Epilog

18.7K 909 32
                                    

6 Tahun kemudian

"Bundaaa!" Teriak Abraham karena pintu kamar kedua orangtuanya tidak terbuka buka sedari tadi

"Ayah! Buka mau aku pecahin tv dibawah?. Buka gak!" Teriak Abraham kembali

Pintu terbuka memperlihatkan Aksa dengan wajah seperti baru saja bangun "Kenapa lagi?"

"Kenapa Bunda tidur di sini? Kan tadi malam tidurnya bareng aku. Ayah culik bunda yah?" Kesal Abraham

Aksa berjongkok agar bisa menyamakan tinggi anaknya "Bundakan istrinya ayah...yah tidurnya juga harus sama ayah. Sudah yah bunda masih tidur semalam gak tidur kasian"

"Kenapa bunda gak tidur semalam, ayah siksa bunda yah?. Awas aku mau masuk" Sentak Abraham lalu masuk ke dalam kamar orang tuanya

Aksa menggelengkan kepalanya, anaknya selalu saja marah

"Bunda.." Rengek Abraham seraya masuk kedalam selimut yang bundanya pakai

Abraham memeluk bundanya erat agar bundanya bangun "Kenapa sayang, huh?"

"Bunda di gigit nyamuk? Kok ini leher banyak merahnya?" Tanya Abraham seketika melihat merah ke unguan di leher bundanya

Adila tersenyum lalu menatap suaminya yang memberi kode agar tidak memberi tahu jika ayahnya lah yang lakukan itu. Adila mengangguk lalu mengusap rambut anaknya "Iya, nyamuknya besar lagi"

"Yah udah sekarang ayo ke kamar Abraham. Disana gak ada nyamuk besar"

Aksa tersenyum, dialah nyamuk besar yang istrinya maksud. Nyamuk besar!

"Sudah yah sayang. Kamu tunggu di luar bunda bakalan turun buatkan Abraham sarapan" Ucap Adila

Abraham mengiyakan perintah bundanya. Ia keluar dari kamar orang tuanya menuju ke dapur

Aksa mengusap lehernya "Kok dia patuh sama kamu, aku yang muka galak gini, gak tuh?"

"Sini" Adila menyuruh suaminya agar mendekat. Saat sudah dekat ia kecup hidung mancung suaminya dengan gemas "Kalau dilihat muka Abraham yang lebih galak"

"Oh..jadi kamu takut sama Abraham gitu?"

"Adila gak takut sama kalian berdua. Malahan kalian yang takut sama Adila, benar bukan?"

"Iya.."

***

Pasutri itupun turun ketika sudah bersiap siap. Melihat Abraham yang duduk dengan Qila

Abraham yang melihat kedua orangtuanya turun langsung berteriak "Aku mau dede bayi!"

Adila tertawa kecil "Sabar" Ucap Aksa sembari menarik kursi untuk ia duduki

Sedangkan Adila ia ke dapur untuk membuatkan sarapan untuk anak galaknya

"Abraham... Kalau kamu punya adik gak takut ntar gak disayang lagi?" Tanya Qila

"Aku gak peduli yang penting aku mau adik!"

"Iya" Jawab Adila

"Sekarang!" Sentak Abraham







Terimakasih telah membaca
My Sweet Husband. Aku sayang kalian!!

My Sweet Husband [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang