18

5.9K 757 10
                                    

"Gue balik dulu ya." Kyungsoo membersihkan seluruh barangnya.

"Iya sono balik." Jawab Chanyeol yang tengah mencuci piring.

"Tugas jangan lupa dikelarin, bego." Pesan Kyungsoo.

"Iya, bawel!"

"Yaudah gue balik. Kai udah jemput. Bye!" Lalu langkah Kyungsoo segera menghilang setelah pintu depan apartemennya di tutup.

"Chan, gue buang sampah ya." Kata Baekhyun yang memasuki dapur.

"Lo lanjutin aja cuci piringnya. Gue yang buang sampah." Kata Chanyeol sambil melepas sarung tangan karet yang dikenakannya.

Lalu sebelum Baekhyun mengambil kantong sampah di depannya, Chanyeol dengan sigap meraih benda itu terlebih dahulu.

"Sana cuci piring." Ujarnya. Lalu ia melangkah keluar dengan ringan.

Baekhyun menatap punggung Chanyeol.

Perasaan tidak enak masih mengganjal dihatinya. Mungkin dia harus mengatakan pada Chanyeol tentang apa yang terjadi pada dirinya.

Atau jangan?

Bagaimana kalau Chanyeol jadi takut padanya?

Tapi kalau ia tidak bilang, sampai kapan ia harus berpura-pura tidak tahu apa-apa setiap kejadian seperti tadi terulang lagi?

Aaarrrghh! Memikirkannya saja membuat kepala Baekhyun seperti mau meledak.

Ia bingung harus bagaimana!

Ia harus bagaimana?!

"Baek, udah cuci piringnya?" Terdengar suara husky Chanyeol dari ruang tengah.

Oh tidak, laki-laki itu kembali terlalu cepat.

Membuat Baekhyun terkejut setengah mati. Ia belum menyentuh satu piring pun.

Buru-buru, ia mengenakan sarung tangan karet Chanyeol dan mencuci piring.

"Belom?" Tanya Chanyeol. Yang tiba-tiba sudah berada tepat di belakangnya. Sangat dekat di belakangnya. Hingga ia bisa merasakan napas Chanyeol menghembus di rambutnya.

"Belom." Jawab Baekhyun pelan.

"Yaudah lanjutin nanti aja." Kata Chanyeol. Lalu tiba-tiba, tangan Chanyeol melingkar di pinggang Baekhyun. Dan dagunya menyandar pada bahu kecil Baekhyun.

"Chan..." Panggil Baekhyun pelan. Bermaksud menyuruh Chanyeol melepaskan pelukannya dan menjauh.

"Hmmm?" Tanya Chanyeol. Namun bukannya menjauh, bibir laki-laki itu malah mulai bergerak di sekitar lehernya.

"C-chan..."

Chanyeol tidak menjawab. Yang dilakukan laki-laki itu hanyalah mengeratkan pelukannya dipinggang Baekhyun, dengan bibir yang semakin gencar menjelajahi leher laki-laki mungil tersebut.

"Chan!" Baekhyun berjengkit saat Chanyeol akhirnya memilih satu titik di leher Baekhyun dan menghisapnya kuat.

Baekhyun berbalik dengan cepat. Berusaha melepaskan diri dari Chanyeol.

Namun saat ia berhadapan dengan tubuh tinggi Chanyeol, ia baru menyadari, keputusannya barusan adalah sebuah kesalahan. Karena sejurus kemudian, bibir Chanyeol sudah menempel di bibirnya. Memagutnya dengan penuh tuntutan.

Selamat,, Byun Baekhyun. Misi melarikan dirinya sudah gagal total.

"Hmmph!" Baekhyun berusaha mendorong Chanyeol mundur sekuat tenaga.

"Apa-apaan sih lo?!" Bentak Baekhyun saat berhasil membuat Chanyeol menjauh darinya.

Chanyeol menatap Baekhyun. Netranya bergerak panik tak beraturan. Dengan sebelah tangan membekap mulutnya sendiri dan tangan lain berpegangan pada tepi meja.

"Baek..." Panggil Chanyeol pelan.

"Apa?!" Bentak Baekhyun.

"Ada yang aneh sama gue." Ujar Chanyeol pelan.

"Kenapa?" Tanya Baekhyun, sudah tidak galak lagi. Marahnya sedikit bergeser menuju panik saat melihat tubuh Chanyeol gemetar pelan.

"Gue... gue gak bisa ngontrol diri gue sendiri. Setiap deket lo-- ada yang aneh sama diri gue, Baek." Ujar Chanyeol sambil menatapnya lekat.

Baekhyun terkesima mendengar perkataan Chanyeol.

Oh, sial.

PUPPY (Chanbaek story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang