Para prajurit demak diminta untuk siap melakukan penyerangan,sementara dibenak soma terjadi perang batin.
dia tidak menyangka jika permasalahan dengan jagalpati akan seperti ini,dan ucapan jagalpati terasa terus terngiang ngiang di telinganya.
"apapun yang terjadi nanti,aku pasrahkan kepada Allah swt,apakah aku mati oleh jagalpati atau prajurit majapahit" ucapnya dalam hati untuk menguatkan dirinya.
walau mencoba untuk bersikap pasrah,namun ada rasa khawatir pada dirinya.
sesekali dia melongok kesana kemari untuk mencari keberadaan jagalpati.
namun kadangkala ada rasa curiga pada prajurit demak yang berdiri di belakangnya,dia khawatir jika prajurit yang ada di belakangnya adalah orang suruhan jagalpati untuk menghabisi dirinya."maju......serbu........"teriakan lantang senopati Selo aji cukup keras terdengar,sontak ribuan prajurit demak langsung menyerang kota raja majapahit.
soma berlari kencang kedepan bersenjatakan pedang di tangan kanan,dan tameng rotan terselip di tangan kiri.
namun tetap saja,pikirannya tidak bisa lepas dari sosok jagalpati.
bukan cuma prajurit majapahit yang harus dia hadapi,tapi kecurigaan pada teman sendiri juga mulai merasuki pikirannya.
sejenak apa yang ada dibenaknya hilang seketika saat dirinya harus mengayunkan pedang untuk menebas prajurit majapahit.
setiap lawan yang ada didepannya,selalu berhasil soma dijungkalkan,dia tidak berpikiran apapun saat ini,selain habisi tiap lawan yang ditemui.para prajurit majapahit mulai terdesak,dan mereka sudah kocar kacir lari kesana kemari.
tanpa soma sadari,dia sudah memasuki keraton daha,tempat dimana sudah sangat jarang dia temui.
akhirnya sampailah pada suatu tempat,yang dimana tidak ada prajurit baik kawan maupun lawan.
soma langsung putuskan untuk kembali,tapi langkah kakinya langsung terhenti saat ada orang telah berdiri dihadapannya.
"mau kemana kamu?"
soma cuma terdiam,ditatapnya orang tersebut dalam dalam,lalu dia lemparkan pedangnya ke tanah.
"dengan segala hormat,ampuni aku tuan jagalpati"
"tidak akan"
"apa yang anda inginkan sekarang?"
"tentu saja membunuhmu" bentak jagalpati.
soma merasa ini sudah tidak ada artinya meminta maaf pada jagalpati,dengan terpaksa dia harus melawan.
"baiklah kalau itu memang keinginan tuan jagalpati,ayo kita bertarung"
ajak soma yang merasa begitu yakin karena pernah mengalahkan jagalpati.
"simpan dulu keyakinanmu itu anak ingusan,karena hari ini kamu akan mati"Karena keyakinan akan mampu mengalahkan jagalpati,maka tidak ada secuilpun rasa takut pada diri soma.
"mana jurus sihirmu itu,ayo keluarkan" ucap jagalpati.
merasa jurus bayangan setan miliknya diremehkan,dengan cepat soma mengatur irama nafasnya.
"karena ini yang anda minta,terimalah"
tiba tiba keluar dua bayangan hitam dari tubuh Soma dan langsung menyerang jagalpati.
dengan cepat jagalpati langsung menaruh kerisnya pada keningnya,dan sebuah asap putih keluar dari keris tersebut,lalu menyerang bayangan hitam milik soma.
bayangan hitam Soma langsung pecah hilang dan tak berbekas.
Soma tersentak kaget dan mundur beberapa langkah ke belakang.
"apa kau terkejut soma?"
soma terperangah dengan apa yang baru saja terjadi,hal yang benar benar tidak dia duga sebelumnya.
"sekarang...terimalah pembalasanku soma"
soma bagai orang bingung,dia tidak tahu harus berbuat apalagi.
dia merasa jurus bayangan setan adalah jurus pamungkas,dan tidak ada lagi jurus yang lebih kuat.
"apa cuma itu yang ayah ajarkan kepadamu"
"ayah..."
alangkah terkejutnya soma tapi juga bercampur bahagia,ternyata Dharma telah berdiri tidak jauh dari dirinya.
"keparat....ternyata dia anakmu orang pagan" maki jagalpati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Majapahit 1478-1527 Arya Soma
Historical Fiction1478 Ranawijaya berhasil menggulingkan kekuasaan bhre Kertabhumi,kemudian memindahkan kota raja majapahit ke daha. sebagai raja majapahit,sejumlah tantangan besar harus dia hadapi dari mulai berkembangnya agama islam dan juga kerajaan demak. cita ci...