••••
Chanyeol menarik Baekhyun keluar secara hati-hati. Itupun sedikit sulit karena Baekhyun sempat menolak dan malah mundur sampai ke pojok kulkas. Membuat Chanyeol harus menyusupkan sedikit tubuh besarnya ke dalam kulkas.
"Lo ngapain sih? Dingin tau di dalem. Kalo flu gimana?" Chanyeol mengangkat Baekhyun di depan wajahnya begitu berhasil menariknya keluar.
Baekhyun hanya menunduk sambil mendengking pelan.
"Udah sih, Chan. Jangan dimarahin." Sehun mengambil kaos Baekhyun yang tercecer di bawah.
"Nih pake." Dipakaikannya kaos itu ke tubuh mungil Baekhyun. "Lo mau makan sushi, atau mau makan royal canin? Kalo sushi, cepetan jadi orang lagi." Ujarnya.
Chanyeol menurunkan Baekhyun agar laki-laki itu bisa berubah.
"ANJING!" Seru Sehun saat melihat Baekhyun tahu-tahu berdiri di hadapannya.
"Iya!" Balas Baekhyun sambil menipiskan bibirnya. Cemberut.
"Kok dia tahu?" Tunjuk Baekhyun pada Sehun.
"Gue apa sih yang gak tau." Sahut Sehun sambil melangkah kembali ke ruang tengah.
"Ntar aja ceritanya. Ayo makan dulu." Ujar Chanyeol sambil menarik tangan Baekhyun.
Gandengan Chanyeol terlepas begitu mereka di ruang tengah. Namun, meskipun hanya sebentar, genggaman tangan besar itu berhasil membuat wajah Baekhyun bersemu hingga ke telinga. Ia tidak bisa melupakan bagaimana tangan besar Chanyeol semalam--
Sialan, dasar mesum! Rutuknya pada diri sendiri.
Mereka makan dalam diam. Membuat Sehun yang duduk di hadapan Chanyeol dan Baekhyun merasa risih dengan kecanggungan yang terjadi.
"Plis ya, gue kesini bukan buat didiemin." Ujarnya kesal.
"Gak ada bahan obrolan." Sahut Chanyeol ringan. Matanya lekat pada sushi di hadapannya.
Demikian pula dengan Baekhyun yang hanya diam menatap sushi di hadapannya. Sok tertarik dengan keberadaan sejumput wasabi di atas daging.
"Lo juga. Gak usah sok serius ngeliatin makanan. Itu bukan soal fisika." Sehun mendorong sumpit Baekhyun yang menggantung di udara.
Baekhyun beralih menatap Sehun dengan wajah kesal. "Kenapa siiiih? Orang gue ga pengen ngomong." Baekhyun cemberut kecil.
"Yaudah gue yang ngomong." Ujar Sehun ringan. "Lo berdua semal--"
"GAK BOLEH NGOMONG!" Potong Baekhyun cepat sambil menjejalkan sebuah sushi ke mulut Sehun. "Makan gak boleh ngomong!" Serunya sambil menjejalkan satu sushi lagi.
Chanyeol tergelak melihat kelakuan Baekhyun. Laki-laki mungil itu nampak semakin salah tingkah. Bahkan telinganya sudah sangat merah saking malunya.
"Udah, Hun, jangan dibahas. Kesian ntar dia pingsan gara-gara malu."
"Hihaha hau hahas hahho hehihi!" Sehun protes.
"Gak boleh ngomong kalo makan. Ntar keselek." Ujar Baekhyun sambil menunjuk Sehun kesal.
Chanyeol kembali tergelak melihat tingkah Baekhyun yang galak namun menggemaskan.
"Hahak hahet hih!"
"Gue gak ngerti lo ngomong apa." Baekhyun menjulurkan lidahnya pada Sehun.
"Eh, mesin cuci!" Seru Baekhyun. Teringat ia tadi sedang mencuci.
"Biarin aja. Abisin dulu makannya." Tahan Chanyeol saat Baekhyun hendak beranjak.
"Duduk lagi. Makan dulu." Ujar Chanyeol. Membuat Baekhyun kembali duduk.
"Lo dari tadi ga makan apa-apa?" Tanya Chanyeol pada Baekhyun.
Yang ditanya hanya menggeleng, karena mulutnya penuh dengan sushi.
Thanks to pertengkaran kecil dengan Sehun tadi, nafsu makannya bisa kembali.
"Lo gak bikin ramyeon?" Tanya Chanyeol sambil menyuap sebuah sushi ke mulutnya.
Baekhyun kembali menggeleng.
"Lo gak bisa bikin ramyeon?" Tanya Sehun saat sushinya sudah tertelan semua.
Baekhyun mengangguk polos sambil terus makan.
"Pelan-pelan makannya. Ntar keselek." Chanyeol menyodorkan air ke arah Baekhyun. "Nanti kalo masih laper, gue bikin ramyeon."
"Bikinin? Ajarin dong. Emangnya lo bisa masakin dia terus? Biar belajar dia." Protes Sehun.
Baekhyun melirik Sehun kesal sambil mengangkat sebelah tangannya.
"Bener juga." Chanyeol mengusap dagunya. "Oke. Stop makan. Ayo ke dapur." Direbutnya sumpit Baekhyun. Membuat laki-laki mungil itu menatapnya kesal.
"Ayo gue ajarin masak ramyeon." Setengah memaksa, Chanyeol menarik Baekhyun hingga berdiri. Lalu menyeretnya ke dapur.
Ia dengan cepat menyiapkan panci dan mengambil sebungkus ramyeon dari nakas makanan.
"Gini cara bikin ramyeon, Baek. Perhatiin baik-baik." Ujarnya sambil mengisi panci dengan air.
Baekhyun cemberut melihat pekerjaan Chanyeol. Ia malas belajar memasak.
"Lo isi airnya sampe segini. Terus habis itu taro diatas kompor. Tau caranya nyalain kompor kan? Gini caranya--" Chanyeol berhenti bicara saat menoleh ke sebelah dan mendapati Baekhyun sudah tidak berada di sampingnya.
"Baek." Chanyeol menatap ke bawah. Mendapati Baekhyun yang sudah kembali menjadi anjing.
"Gini cara nyalain kompor." Ujar Chanyeol tidak peduli. Diangkatnya Baekhyun ke atas meja marmer agar bisa melihatnya memasak.
"Lo pencet ini. Terus-- gue gak peduli ya lo lagi jadi anjing atau orang. Kalo laper lo tetep butuh makan. Kecuali lo mau makan royal canin tiap hari." Kata Chanyeol sambil melotot pada Baekhyun.
Baekhyun menyalak padanya. Nampak kesal. Tapi Chanyeol tidak peduli. Baekhyun harus bisa; setidaknya memasak ramyeon dan menggunakan kompor.
"Chaaaaan!!" Suara Sehun dari belakangnya mendekat.
"Tunggu, gue lagi ngajarin Baekhyun bikin ramyeon." Jawab Chanyeol tanpa menoleh. "Terus lo tunggu aernya mateng, Baek. Tanda aernya mateng tuh--"
"Lo ngajarin anjing masak ramyeon?"
Chanyeol menoleh dengan terkejut.
Uh-oh. Menyandar di pintu dapur, nampak Kyungsoo menatapnya dengan kening berkerut.
••••
KAMU SEDANG MEMBACA
PUPPY (Chanbaek story)
Hayran Kurgu[DISCONTINUE] Park Chanyeol menemukan seekor anak anjing lucu di pinggir jalan dan memutuskan untuk membawanya pulang. Namun betapa terkejutnya ia saat keesokan harinya mendapati seorang laki-laki cantik yang tertidur di tempat anjing itu seharusnya...