannya lalu pergi menuju kamar

Kali ini Adila ditambah bingung dengan kelakuan suaminya biasanya pulang selalu meminta kopi lalu mencium kening Adila

Tapi karena Adila tak mau memikirkan apa apa jadi ia hanya menganggap suaminya hanya kelelahan.

Adila ke dapur membuat kopi lalu naik ke atas menuju kamar.

Sesampai dikamar Adila menyimpan segelas kopi di atas nakas lalu duduk di depan cermin.

10 menit Aksa membersihkan badannya. Lalu keluar mendapati Adila yang menatap pantulan dirinya di depan cermin

Adila yang melihat Aksa keluar dari kamar mandi dengan mengeringkan rambutnya memakai handuk kecil-terlihat sangat tampan

"Mas.." panggil Adila yang melihat Aksa dari pantulan cermin

"Hemm?"

"Mas tidak apa apa?" Tanya Adila memastikan

"Iya" Jawab Aksa singkat

Setelah mendapat jawaban Adila menyisir rambutnya

Aksa menyimpan handuk kecil di pundaknya lalu berjalan mendekati Adila

"Adila..." panggil Aksa

"Mas mau kamu jujur" lanjut Aksa

Adila mengerutkan keningnya bingung "iya, kenapa?"

"Apa dari awal kamu sudah mencintai mas? Tanya Aksa

Deg..
Adila membeku lalu menutup matanya pelan dan kembali membukanya pelan

"Ehg.."

Aksa menaikkan sebelah alisnya

"Adila tak mencintai mas saat kita menikah. Maafkan Adila Tapi.." Jawab jujur Adila. Entah dari mana ia mendapat keberanian mengucapkan itu.

"Makasih..." Aksa membuang handuk kecil yang ada di pundaknya asal lalu keluar kamar

Adila yang melihat kepergian Aksa hanya bisa Menangis. Mengapa tidak dari awal ia katakan semuanya?

"Tapi.. Adila sudah mencintai mas sekarang" Lanjut ucapannya yang terpotong karena suaminya pergi.






My Sweet Husband [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang