Dibawah pimpinan senopati Batara katong dan Ki ageng mirah,para prajurit ini langsung bergerak menuju wengker.
berjalan kaki sejauh ini dengan membawa pedang serta tameng rotan,dan keris yang terselip di pinggangnya.
adalah hal yang kali pertama dirasakan oleh Arya soma,dia merasa bahwa untuk menaklukkan sebuah wilayah itu ternyata sangat berat.
belum ketemu musuh sudah dirasa berat,dan nantinya harus berperang dengan musuh yang taruhannya hidup atau mati.
Arya soma sudah merasa sangat letih,dia melihat sejumlah prajurit juga merasakan hal yang sama dengan dirinya.
namun belum ada tanda tanda waktu istirahat diberikan oleh senopati Batara katong.
dalam hati Arya soma ada sedikit kegembiraan,karena matahari mulai agak condong ke barat,tentunya sebentar lagi akan istirahat untuk sholat ashar.
ternyata harapan Arya soma menjadi kenyataan,saat memasuki sebuah perkampungan,senopati Batara katong perintahkan semua prajurit untuk beristirahat,dan perjalanan dilanjutkan esok hari.Bhre Wengker sama sekali tidak menyangka bahwa akan datangnya serbuan dari prajurit demak.
kabar yang dia dengar dari para telik sandi sungguh sangat mengejutkan dirinya.
tapi ada satu hal yang membuatnya benar benar tidak percaya,bahwa para prajurit demak tersebut dipimpin oleh Batara katong,yang tak lain adalah menantunya sendiri.
sontak sejumlah pertanyaan dalam dirinya sendiri langsung mengisi seluruh pemikiran bhre Wengker,bagaimana mungkin batara katong bisa bersama prajurit demak?.
pertanyaan tersebut sering terngiang ngiang di kepala bhre Wengker.
namun hal yang harus segera dia lakukan adalah mempersiapkan para prajurit wengker,guna menyambut kedatangan prajurit demak.
sementara bhre Wengker tidak perlu menjawab pertanyaan itu,semuanya pasti akan terjawab lewat sebuah peperangan.
dengan diselimuti rasa amarah yang memuncak,bhre Wengker dan seluruh prajurit wengker bergerak menghadang prajurit demak.
diatas sebuah perbukitan yang tandus nan gersang,akhirnya kedua belah pihak bertemu.
terbayar sudah rasa penasaran bhre Wengker dengan mata dan kepalanya sendiri,Batara katong memimpin para prajurit demak.
"hebat.....benar benar hebat....,kau balaskan Ranawijaya dengan prajurit demak,saat kekuatan majapahit telah hilang dari muka bumi" ucap bhre Wengker.
"mau demak atau majapahit,yang penting wengker harus takluk"
"aku yakin,demak suatu saat nanti pasti juga akan kau khianati Batara katong"
"simpan ucapanmu itu untuk dirimu sendiri bhre Wengker"Pada dasarnya,bhre Wengker sangat menyukai Batara katong,meskipun bekas musuh,dia masih diberi tempat terhormat di wengker.
tapi kenyataannya harus berkata lain,Batara katong tetap ingin menyerang wengker walaupun sudah di angkat menjadi menantu.
"akan aku bunuh Batara katong dengan kerisku sendiri"
"serang....." ucap Batara katong pada para prajuritnya,sontak mereka berlari kedepan menuju arah prajurit wengker.
Arya soma yang berada ditengah tengah para prajurit demak,langsung ikut berlari kedepan kala mendengar seruan dari Batara katong,begitu juga dengan yang lainnya.
ternyata dia juga melihat,para prajurit wengker yang berpakaian serba hitam rupanya juga melakukan hal yang sama,mereka juga lari kedepan.
"pokoknya yang pakaian hitam adalah musuh,ya Allah lindungilah aku" ucapnya dalam hati.
kedua belah pihak langsung terlibat pertempuran sengit,bhre Wengker tanpa menunggu lama lama juga langsung terjun ke medan pertempuran.
setiap prajurit demak yang ada dihadapan dirinya langsung terjungkal tidak bernyawa.
Batara katong tidak ingin membiarkan mertuanya tersebut menghabisi para prajuritnya.
dia langsung mendatangi mertuanya tersebut,dan menantangnya untuk bertarung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Majapahit 1478-1527 Arya Soma
Fiksi Sejarah1478 Ranawijaya berhasil menggulingkan kekuasaan bhre Kertabhumi,kemudian memindahkan kota raja majapahit ke daha. sebagai raja majapahit,sejumlah tantangan besar harus dia hadapi dari mulai berkembangnya agama islam dan juga kerajaan demak. cita ci...