Serbuan Ke Giri Kedaton

413 18 0
                                    


Tanpa banyak kata Dharma langsung menyerang ketiga orang tersebut.
sebuah tendangan keras dari Dharma langsung telak menghantam orang yang tadi mengacungkan pedangnya.
ternyata mereka bukanlah lawan yang seimbang bagi Dharma,satu persatu menerima tendangan yang membuat mereka terjungkal.
usai melumpuhkan mereka,Dharma langsung berlari keatas puncak bukit yang jalannya dibentuk seperti tangga.
"hentikan orang itu...."
teriak suara dari bawah,tapi Dharma sudah tidak memperdulikan,dia terus berjalan keatas.
sontak suara dari bawah itu mengejutkan para penjaga yang ada diatas,mereka langsung menghadang Dharma.
"siapa kamu?"
"aku Dharma,aku kesini hendak mengantarkan surat dari raden Husain kepada sunan Dalem"
"mana surat itu?"
"ini,dan akan aku serahkan sendiri pada sunan Dalem"
"baiklah,aku antar kau keatas"
dengan kawalan ketat,Dharma menuju ke pendopo giri kedaton.

Sunan Dalem terdiam,terlihat ada sedikit kerutan pada dahinya.
rupanya dia masih berpikir dengan surat isi surat dari raden Husain tersebut.
"apapun yang majapahit akan lakukan,sedikitpun kami tidak takut"
jawab sunan Dalem tegas.
"dengan resiko majapahit akan menyerang giri kedaton" ucap Dharma.
"ribuan prajurit majapahit,tidak akan membuat kami takut" balas sunan Dalem.
"baiklah,akan aku sampaikan jawaban anda pada raden Husain"
"katakan pada raden Husain,aku baik baik saja"
apa yang disampaikan oleh sunan Dalem sudah jelas,mereka tidak mau untuk tunduk pada majapahit.

Batara katong sama sekali tidak terkejut dengan apa yang Dharma sampaikan,karena sejak awal dia sudah menduga akan hal ini.
raden Husain sudah tidak bisa berkata apa apa lagi,niatnya untuk mengingatkan sunan Dalem telah gagal.
dia sangat berharap agar giri kedaton mau tunduk dan patuh pada majapahit,tapi kenyataannya berbicara lain.
kini semua prajurit majapahit telah bersiap untuk menyerang giri kedaton.

Arya Soma tidak tahu jalan untuk kembali pulang,dia mulai merasa bingung dan tidak tahu arah.
keinginannya untuk membuntuti sang ayah karena rasa penasaran,kini mulai berakibat yang tidak baik.
"pak,apa perahu ini akan ke majapahit?"
kata kata yang selalu dia ucapkan pada tiap orang yang dia temui di atas perahu yang ditambatkan di dermaga sungai mas.
namun semua jawaban yang dia terima adalah,
"tidak"
perutnya mulai terasa lapar,dan tidak ada lagi bekal untuk dimakan.
dalam keputusasaan dia masih berusaha berjalan kesana kesini,untuk mencari tumpangan.
"nak....apa ada yang bisa aku bantu?"
Arya Soma melihat kearah asal suara,seorang pria paruh baya berpakaian serba putih telah berdiri disampingnya.
"anda siapa?"
dia tersenyum kala Arya Soma yang malah balik bertanya.
"aku lihat kamu kebingungan,makanya aku hampiri"
"aku Arya Soma,asalku dari terung"
"oh........" ucapnya sambil manggut manggut.
"apa anda bisa mengantar saya ke terung?"
"tidak"
Arya Soma sangat kecewa mendengar jawaban orang tersebut.
"ya sudah kalau begitu" pungkas Arya Soma.
"apa kau tidak lapar?"
"ya,aku sangat lapar"
"ayo ke tempatku,kamu makan dulu dan masalah ke terung kita bicarakan nanti" ajaknya.
ada setitik kebahagiaan dihati Arya Soma perihal ajakan orang tersebut.

Batara katong memimpin ribuan prajurit yang bergerak dari dua jalur,darat dan sungai.
mereka akan berkumpul atau bertemu di dermaga sungai mas.
Dharma bersama dengan Arya jagalpati lewat jalan darat dengan berkuda bersama para prajurit pemanah.
pergerakan bala prajurit majapahit telah didengar oleh pihak giri kedaton.
sebelum semuanya terlambat,dengan cepat mereka bergerak ke dermaga sungai mas terlebih dahulu.
tindakan ini mereka lakukan guna menghadang prajurit majapahit.

Senopati Batara katong bukanlah pemimpin kemarin sore,dia sudah mempelajari segala sesuatu yang akan dia serang.
maka dia putuskan perahu perahu yang membawa prajurit majapahit yang bersama dirinya untuk menepi sebelum sampai di dermaga sungai mas.
mereka kemudian bergabung dengan prajurit majapahit yang lewat jalur darat.
dari laporan para telik sandi akhirnya diketahui seberapa jauh kemampuan prajurit giri kedaton serta perkiraan jumlah mereka.
Batara katong memecah prajurit majapahit menjadi dua,hal ini dia lakukan usai mengetahui prakiraan jumlah prajurit giri kedaton.
Dharma dan Arya jagalpati menyerang dermaga sungai mas,sementara dirinya dan Sangkuruh langsung menyerang giri kedaton.

Majapahit 1478-1527  Arya SomaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang