Bagian 6 (Perbincangan)

40 1 2
                                    

Angkasa : "Manéh beruntung." (Menurunkan alisnya).
Arsitta : "Beruntung apanya? Kemanapun aku pergi mereka selalu ngatur aku, aku cape hidup sama mereka, males aku!"
Angkasa : "Manéh cuma belum liat sekitar." (Berdiri lalu memalingkan badan dan langsung berjalan ke kelas).
Arsitta : "Sa...! Tunggu, maksud kamu apa!?"

Arsitta mengejar Angkasa ke kelas, lalu Angkasa duduk di bangkunya, tadinya Arsitta hendak kesana, namun ia mengurungkan niatnya setelah melihat anak laki-laki yang bergerombol di depan meja Angkasa, akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke mejanya sendiri.

Mega : "Kenapa si Sitta ngejar-ngejar manéh, Sa?"
Angkasa : (Menggelengkan kepalanya sambil fokus membaca buku).
Mega : "Udah 2 tahun aing temenan sama manéh masih aja aing susah buat ngertiin manéh."
Angkasa : (Menyunggingkan senyum sembari menepuk pundak Mega).

Bel masuk pun berbunyi, pelajaran berlangsung seperti biasa hingga akhirnya bel pulang pun berbunyi.

Mega : "Manéh mau langsung balik?"
Angkasa : "Ngga, aing mau ke kantin dulu."
Mega : "Yaudah aing rapat OSIS dulu, ntar kalo sempet, beres rapat aing nyusul ke kantin."
Angkasa : (Mengangguk sambil menepuk pundak Mega, lalu segera menuju kantin).

Saat ia sampai di kantin, dia berjalan perlahan, kemudian ada suara gadis yang memanggil namanya.

Irina : "Angkasa!!!"
Angkasa : (Menoleh).
Irina : "Sini, Sa...! Duduk sama aku."
Angkasa : (Sedikit tersenyum lalu menghampiri meja Irina, dan duduk).
Irina : "Tadi kamu mau kemana?"
Angkasa : "Cari kursi aja." (Tersenyum manis).
Irina : "Oh iyaa, kamu bawa buku yang mau aku pinjem gak?"
Angkasa : (Mengeluarkan buku dari tasnya lalu menyerahkannya).
Irina : "Bagus banget yaa bukunya, aku jadi gak sabar bacanya, tenang aja aku bacanya cepet kok, nanti langsung aku kembaliin lagi!"
Angkasa : "Santai aja." (Tersenyum sembari mengusap rambutnya)
Irina : (Pipinya berubah menjadi sangat merah).
Angkasa : "Kenapa? Sakit?" (Rautnya wajahnya berubah kebingungan).
Irina : "E-eh! Aku gak apa-apa kok!" (Menutupi pipinya yang sangat merah).
Angkasa : "Kalo sakit bilang aja, nanti aing anter ke UKS."
Irina : "Ha? Aku beneran gapapa kok!"
Angkasa : "Haha, manéh lucu juga ya." (Tertawa kecil).
Irina : "Kamu kenapa ketawa?"
Angkasa : "Gak apa-apa, hahaha!" (Tertawa lagi).
Irina : "Baju aku ada yang aneh ya?" (Berdiri secara refleks).
Angkasa : "Gak ada..." (Tersenyum lebar sambil memangku dagu dengan kedua tangannya).
Irina : "Oh! Pasti dandanan aku terlalu menor ya!?" (Tingkahnya kelabakan).
Angkasa : "Gak juga, haha." (Kembali fokus ke buku tulisnya).
Irina : "Kamu paham gerak-gerik aku ya? (Pipinya semakin merah).
Angkasa : (Menggelengkan kepalanya sambil sedikit tertawa).
Irina : "Uhh... Aku malu banget!"

Angkasa : (Hanya menatapnya sambil Tersenyum).
Irina : "Ehh! Kamu lagi nulis puisi tentang apa?"
Angkasa : "Baca aja."
Irina :

_____________________

Kenanga

Baru ku temukan dia
Cantik sekali parasnya
Hangat harum napasnya
Membawaku ke dalam buana
Buana baru yang penuh cinta.

Buat sepiku hilang adanya
Dinginku berubah karena hangatnya
Diamku jadi ramai karenanya
Kesendirianku jadi pudar karena dia
Sedihku luntur oleh tawanya.

Tawaku pecah oleh tingkahnya
Senduku jadi bahagia adanya
Hadirnya jadi sumber cahaya
Bagi diriku yang gelap gulita
Kehadirannya memberikan warna.

🥀Mr. Sky🥀

17
_____________________

Angkasa : "Gimana?" (Tersenyum).
Irina : "Ini puisinya bagus, kamu bikin buat siapa?"
Angkasa : "Rahasia." (Sambil terus tersenyum).
Irina : "Kayanya cewek ini spesial banget ya, buat kamu?"
Angkasa : "Bisa dibilang gitu sih." (Kembali fokus ke bukunya).
Irina : "Kapan-kapan kamu cerita dong ke aku! Siapa dia?"
Angkasa : "Nanti manéh tau sendiri."
Irina : "Kalo kamu gak cerita gimana aku bisa tau?" (Kebingungan)
Angkasa : "Yaudah aing balik dulu ya..." (Tersenyum lebar lalu pergi).
Irina : "Sa...! Aku belum selesai!
Angkasa : (Menoleh sambil melambaikan tangannya).

__________ミBersambungミ___________

LonelinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang