Minggu ini kandungan Adila memasuki minggu ke 9 yang tak lain 2 bulan lebih. Perutnya terlihat sedikit buncit, ia juga sudah tidak takut dengan Aksa meski sedikit gugup jika terlalu dekat tapi karena sikap Aksa yang romantis membuat Adila terbuai dengan perlakuannya
Aksa selalu menuruti kemauan istrinya sesulit apapun itu, mau tak mau ia juga menjadi kurang fokus dengan pekerjaan lagi
Kembali ke topik, Adila sedang melipat pakaian. Adila memilih untuk tidak mempunyai pelayanan sehingga semua pelayan berpindah ke rumah Bu Linda
Adila merasa itu semua tugas sebagai istri tapi karena itu juga ia selalu merasa cepat kecapaian
"Adila..aku pergi kerja hari ini" Aksa duduk di atas ranjang yang istrinya tempati untuk melipat pakaian
"Hem" Jawab Adila singkat ia lebih fokus dengan pakaian
Aksa mengambil jas nya yang tak jauh dari jangkauan nya, lalu ia pakai. Sebelum keluar kamar ia mengecup singkat kening istrinya
"Assalamu'alaikum"Adila mengangkat kepalanya melihat suaminya berjalan menuju pintu "Wa.. mas!" Panggil Adila
Aksa berbalik "Ada apa?" Lalu mengusap leher belakangnya. Wajahnya terlihat sangat lelah. Semalaman ia tak tidur menemani istrinya menonton drama, akhir akhir ini Adila selalu ingin tidur lebih lama dan sebagai suami baik ia ingin menemani istrinya
Adila tersenyum lalu mengusap perutnya "Kalau pulang jangan lupa bawah kentang goreng, ayam geprek, mangga manis juga" ucap Adila sambil menghitung apa yang ia akan pesan "Dan.. Adila mau minuman bersoda"
Aksa mengerutkan keningnya "Kenapa minuman bersoda?"
Adila berfikir sejenak, entahlah mengapa ia ingin minuman bersoda mungkin keinginan sih bayi "Adila gak tahu"
"Iya deh.. tapi jangan banyak banyak"
"Wa'alaikumussalam" Ucap Adila lalu melambaikan tangan ke suaminya
Aksa tersenyum lalu berbalik "Eh mas!" Panggil Adila lagi. Dengan sangat terpaksa Aksa berbalik menutupi wajah kesalnya dengan senyum
Adila membentuk jarinya membentuk hati lalu ia kecup dan mengedipkan sebelah matanya "Selamat bekerja!"
Aksa terkekeh dari mana Adila bisa segenit itu padanya, biarlah toh Aksa juga suka "Makasih"
Barulah Aksa bisa pergi bekerja, juga kali ini ia menjadi semangat karena kelakuan istrinya tadi. Sangat menggemaskan
***
Adila duduk bersantai di sofa depan tv hampir semua pekerjaan rumah kelar, ia duduk beristirahat sejenak sambil memakan popcorn semenjak hamil ia selalu saja makan tidak lagi memikirkan diet jarang mengurus wajahnya. Tapi kecantikannya tidak hilang
Tok tok tok
Suara ketukan pintu membuat Adila berdiri, berjalan menuju pintu. Adila berfikir apa itu mas Aksa, cepat sekali pulangnya?Adila membuka pintu mendapati pria tinggi memakai baju sweater panjang berwarna coklat. Wajahnya juga galak tapi kalau dipikir wajah suaminya yang terlihat lebih galak tapi tidak untuk hatinya. Pria itu tersenyum sembari memberi Adila sebuket bunga "Hai" sapahnya
"Wa'alaikumussalam" Ucap Adila, ia belum menerapkan sebuket bunga itu "Cari mas Aksa?" Tanya Adila. Untung saja tadi sebelum suaminya pergi ia sudah memakai jilbab
Pria itu menurunkan sebuket bunga yang ia berikan ke Adila "Tidak. Aku mencarimu" Jawab Pria itu lalu masuk dengan lancang
Adila membulatkan matanya. Pria kurang ajar, rumah bukan, kenal juga tidak sudah bisa masuk tanpa disuruh "Maaf saya belum persilahkan anda masuk" Umpat Adila
Pria itu berbalik "Aku kangen denganmu" Ucapnya lalu memeluk Adila
Adila mendorong dada pria itu keras "Kurang ajar!" Sentak Adila
"Aku dengar kamu lupa ingatan?" Tanya Pria itu menatap sekeliling ruang tamu lalu matanya terhenti di perut buncit Adila. Melihatnya dengan rahang yang mengeras
Adila melipat kedua tangannya di depan dadanya "Saya tidak kenal dengan anda"
Pria itu tersenyum lalu duduk di sofa tanpa disuruh "Aku Ansel seseorang yang pernah kamu cintai mungkin sekarang kamu masih menyukai ku" Ucap Ansel lalu tersenyum miring
Adila terdiam di tempat. Mana mungkin ia menyukai pria itu. Kalau memang iya kenapa ia menikah dengan Aksa, kenapa tidak dengan pria bernama Ansel itu
"Oh.." Jawab Adila santai lalu membuka lebar pintu rumahnya "Bisa keluar sekarang?" Tanya Adila seperti memerintah
Ansel berdiri, Adila benar benar berubah setelah ia kecelakaan. Tidak ada sopan nya, juga tidak polos lagi dan ditambah ia menjadi pemberani mungkin karena dulu Adila seperti itu
"Tanpa di usir aku akan keluar sendiri" ketus Ansel lalu berdiri menaruh sebuket bunga di atas meja lalu keluarAdila tersenyum lalu melambaikan tangannya "Awas suami saya pulang bakal saya tanya kalau anda datang. Eh siapa tadi nama anda? Ansel kalau gak salah" Ucap Adila sedikit mengejek
"Adila!" Sentak Ansel lalu memegang kuat lengan Adila menatap tajam wajah Adila yang kesakitan
"Ahk! Lepas!" Adila memukul lengan Ansel dan berusaha melepaskan genggaman kuat yang Ansel beri
Ansel melepas genggamannya "aku pergi, tapi ingat aku akan mendapatkan mu!"
Adila mengusap lengannya "Assalamu'alaikum!" Teriak Adila. Ingat saja ia akan melaporkan semua kepada suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband [SELESAI]
Random❝Ketika cinta itu karena Allah, maka cinta itu tidak akan pernah mati.❞ Pernikahan paska adalah awal kisahnya. Dua orang yang terikat bersama tanpa tau alur kedepannya Cinta sepihak menjadi beban dalam pernikahannya. Apakah pernikahan 'kita' bisa...