Baekhyun baru membuka mata pukul sebelas tepat. Itupun dengan terkejut.
"Adududududuuuuh." Rintihnya sambil berusaha meregangkan badan dalam posisi masih berbaring dan memejamkan mata.
Badannya terasa sakit di hampir semua tempat. Tapi ada satu bagian yang terasa paling sakit. Ah, tidak perlulah disebutkan secara gamblang, dimana bagian itu.
"Ini kenapa pegel banget sih?" Gumamnya sambil menggeliat dalam baringnya.
"Chan..." Panggilnya serak.
Hening.
"Adududuh." Pinggangnya pegal sekali.
Ia seharusnya tidak tertidur di dapur semalaman. Kenapa Chanyeol sama sekali tidak membangunkannya dan menyuruhnya pindah sih?
Baekhyun merutuk dalam hati.
"Chan?"
Masih tidak ada jawaban.
Malas, Baekhyun berusaha membuka matanya.
"Ngg?" Matanya mengerjap cepat saat menyadari dirinya ternyata sudah berada di atas ranjang. Terbungkus selimut yang acak-acakan. Bingung kenapa ia tiba-tiba berada di dalam kamar.
"Chaaaaan, kamu mind--" Perkataannya berhenti saat ia menyibak selimut yang menutupinya.
"YA TUHAN!" Serunya keras.
Ia membeku beberapa saat ketika menyadari kondisinya.
Ingatannya kembali pada kejadian semalam.
"YA TUHAN!" Serunya lagi. Lalu dengan cepat ia menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Malu.
Jadi semalam-- yang semalam itu-- semua terjadi bukan di dalam mimpinya?! Oh, Tuhan, sungguh Baekhyun berharap untuk dikutuk menjadi daun kering saja rasanya!
"Berarti semalem-- Chanyeol-- itu-- Chanyeol-- AAAAAAAARRRGHHH!!!!!" Ia mengerang keras saat semua ingatannya kembali.
Ya Tuhan! Dia sudah melakukannya dengan Park Chanyeol!
Ulang.
DIA. SUDAH. MELAKUKAN. HAL ITU. DENGAN PARK CHANYEOL!
"Eh!?" Baekhyun baru saja menyadari kalau ia sekarang sendirian di tempat ini.
Kemana Chanyeol?
Baekhyun melirik jam di dinding kamar. Menyadari kalau Chanyeol mungkin sudah berada di kampus sekarang. Sedikit merasa lega karenanya.
Tapi kemudian bahunya merosot saat menyadari Chanyeol tetap akan pulang dan mereka akan bertemu.
"Mau mati aja rasanya. Malu banget!" Teriaknya sambil menyembunyikan wajahnya di antara kedua kaki.
"Gimana doooong??? Malu banget!!!" Heboh sendiri sambil menendang-nendang selimut.
Selama beberapa saat Baekhyun masih mengalami mental breakdown dan terus-terusan menendangi selimut hingga gundukan itu terjatuh di lantai.
Ia baru menyadari kalau tubuhnya tidak terbungkus apapun saat dinginnya suhu pendingin ruangan menyapa kulitnya.
Cepat-cepat ia turun dari ranjang. Lalu segera membuka lemari pakaian milik Chanyeol. Sembarang menarik baju di tumpukan teratas dan memakainya.
"Gimana niiih???" Serunya sambil berjalan mondar-mandir di dalam kamar.
Ia kemudian menatap ke arah tempat kejadian perkara. Ranjang yang sudah tidak karuan bentuknya. Menatap tajam ke segala arah. Seolah berusaha melubangi kasur yang diam tak bergeming di hadapannya.
Saat kemudian matanya mendapati beberapa bercak aneh yang tidak seharusnya ada disana, tangannya reflek menarik seprei kasur hingga lepas.
Tanpa pikir panjang diangkutnya seprei dan selimut Chanyeol dan memasukkannya ke dalam mesin cuci.
Nampaknya alam bawah sadarnya menyuruh badannya untuk bergerak menghilangkan barang bukti.
Baekhyun memutuskan untuk mengganti seprei dan selimut saat mesin cuci masih bekerja.
Kruyuuk~~
Ah, perutnya lapar. Di lihatnya jam di dinding. Pukul setengah duabelas. Pantas saja dia lapar.
Segera ia selesaikan pekerjaannya sekarang. Lalu melangkah ke dapur. Mencari sesuatu untuk di makan.
Ugh, tidak ada apapun.
Ia bahkan tidak bisa memasak ramyeon. Baekhyun cemberut saat menyadari betapa bodohnya dia bila sudah berkaitan dengan dapur.
Dibukanya kulkas. Berharap menemukan sesuatu yang bisa langsung dimakan. Seingatnya Chanyeol masih punya susu dan sereal.
Tepat saat ia tengah mencari-cari kue atau apapun yang sekiranya bisa ia makan dari dalam kulkas, dari arah ruang tengah terdengar langkah kaki mendekat.
"Mampus!" Pekik Baekhyun pelan.
"Aduh, gimana ini?! Mati gue! Mati gue! Mati gueeeee!"
"BAEEEEEEKKKK!!!" Suara Chanyeol.
Baekhyun berkeringat dingin.
"Baek, lo nyalain mesin cuci?" Chanyeol membuka pintu kamarnya. Kosong.
"Baek?" Ia melangkah ke dapur. Mungkin laki-laki mungilnya itu ada di sana. Kelaparan.
Dan tampak heran saat ia melihat ke dapur. Pintu kulkasnya terbuka, namun ia tidak menemukan siapapun di dapur itu.
"Baek?" Chanyeol mendekat ke kulkas. Bermasuk menutup pintunya. Namun bukannya menutup kulkas, ia malah mengernyit saat sudah berdiri di depan kulkas.
"Mana Baekhyun?" Sebuah suara lain ikut mendekat. Memunculkan wajah Sehun yang nampak bersemangat.
"Tuh." Chanyeol menunjuk ke tempat Baekhyun berada.
Sehun melongokkan kepalanya ke dalam kulkas. Lalu tergelak kecil. "Lah, udah jadi anjing lagi tu anak." Katanya.
Cie yang ngumpeeet 😂😂
••••
Hello peeps.
I've been thinking about opening an IG account. Isinya? FF ofc. Wkwkwk
I'd like to do fakechat story again. In this new account. And I'll let you choose this time.Which one should I go for the first story:
--1-- Sweet. Yg romantis uwu2, manis, cute gitulah.
--2-- Tough. Ya tipe cerita yg kasar, keras, action, crime, gitu2lah.
Pilihan paling banyak bakalan jadi tema debut di acc ig fakechat ini.
So, choose everyone.
I'll wait for it.XOXO
KAMU SEDANG MEMBACA
PUPPY (Chanbaek story)
Fanfiction[DISCONTINUE] Park Chanyeol menemukan seekor anak anjing lucu di pinggir jalan dan memutuskan untuk membawanya pulang. Namun betapa terkejutnya ia saat keesokan harinya mendapati seorang laki-laki cantik yang tertidur di tempat anjing itu seharusnya...