Batara Katong

329 17 0
                                    


Dengan muka pucat dan disertai nafas yang ngos ngosan,prajurit tersebut menceritakan apa yang dilihatnya.
berita yang dibawa oleh prajurit itu bagai petir yang menyambar disiang bolong,raja Ranawijaya sangat terkejut dengan berita tersebut.
dalam kondisi saat ini,raja Ranawijaya tidak mungkin mengharapkan datangnya Batara katong dan raden Husain.
sementara dia tahu sendiri,jika para prajurit majapahit banyak yang tidak berada di kota raja di daha.
sementara di seberang sungai berantas,telah ada ribuan prajurit demak yang dipimpin oleh raden Fatah dan sunan Kudus yang telah siap menyerang majapahit.
pada akhirnya raja Ranawijaya mau tidak mau harus mengerahkan kekuatan prajurit yang ada saat ini.

Dengan kekuatan yang ada,raja Ranawijaya langsung memimpin para prajuritnya untuk menghadang prajurit demak.
namun alangkah terkejutnya raja Ranawijaya,ternyata para prajurit demak telah menyeberangi sungai dan kini sudah ada didepan mata.
saat itu pula para prajurit demak langsung menyerang bagai gulungan ombak yang besar dan siap menghantam batu karang.
"maju......." teriakan lantang raja Ranawijaya langsung disambut teriakan teriakan pembakar semangat prajurit majapahit.
dalam sekejap,prajurit dari kedua belah pihak langsung terlibat pertempuran sengit.
awalnya pertempuran berjalan seimbang,namun secara perlahan para prajurit majapahit mulai berjatuhan.
secara perlahan para prajurit demak mulai menguasai arena pertempuran.
raja Ranawijaya benar benar mulai tersudut,para prajurit yang bertempur disekitarnya mulai bergelimpangan.
akhirnya dia putuskan untuk lari dari medan pertempuran,namun raden Fatah dan sunan Kudus terus mengejarnya.
hingga akhirnya dia terkepung dalam istana.
"raja Ranawijaya,menyerahlah" pinta raden Fatah.
raja Ranawijaya cuma diam,dia mencoba untuk melihat sekelilingnya,namun tidak da satupun prajurit majapahit yang bersamanya.
dia lemparkan kerisnya ke lantai istana sebagai tanda menyerah.

Sementara disisi lain,Batara katong bagai orang yang kehilangan arah.
dia merasa kebingungan,usai penyerbuan ke wengker gagal total.
Batara katong merasa malu jika pulang ke majapahit,karena selama ini dia adalah senopati yang selalu menang disetiap medan pertempuran.
"oh....maafkan aku raja Ranawijaya,aku telah gagal"
Batara katong sudah tidak tahu harus kemana lagi.
"tuan senopati.....tuan senopati......."
Batara katong menoleh ke belakang melihat asal suara.
ternyata ada seorang penunggang kuda yang memacu kudanya dengan kencang hingga membuat debu debu beterbangan oleh derap langkah kaki kuda tunggangannya tersebut.
dia langsung melompat dari atas punggung kudanya dan memberi hormat pada Batara katong.
"celaka tuan senopati...celaka" ucapnya.
"aku sudah celaka,dan benar benar celaka"
"kota raja sudah dikuasai oleh demak"
Batara katong hampir tidak percaya dengan berita yang dibawa oleh orang tersebut.
"yang benar saja kamu kalau bicara"
"benar tuan senopati,benar.."
ucapnya meyakinkan Batara katong.
seketika itu Batara katong langsung tertunduk lemas,dia langsung berteriak teriak bagai orang kesurupan.
"tapi raja Ranawijaya selamat"
"apa maksudmu?"
"raja Ranawijaya saat ini menjadi tahanan istana"

Batara katong sudah tidak tahu apa lagi yang harus dia perbuat,dia berjalan kemana angin bergerak.
tanpa tujuan,tanpa harapan,cuma langkah kaki yang menuntunnya kesana kemari.

Majapahit 1478-1527  Arya SomaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang