Adila selesai bersiap siap memakai Dress biru soft dengan rambut yang diurai
Aksa melihat Adila yang berputar melihat penampilanya sambil tersenyum membuat Aksa fokus terus menatap Adila
Aksa berjalan menghampiri Adila dan melingkarkan tangannya di pinggang Adila
"Kamu akan lebih cantik jika memakai jilbab" Ucap Aksa lalu memberi kecupan di pipi AdilaAdila berbalik menatap Aksa "mas.."
"Kenapa?" Tanya Aksa yang sudah tak melingkarkan tangannya
"Apa mas ingin kalau aku memakai jilbab?" Tanya Adila dengan wajah yang tak bisa diartikan oleh Aksq
"Mas ingin sekali, tapi jika kamu belum siap yaa tidak apa apa Mas tidak memaksamu" Jawab Aksq sembari duduk di kursi yang terletak di depan cermin
"Kalau Adila pake jilbab karna Allah?" Tanya Adila membuat Aksq langsung tersenyum lebar
"Mas akan bahagia" Jawab Aksa lalu mengambil tas Adila dan memberikan kepada Adila
"Ayo pergi Qila pasti sudah menunggu" Lanjut ucapannya
Adila dan Aksq sudah berada di depan rumah menunggu Qila yang sedang bersiap siap
"Kenapa Qila begitu lama?" Tanya Qksq"Hai Kak" Ucap Qila membuka kaca mobil sontak membuat Adila dan Aksa kaget
"Qila! Astaga ini anak" Adila mencubit pipi Qila
"Ihh cepetan Qila udah lama banget nunggu" Qila memberi wajah kesal merasa dirinya tak bersalah
"Kita yang nunggu kamu" Adila menarik hidup mancung Qila
Aksq hanya tersenyum melihat dua saudara itu bertengkar kecil
Di perjalanan hanya hening antara Adila dan Aksa sedangkan Qila sibuk dengan musik yang ia dengar melalui headset
Sampai Irsal membuka suara
"Tadi Mas lupa bilang" Ucap Aksa sambil memegang tangan Kanan Adila"Bilang apa?" Tanya Adila yang menatap Aksa yang tetap fokus kedepan
"Wooooo!!!" teriak Qila membuat Adila dan Aksa berbalik bersamaan
Qila melepas headsetnya menatap heran Adila dan Aksa yang ketawa melihatnya
"Kenapa?" Tanya Qila tetapi tak di jawab"Mas tadi mau bilang apa?" Tanya Adila
"Kamu cantik" Jawab Aksa sembari mengusap rambut Adila
"Makasih mas"
Sesampai di rumah Bu Linda Adila, Aksa, dan Qila disambut dengan baik dengan keluarga Aksa
"Assalamualaikum mah" Ucap Adila mengulurkan tangan meminta tangan Bu Linda untuk disalimi
"Wa'alaikumussalam, duduk sayang" Ucap Bu Linda dengan lembut
"Halo nama aku Qila" Ucap Qila di sela sela hening dan memberi senyum manis
Semua mata melirik ke arah Qila dan memberi senyum
"Hai Qila" Ucap Seorang wanita yang memakai hijab"Kenalin ini saudara Aksa" Ucap Bu Linda
"Hai Adila, Aku Wandah kakak pertama Aksa" Ucap Wandah
"Nah kalau ini Ansel kakak kedua Aksa" Bu Linda menggenggam tangan Ansel yang duduk disampingnya
"Ansel udah kenal dia bund" Ucap Ansel dengan wajah malas
Adila mengerutkan keningnya bingung kapan ia mengenal kakak Aksa
"Tante Bunda, Qila udah laper banget. Kalau makan sekarang gimana?" Qila memberi Senyum gigi ke Bu Linda
"Iya Boleh lah Ayo" Bu Linda berdiri
Qila mendekati Bu Linda yang berjalan menuju meja makan
"Tante Bunda maaf Qila tidak sopan" Ucap Qila dengan Wajah meminta maaf
"Tak apa sayang"
Di meja makan hanya ada suara piring dan Bu Linda yang berbicara dengan Qila
"Oh iya kalian kapan punya momongan?" Tanya Bu Linda sontak Adila langsung menelan nasinya
"Insyaallah segera Bund" Jawab Aksa sembari mengusap punggung tangan Kanan Adila
"Dan kamu Ansel kapan nikahnya" Tanya Bu Linda menatap wajah Ansel
"Bentar lagi Bund" Jawab Ansel lalu menatap wajah Adila dengan senyum tipis
Adila yang tau Ansel sedari tadi selalu menatapnya hanya bisa menunduk, merasa tak nyaman
Selesai makan semua duduk di ruang tangah sedangkan Adila sibuk melihat foto yang ada di atas meja berwarna putih
"Ehem, Kamu di panggil Aksa di ruang kerja" Ucap Ansel yang berada dibelakang Adila
Adila berbalik "ehg Iya saya kesana dulu" Ucap Adila langsung meninggalkan Ansel
Saat Adila masuk keruangan kerja yang hanya ada meja dan kursi serta lemari kecil ditambah ruangan itu gelap
"Mas.." Ucap Adila berjalan pelan menuju meja
Adila membalikkan badannya mendengar ada yang menutup pintu
"Apa kamu lupa denganku?" Ucap Ansel yang berjalan menghampiri Adila
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband [SELESAI]
Random❝Ketika cinta itu karena Allah, maka cinta itu tidak akan pernah mati.❞ Pernikahan paska adalah awal kisahnya. Dua orang yang terikat bersama tanpa tau alur kedepannya Cinta sepihak menjadi beban dalam pernikahannya. Apakah pernikahan 'kita' bisa...