Raffi : "Pasti atuh aa mah ganteng, paling ganteng dari siapapun! Kecuali Angkasa! Hahahaa! (Tertawa).
Angkasa : "Hahaha! Aa bisa aja ah..." (Tersenyum lebar).
Raffi : "Kania sehat, Sa?"
Angkasa : "Alhamdulillah, A... Kakak sehat."
Raffi : "Bagus deh! Salam ya buat dia!" (Menepuk pundak Angkasa).
Angkasa : "Iyaa siap, A! Yaudah Sa mau pamit dulu, A, om, tante... Assalamu'alaikum..."
Semua : "Wa'alaikum salam..."
Irina : "Néng nganterin Angkasa dulu yaa..."
Bu Ratna : "Yaudah hayu atuh urang masuk, biar mereka gak canggung..."
Pak Hadi : "Tunggu atuh ambu ih... Abah mau liat atuh mereka kaya gimana, jadi abah inget masa muda lagi..."
Bu Ratna : "Ih hayu atuh abah ah, si abah mah... A, bantuan ambu narik si abah!"
Raffi : "Hahaha! Hayu bah masuk... Kasian si néng sama Angkasanya..."
Pak Hadi : "Eh, bentar atuh ambu ih..."
Bu Ratna : "Buru abah ih! A, urang gusur waé si abah kalo gak mau masuk mah!"Bu Ratna dan Raffi, menarik pak Hadi supaya masuk ke dalam rumah, sementara Angkasa dan Irina sedikit mengobrol.
Irina : "Ati-ati yaa, Sa! Jangan ngebut-ngebut, bahaya tau!!" (Menyentuh pipi Angkasa).
Angkasa : "Tenang aja, na... Sa gak akan ngebut-ngebut kok!" (Tersenyum sambil mengelus rambut Irina).
Irina : "Nah gitu, baru mantap!"
Angkasa : "Yaudah... Dadah cantik!" (Tersenyum lebar).
Irina : "Dadah..." (Melambai).Angkasa pun segera melajukan motornya menuju rumah.
Angkasa : "kakak!!"
Kania : "Iyaa... Kenapa, Sa?" (Berjalan dari arah dapur).
Angkasa : "Sa mau cerita sesuatu!"
Kania : "Apa tuh? Yaudah sini kamu duduk dulu, lepas sepatunya baru cerita!"
Angkasa : "Okee..." (Duduk sambil melepas sepatunya).
Kania : "Jadi gimana, dek?"
Angkasa : "Kakak inget, a Raffi?"
Kania : "Inget, kenapa si Upi? (Rautnya penasaran).
Angkasa : "Ternyata A Raffi itu kakaknya Irina, kak!"
Kania : "Tunggu, dek... Irina itu siapa?"
Angkasa : "Oh iyaa, Sa belum kasih tau namanya yaa... Irina ini cewe yang bisa bikin Sa senyum lagi, cewe yang Sa bilang menarik itu, kak!"
Kania : "Oh yaa? Ya ampun!! Dunia tuh sempit banget yaa! Hahaha!"
Angkasa : "Dan ada satu lagi kejutan buat kakak!"
Kania : "Apaan!? Cepet ceritain!!"
Angkasa : "Sa udah punya pacar, kak!" (Tersenyum manis).
Kania : "Hahaha! Ya ampun!! Aku ikut seneng yaa, Sa... Kamu jadian sama Irina?"
Angkasa : "Hehe, Iyaa, kak..." (Mengusap rambutnya).
Kania : "Masih gak nyangka, hahaha! Bisa-bisanya adek aku jadian sama adeknya si Upi!! Lucu banget! Hahaha! Langgeng-langgeng ya, Sa! Dijaga loh Irinanya, awas aja kalo gak dijaga! Nanti kamu tau akibatnya!"
Angkasa : "Emang akibatnya apa, kak?" (Tersenyum).
Kania : "Ini!!" (Menggelitiki perut Angkasa dengan penuh semangat).
Angkasa : "Ahahaha! Geli, kak! Ampun! Iyaa iyaa Sa jagain kok Irinanya! Sa janji gak akan nyakitin Irina! Hahaha! Ampun!!" (Kegelian).
Kania : "Bilang dulu kaya gini, 'kak Kania kakak Sa yang paling cantik! Cepet! Hahaha!" (Terus menggelitiki).
Angkasa : "Hahaha! Oke, oke!! Kak Kania, kakak Sa yang paling cantik! Udah dong kak! Geli! Hahaha!"
Kania : "Kamu gak ngelak, Sa... Hahaha!"
Angkasa : "Ngga, kak... Gapapa... Biar kakak seneng! Hahaha! " (Tersenyum manis).
Kania : "Makasih yaa, Sa!"
Angkasa : "Sama-sama, kak... Ehh! Bentar deh, kak!"
Kania : "Kenapa??" (Kebingungan).__________ミBersambungミ___________
KAMU SEDANG MEMBACA
Loneliness
RomanceAngkasa, seorang remaja berparas tampan yang selalu dingin, dan pendiam.Tatapannya tajam, dan tegas. Banyak yang mendekatinya tapi ia tetap merasa sendirian, ia mencari seseorang yang dapat mencairkan sifat bekunya supaya ia bisa menjadi perasa lagi...