Sudah hampir dua Minggu Aksa tidak pulang, Adila khawatir tapi ia tidak tahu kemana suaminya pergi. Ingin rasanya ia ke rumah Bu Linda tapi ia takut kalau di tanya
"Qila Kakak pergi dulu yah" Ucap Adila di ambang pintu kamar Qila
"Kemana kak?" Tanya Qila sembari Berdiri
"Kakak mau mencari mas Aksa"
"Qila ikut!"
"Nggak usah kamu di sini saja jaga rumah Bibi sedang ambil cuti sebulan"
"Baiklah, kalau ada apa apa telpon Qila.."
Adila mengangguk lalu pergi. Entah kemana ia akan pergi. Ke kantor suaminya tetapi selalu tidak ada
Sampai Adila berfikir untuk menemui Wandah untuk memberi tahu semuanyaAdila menelpon Wandah sebelum ia keluar rumah
"Assalamualaikum kak..""Wa'alaikumussalam"
"Adila ingin bertemu"
"Kakak akan ke rumahmu"
"Tidak. Adila akan kerumah kakak saja"
"Baiklah, Kakak kirim lokasinya"
"Makasih kak.."
Selesai menelpon Adila segera pergi ke rumah Wandah dengan menggunakan angkutan umum
Sampai di depan rumah Wandah, Adila Mengetuk pintu dan di bukakan oleh kakak Wandah dengan senyum manis
Saat ini Adila dan Wandah duduk di ruang tengah rumah Wandah
"Ada apa?" Tanya Wandah"Kak... Mas Aksa sudah hampir dua Minggu tak pulang" Ucap Adila dengan nada piluh
"Hah? Memangnya ada apa?"
"Adila..Adila berbohong mungkin mas Aksa sudah tak mau menemui Adila" Ucap Adila dengan Isak tangis
"Tidak mungkin Aksa marah karena kamu berbohong dia tidak seperti itu. Ada masalah apa?"
"Maafkan Adila. Adila tidak pernah memberi tahu mas Aksa tentang mengapa Adila menerima pernikahan ini"
Dua jam Adila berbicara dengan Wandah memberi tahu semuanya, menangis dan terus menangis
"Aksa akan kembali. Itu pasti" Ucap Wandah agar Adila bisa menenangkan diri
"Makasih kak. Sudah mau mendengarkan cerita Adila"
"Iya. Kamu baik baik yah kalau ada apa apa kabarin kakak ajah. Kakak ada untukmu"
"Adila pulang dulu sudah malam" Adila berdiri
Wandah mengantar Adila sampai depan pintu rumahnya. Saat Adila menyebrang jalan ada mobil yang hampir menabraknya tetapi untung saja seseorang yang mengendarainya berhenti cepat. Adila hanya bisa menutup telinga dengan matanya
"Kamu tidak apa apa?" Tanya Orang tersebut dengan memegang kedua pundak AdilaAdila membuka matanya lalu menatap wajah orang itu
"Mas Arga?""Adila"
Adila segera melepas tangan Arga dan mundur beberapa langkah "maaf" Ucap Adila lalu menunduk
"Aku yang meminta maaf. Kamu kenapa?" Tanya Arga dan hanya di balas gelengan kepala
"Aku antar pulang" Arga menggenggam tangan kanan Adila tetapi dengan cepat Adila menepisnya"Tidak Adila bisa sendiri"
"Tidak apa, kamu terlihat pucat aku khawatir denganmu"
"Tidak! Adila bilang tidak yah tidak!" Adila dengan nada yang tinggi dan terdengar suara tangisan
"Adila.."
"Hiks.."
"Aku akan tetap mengantarmu" Arga memegang kedua pundak Adila dan membawanya masuk kedalam mobil
Di dalam mobil Adila hanya menatap ke arah luar dengan bersandar di jendela mobil
"Aku mengantarmu ke rumah?" Tanya Arga memastikan, Adila menggeleng"Kamu mau makan?" Tanya Arga lagi dan tetap di balas gelengan kepala
Arga terdiam dan terus mengendarai mobil tanpa menatap Adila yang ternyata sudah tertidur pulas. Arga bingung mengapa Adila hilang begitu saja sejak terakhir ia bertelepon berdua
Karena tak tega untuk membangunkan terpaksa Arga membawa Adila ke apartemennya. Menggendong Adila sampai ke dalam kamar apartemennya lalu membaringkan tubuh Adila di atas ranjangnya setelah itu Arga keluar untuk menyelesaikan pekerjaannya di ruang kerja
Tapi baru saja Arga membuka laptopnya ada seseorang yang mengetuk pintu dan ternyata hanya temannya yang datang
"Ngapain?" Tanah Arga"Gue nyari berkas kantor" Ucap pria itu lalu masuk
"Ohh.. gimana kabar Lo" Tanya Arga sembari mencari berkas yang di minta temannya
"Lumayan..."
"Istri?" Tanya Arga lagi
"Buruan lama banget!"
***
Adila terbangun dan betapa terkejutnya ia ada di kamar entah kamar siapa dengan cepat Adila Bagun dan cepat cepat untuk keluar dari kamar ini
"Arga..." Panggil Adila tapi bukan Arga yang ia dapati melainkan seseorang yang ia cari cari Selama ini
"Mas Aksa?"Aksa berbalik melihat seseorang yang memanggil nya dan Entah ia harus bahagia atau pun tidak karena Adila berubah, memakai jilbab tetapi wajahnya yang begitu pucat
"Nih..." Ucap Arga yang berdiri di tengah Adila dan Aksa
"Kalian kenal?. Oh iya ini pacar gue" Arga memegang tangan Adila"Pacar?" Tanya Aksa tak percaya
"Tidak!" Jawab Adila cepat agar suaminya tidak salah paham
"Setelah membohongi kamu juga berselingkuh. Hebat!" Aksa mengambil berkas di tangan Arga lalu berjalan untuk keluar
Tapi dengan cepat Adila memeluk Irsal dari belakang
"Mas.. Adila rindu. Adila tidak selingkuh, pulang mas.. Adila tidak bisa tanpa mas" Ucap Adila bercampur dengan suara tangisannyaArga yang melihat merasa bersalah membawa istri temannya sendiri ke apartemennya. Tapi Arga sendiri tidak tahu jika mereka sudah menikah, Arga kira Adila hanya bercanda waktu itu
"Dia bukan pacar gue dan... Gue bawah di kesini karena di pingsan di jalan" Ucap Arga berbohong
Irsal melepas pelukan Adila lalu berbalik
"Maaf... Mas akan pulang kalau mas sudah tidak kecewa" Aksa mengusap puncak kepala Adila yang tertutupi Hijab lalu Tersenyum dan keluarAdila hanya bisa diam dengan air mata yang menetes karena baru saja bertemu suaminya tapi harus di tinggal lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband [SELESAI]
Random❝Ketika cinta itu karena Allah, maka cinta itu tidak akan pernah mati.❞ Pernikahan paska adalah awal kisahnya. Dua orang yang terikat bersama tanpa tau alur kedepannya Cinta sepihak menjadi beban dalam pernikahannya. Apakah pernikahan 'kita' bisa...