04 - Sakit

15.5K 1.1K 8
                                    

1 Minggu sudah pernikahan mereka berjalan, Adila melihat Aksa semakin sibuk dalam 3 hari ini mungkin karena sudah mengambil cuti jadi pekerjaannya menumpuk

Adila masuk keruangan kerja Aksa melihat suaminya yang sibuk menatap laptop didepannya tidak dirumah Atau pun di kantor Aksa nampak sibuk bahkan selalu pulang sampai jam 9 malam

"Mas.." Adila berjalan mendekati Aksa

"Iya kenapa?" Tanya Aksa Tanpa menatap wajah Adila Yang sudah ada di depannya

"Ini sudah jam 11 apa mas tidak cape'?"

"Sebentar lagi ini selesai, Kamu tidur duluan saja"

Adila keluar hanya sebentar lalu kembali membawa Kopi susu hangat lalu meletakkan di meja kerja Aksa

"Ini Adila buatkan Kopi susu diminum yah" Ucap Adila lalu membalikkan badannya dan tak sempat berjalan karena tangannya di genggam Aksa
Adila membalikkan badannya

"Terimakasih" Aksa memberi senyum

"Iya" ucap Adila lalu meninggalkan Aksa

Sesampai di kamar Adila membaringkan tubuhnya di atas ranjang berusaha untuk tidur

Selesai dengan pekerjaannya Aksa merasa kepalanya sedikit pusing, Aksa menuju kamar mandi mencuci mukanya lalu masuk kamar melihat Adila yang sudah tertidur dan Aksa juga ikut tidur di samping Adila


...


Suara Azan membuat Adila terbangun dari tidurnya seperti biasa Adila membangunkan Aksa, tapi saat Adila memegang lengan Aksa ternyata badannya panas

Adila keluar kamar terburu buru mengambil air panas dan handuk kecil, Adila kembali kekamar meletakkan mangkuk yang berisi air panas lalu Adila membasahi handuk kecil dengan air panas dan memerasnya

Setelah itu Adila meletakkan di kening Aksa agar suhu badannya yang panas bisa redah, Adila menyelimuti tubuh Aksa. Adila menatap jam dinding yang sudah pukul 5.35 Adila segera mengambil wudhu dan sholat

Saat Adila Sholat Aksa terbangun lalu memegang handuk kecil yang ada di keningnya, Aksa tersenyum lalu menatap Adila yang sedang sholat
"Terimakasih tuhan sudah memberikan istri yang begitu baik" Batin Aksa lalu berusaha duduk

Adila yang baru saja selesai sholat tapi belum berdoa Adila langsung menghampiri Aksa agar membantunya untuk duduk
"Mas mau apa?" Tanya Adila yang masih lengkap dengan mukenanya

"Kamu selesaikan dulu doamu" Aksa memberi senyum kepada Adila

"Baiklah"

Setalah zikir dan berdoa Adila langsung menghampiri Aksa, duduk tepat di samping suaminya

"Mas tak usah berangkat ke kantor hari ini yah"

"Tapi kerjaan bisa-"

"Mas kan bisa suruh bawahan mas buat gantikan mas sementara, apa dengan keadaan seperti ini mas masih pikirkan pekerjaan. Adila mohon tak usah ke kantor dulu" Ucap Adila dengan cepet sebelum Aksa melanjutkan Ucapannya

Aksa tersenyum lalu mengusp rambut Adila, Adila menatap mata Aksa lalu menatap tangan Aksa yang ada di puncak kepalanya
"Terimakasih sayang" Aksa mencubit pipi Adila

"Sayang?. Maafkan aku mas belum bisa menyayangimu" Batin Adila

"Ehg Sebentar mas, Adila buatkan mas bubur dulu" Adila berdiri dan tangannya tiba tiba di genggam

"Jangan pake wartel yah, mas tak suka"

"Iya" Adila perlahan melepaskan genggaman Aksa lalu pergi menuju dapur

"Apa aku bisa mencintaimu mas?" Batin Adila lalu tak sengajah memegang pinggir panci yang masih panas

"Ahhk, Astaghfirullah" Adila terbangun dari lamunannya

"Duh Bu tangannya tak apa?. Sebentar bibi ambilkan obat dulu"

Setalah tangan Adila diobati Adila kembali ke depan kompor ingin menaruh buburnya kedalam mangkuk

"Makasih yah Bi udah obatin saya" Adila berjalan menuju kamar membawa bubur dan susu di atas nampan

Saat Adila masuk ia melihat Aksa tengah berbaring tanpa menutup matanya

"Mas.." Adila meletakkan namapan itu di atas nakas lalu membantu Aksa untuk bersandar

"Biar aku suap yah mas" Adila mengambil satu sendok bubur lalu mengarahkan ke mulut Aksa

Sudah sekitar 7 sendok Aksa memakan bubur, sampai Aksa mendengar suara perut tapi bukan berasal dari perut nya
"Adila?"

"Iya kenapa mas?"

"Kamu sudah sarapan?"

"Belum mas"

Aksa mengambil mangkuk yang Adila pegang lalu menyuapi Adila sesendok bubur "ayo makan aku takut kamu sakit juga"

Asila memakan bubur yang disuapkan oleh Aksa
Deg... Abila merasa sesuatu yang berbeda, merasa bahagia tak seperti biasanya .Adila dekat dengan Aksa ataupun Aksa yang perhatian padanya. Adila selalu merasa biasa saja tapi kali ini Adila merasa berbeda

"Aahkk" Adila merasa sakit saat tak sengajah Aksa memegang tangannya yang lebam akibat melamun saat memasak bubur

"Kenapa?" Aksa kaget

"tadi aku tidak sengajah memegang panci panas, tapi ini sudah di obati Bibi tadi"

"Maaf"

"Kenapa mas minta maaf?"

"Itu karena membuatkan ku bubur kan?"

"Tidak mas aku yang salah karena melamun"

"Apa yang kamu lamukan?"

"Qila! Iya Qila aku rindu dengan Qila"

"Oh, aku ingin mandi"

"Tapi mas" Adila khawatir nanti Aksa tambah panas jika mandi

"Kenapa, kamu ingin memandikanku?"

"Tidak tidak, mas tak usah mandi biar aku saja yang melap badan mas" Adila berdiri

"Baiklah"

Adila menuju kamar mandi mengambil baskom berisi air hangat dengan handuk berukuran sedang

Adila mulai membersihkan lengan Aksa lalu kaki nya dan sekarang lehernya

"Maaf mas"

"Kenapa?"

"Aku ingin membasahi dadamu tapi"

"Tak usah minta izin, ini sudah hak mu"

Aksa membuka kancing piyamanya sampai kancing terakhir,
terlihat perut sixpack Aksa dada yang kekar

Perlahan Adila membasahi dada Aksa lalu turun ke perut,
Aksa yang melihat Adila sedang fokus hanya tersenyum
"Ahhk sakit" Pekik Aksa membuat Adila sontak kaget langsung menatap Aksa

"Kenapa mas?"

"bercanda"

Adila tersenyum lebar membuat Aksa terdiam, baru Kali ini Aksa melihat senyum Adila yang indah di tambah lesung pipi yang cukup dalam
"Senyummu indah" Tanpa sadar Aksa mengucapkan itu

"Hah?" Adila menatap wajah Aksa

"Kenapa?" Tanya Aksa

"Sudah mas Istirahat saja, aku ingin membersihkan kamar ini dulu"

My Sweet Husband [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang