Bagian 7 (Perasaan)

44 1 0
                                    

Angkasa : "Nanti manéh tau sendiri."
Irina : "Kalo kamu gak cerita gimana aku bisa tau?" (Kebingungan)
Angkasa : "Yaudah aing balik dulu ya..." (Tersenyum lebar lalu pergi).
Irina : "Sa...! Aku belum selesai!
Angkasa : (Menoleh sambil melambaikan tangannya).
Irina : (Bergumam) "Susah ya kalo sama cowok misterius."

Irina segera berlari mengejar Angkasa ke parkiran motor, kemudian Angkasa yang baru saja mengenakan helm menoleh.

Angkasa : "Mau aing anter balik?" (Tersenyum manis)
Irina : (Hanya terdiam dengan wajah merah).
Angkasa : "Udah ayo naik! Keburu aing tinggal lagi."
Irina : "Hmm... Gapapa?" (Pipinya merah).
Angkasa : "Gak apa-apa, Na... Kasih tau aja lokasi jelasnya."
Irina : E-eh, aku turun di toko buku yang kemarin aja, dari situ rumah aku deket kok..."
Angkasa : "Yaudah naik, nih pake dulu helmnya." (Menyerahkan helm).
Irina : "Biasanya kamu sendiri, kok kamu bawa dua helm?" (Mengambil helmnya).
Angkasa : "Oh, ini punya kakak aing, dia sering minta anter kemana-mana, biar gampang ditaro disini, udah?"
Irina : "Udah, Sa..."

Angkasa mulai melajukan motornya dengan gaya ringannya, hingga tiba-tiba saja ada kendaraan yang berhenti mendadak. Keadaan ini membuat Irina memeluk Angkasa karena takut terjatuh.

Irina : "Aduh!" (Tangannya kuat mencengkram jaket Angkasa).
Angkasa : "Hmm... Maaf, Na... Tangan manéh..." (Melepas cengkraman Irina).
Irina : "E-eh! Maaf! Maaf banget aku gak sengaja, aku takut jatoh soalnya..." (Pipinya sangat merah).
Angkasa : "Haha, gak apa-apa, aing cuma gak biasa kontak fisik sama cewek, lagian juga gara-gara mobil di depan ngerem mendadak." (Tertawa kecil).
Irina : "Iyaa... Mobil depan gak bener banget, emang ada apa sih di depan?"
Angkasa : (Mencoba melihat sekitar). "Kayaknya ada kecelakaan, Na."
Irina : "Hmm... Semoga aja gak ada korban parah yaa..."
Angkasa : "Iyaa..."
Irina : "Oh iya, Sa... Kata orang-orang kamu orangnya pendiem, tapi kenapa pas sama aku kamu bisa ngobrol santai kaya gini?"
Angkasa : (Hanya diam dan memalingkan wajahnya).

Ketika Irina melihat wajah Angkasa dari spion motornya, terlihat senyum yang amat lebar.

Irina : "Kamu kalo senyum terus manis ya..." (Pipinya merah sekali).
Angkasa : "Sorry?" (Menahan tawanya).
Irina : E-eh! Ngga kok... Aku gak bilang apa-apa! (Bertingkah kelabakan).
Angkasa : "Hahaha! Jangan kelabakan gitu, Na... Motornya nanti oleng..." (Tertawa puas).
Irina : "Ini perasaan apa ya, Sa... Selalu canggung."
Angkasa : "Perasaan canggung ya? Kaya gak enak gitu deket sama aing?"
Irina : E-eh! Eh! Bukan gitu! Pasti kamu ngerti lah! Kan tadi juga kamu paham gerak-gerik aku..."
Angkasa : "Haha, makasih ya, udah bilang aing manis."
Irina : "Uhh... Abaikan aja omongan aku..." (Menutup wajahnya).
Angkasa : "Nah, udah sampe di toko buku, Na..."
Irina : "Eh iya... Gak kerasa ya, cepet juga..." (Terdiam di belakang Angkasa).
Angkasa : "Gak mau turun?" (Senyum meledek).
Irina : "I-iyaa... Ini aku turun kok!" (Segera turun dan bergegas).
Angkasa : "Tunggu, Na!"
Irina : "Iyaa, Sa... Kenapa?" (Menoleh).
Angkasa : "Mampir dulu ke toko buku, yuk! Sekalian aing mau cari buku sajak lagi..."
Irina : "Emm... Boleh, yaudah ayo!"

Angkasa segera memarkirkan motornya, dan masuk ke dalam toko buku bersama Irina.

Mereka mulai berjalan di lorong buku sastra, dan Angkasa mengambil sebuah buku, kemudian membukanya, ia membaca isinya dengan suara agak pelan, sedangkan Irina menyimak.

_____________________
Aurora

Karya : Ashkn.

Indahnya cahaya disela senja
Bagaikan cantik sorot matanya
Berirama warna-warnanya
Membuat hati bersuka ria
Sukmaku seakan terpesona.

Terbuai tak henti aku rasa
Sungging senyum bernyala-nyala
Mengingat kamu penggugah rasa
Yang buat hatiku selalu membara
Semringahku terbawa-bawa.

Ketika kamu sedang tertawa
Cantik sekali bagai Aurora
Membawaku dalam khayalan asa
Hangatnya membawa bahagia
Sepi ku kini berangsur reda.

_____________________

Irina : "Indah banget kata-katanya, kamu juga cocok jadi pembaca!"
Angkasa : "Aing masih amatiran, haha!"
Irina : "Kamu itu berbakat, perfect banget ya kalo ada yang milikin kamu..."
Angkasa : "Milikin aing? Maksudnya?
Irina : "...."

__________ミBersambungミ___________

LonelinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang