Majapahit 1478-1527 Arya Soma

Akhir Arya Jagalpati

"jika kau ingin jadi seperti kakekmu,jangan pernah menyerah,keluarkan semua yang ayah ajarkan padamu" ucap Dharma.
bagai mendapat angin segar,semangat soma langsung menggelora.
"keluarkan semua kemampuanmu soma,pesan ayahmu itu akan mempercepat kematianmu"
jagalpati kembali menaruh keris tersebut di keningnya,mulutnya mulai komat kamit.
tidak lama kemudian,sebuah kepulan asap hitam tebal keluar dari keris tersebut.
"hari ini kematianmu soma"
secara perlahan asap itu mulai membentuk sebuah ular besar.
"mati kau soma......." asap hitam berbentuk ular itu langsung menyerang Soma.
"jurus tapak bumi....."
dengan segala kekuatan yang dia miliki,dia hempaskan telapak tangan kanannya.
pada dasarnya soma tidak tahu harus berbuat apa,dia mengeluarkan jurus tapak bumi karena merasa sudah tidak ada lagi yang bisa diperbuat.

Begitu besar akibat yang ditimbulkan oleh jurus tapak bumi soma,tanah bergetar cukup keras dan bayangan asap hitam berbentuk ular yang keluar dari keris jagalpati,lenyap seketika.
Dharma sangat terkejut dengan kekuatan jurus tapak bumi anaknya ini,sehingga dia melompat jauh untuk menghindari pengaruhnya.
hal yang lebih parah terjadi pada jagalpati,tubuhnya terlempar ke belakang dan jatuh ke tanah.
melihat lawannya belum bangkit,dengan cepat soma mengeluarkan jurusnya kembali.
segera jagalpati menyadari situasi ini,dia mencoba segera bangkit,tapi sayangnya telah terlambat.
meskipun kekuatan jurus tapak bumi soma tidak sebesar yang sebelumnya,tapi hal ini sudah cukup mampu membuat jagalpati kembali terlempar ke udara.
tubuhnya membentur tembok keraton dengan keras,sehingga kerisnya terlepas dari genggaman.
jagalpati kembali untuk mencoba bangkit kembali,namun soma tidak membiarkan hal ini terjadi.
dengan cepat dia melepaskan pukulan naga yang langsung menghantam jagalpati.
tahu kondisi lawan sudah tidak berdaya,soma langsung mengeluarkan kembali jurus bayangan setan.
saat itu juga jagalpati menghembuskan nafas terakhirnya.

"dia lawan terberatku ayah"
"bukan,dia bukan lawan terberatmu"
"kalau begitu siapa yang akan menjadi lawan terberatku?"
"sekarang belum ada,tapi nanti diluar sana kau pasti akan menemuinya"
soma dan Dharma berlalu dari tempat tersebut,dia lihat jasad jagalpati untuk yang terakhir kalinya.
"sebenarnya aku tidak punya masalah apapun dengannya sebelumnya ayah" "ayahmu ini yang punya masalah dengannya,dan itu hukuman yang pantas bagi pengkhianat majapahit"
"ayah aku mohon restu untuk mengabdi ke demak"
"aku restui anakku"
berakhir sudah riwayat jagalpati,seorang perwira majapahit,kemudian membelot memihak demak.

                           SELESAI