15. Memori

10.8K 790 6
                                    

Waktu terus berjalan, hari berganti hari. Tak terasa sudah 3 minggu Adila belum sadarkan diri. Aksa sangat merasa bersalah karena bukan hanya nyawa Adila juga nyawa anaknya yang hampir hilang karenany

Di Ruangan Adila, sudah ada Bu Linda, Reina, juga Qila. Aksa belum datang ia sebentar lagi akan kembali, Aksa kerja tapi memilih untuk selalu pulang cepat untuk menemani istrinya
"Sudah ada perkembangan dengan Adila. Mah?"
Pertanyaan yang selalu Aksa tanyakan setiap kembali

"Masih sama nak" Jawab Bu Linda sembari mengusap lengan anaknya

Qila masih terus menggenggam tangan kakaknya
"Kak.. bangun ah Qila udah lama gak denger kakak marah" Ucap Qila kesal

Aksa mencium kening istrinya lalu duduk di sofa memijat keningnya

"Mama.." Ucap Adila dengan nada kecil, masih dengan mata tertutup

Sontak Qila keget "Mah! Kak Adila udah sadar" Ucap Qila histeris

Semua mendekati Adila, terutama Aksa yang menggenggam tangan istrinya erat seperti tak mau kehilangan "Sayang kamu udah sadar" Aksa tersenyum sangat lebar

Adila menoleh menatap Aksa dengan tatapan aneh, ia sama sekali tidak mengenal pria yang memanggilnya dengan sebutan sayang "Siapa?"

***

Kejadian beberapa menit tadi membuat Aksa syok. Istrinya sama sekali tidak mengenal nya bahkan takut dengannya

"Dok! Ada apa dengan istrinya saya?" Tanya Aksa yang duduk berhadapan dengan dokter

Dokter itu membuka berkas nya membaca sedikit lalu kembali menutupnya "Setalah saya periksa. Istri anda mengalami Amnesia anterograde, menyebabkan ia tidak bisa mengingat ingatan nya yang baru. Ia hanya mengingatkan kejadian dimasa lalu karena area otak hippocampus mengalami kerusakan"

"Apa ingatan nya bisa kembali?"

"Berdoa saja semoga Istri anda bisa mengingat kembali. Karena jenis amnesia ini bisa bersifat sementara ataupun permanen"

Pembicaraan tadi tidak bisa Aksa lupakan. Istrinya mulupakan ingatan nya yang baru. Bisa saja istrinya melupakan dirinya dan juga semua peristiwa yang sudah mereka alami

Aksa kembali masuk ke ruangan istri. Ia sedang makan di suap Qila. Aksa mendekati Istrinya
"Assalamu'alaikum, Adila" Ucap Aksa. Adila menoleh mantap suaminya

"Ini kak Aksa suami kakak. Dia baik" Ucap Qila lalu memberi Aksa mangkuk bubur agar menyuapi Adila

Aksa mengambil kursi lalu ia duduki. Adila Masi tetap menatap Aksa "Wa'alaikumussalam" Jawab Adila lembut

Aksa tersenyum lalu mengarahkan satu sendok bubur untuk Istrinya makan "Ayo makan yang banyak biar kamu dan si kecil kuat" Ucap Aksa, Adila memakan bubur yang suaminya suapkan

Si kecil? Adila berfikir keras. Dia sudah menikah sejak kapan dan si kecil apa dia juga mempunyai seorang anak tapi. umurnya masih sangat mudah untuk bersuami juga memiliki anak

"Si kecil?" Tanya Adila

Aksa meletakkan semangkuk bubur di atas meja lalu ia kecup keningnya istri. Adila sangat gugup ia sedikit menghindar. Aksa mengusap perut Adila "Si kecil masih disini"

Adila dengan cepat mengambil tangan Aksa agar menjauh dari perutnya. Aksa masih tetap tersenyum ia harus tegar semua pasti akan kembali semulah hanya membutuhkan waktu dan hati untuk menjalani nya

Bu Linda juga Reina sedih melihat Aksa yang berusaha membuat Istrinya mengingat dirinya

"Adila..Dia Aksa Suamimu. 5 bulan yang lalu hari pernikahan kalian dan sekarang kamu mengandung anaknya" Ucap Reina

Adila mengusap perutnya lalu menggeleng. Ia tarik selimut nya kembali untuk berbaring ia menghadap kesamping memunggungi Aksa
"Adila gak kenal dia" Ucap Adila dengan nada kecil mungkin hanya Aksa yang mendengar nya

Ini seperti Aksa mengulang kembali lembaran pernikahannya. Mengulang kembali masa masa yang mereka lewati. Ia harus mengingat kan Istrinya bahwa dia adalah pria yang ia cintai. Meski begitu Aksa harus sabar, memohon kepada Tuhan agar di permudahkan dirinya untuk bisa membuat Istrinya yakin padanya.

My Sweet Husband [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang