Chapter 18

1.4K 113 8
                                    

Gulf terbangun di tengah malam, tapi tidak mendapati Mew disampingnya & Gulf juga merasa kalo tempatnya sudah bukan rumah Mew lagi. Asing bagi Gulf. Gulf kemudian berteriak memanggil nama Mew sambil menangis sesunggukkan. Mew yang sedang berada di kamar mandi langsung keluar setelah melilitkan handuk di pinggangnya & mendekap hangat Gulf di pelukannya. Gulf merasa tenang & aman berada di pelukan Mew.
G: Hiks ... p' Mew ini dimana??
M: Sayang, kita ada di hotel sekarang. Besok kita pulang ke Bangkok ya.
G: Iya p'. Tapi gimana kita bisa keluar dari villa p'??
M: Sayang, p' menembak mereka. Gak tahu mati ato gak. Yang penting adalah kamu bisa selamat itu udah cukup bagi p'.
G: (Memeluk Mew) Khap khun na khap p'. P' adalah malaikat tak bersayap yang selalu melindungi Gulf, walau Gulf selalu menyusahkan p'
M: (Menghapus airmata Gulf) Bii .. Bii gak pernah sekalipun nyusahin p', malah p' sendiri yang dengan rela hati mau melindungi bii, karena p' cinta sama bii. Jadi jangan pernah mengatakan kalo bii yang nyusahin p' ya.
G: Iya p'...
M: Dĕk dī .. uuuggghhhh .. bii .. bii .. jantung p' .. aaaahhhhh.....
G: P' Mew .. p', Gulf bawa ke rumah sakit ya. Oh ya, susu .. p' belum minum susu. Gulf ke 7eleven beli susu dulu ya. Bentar p'
M: (Menarik Gulf) Ti-tidak. Jangan pergi kemana-mana. Tetaplah bersama p', Thī̀rạk.
G: Ta-tapi p'....
M: P' masih bisa bertahan. Sekarang tidurlah disamping p', karena besok kita harus bangun pagi supaya bisa ke airport.
G: (Menangis) P', berjanjilah jika besok udah sampai Bangkok kita langsung ke rumah sakit.
M: Anything for you, Thī̀rạk.

Malam itu dilalui Gulf dengan perasaan yang tidak enak. Gulf tidak bisa tidur dengan nyaman, walau Mew sudah memeluknya dari belakang. Gulf sangat takut kehilangan Mew. Gulf pun bangun & duduk di headbed, kemudian membelai rambut Mew sambil mengatakan "semoga saja besok, lusa sampai selama-lamanya p' Mew tetap ada disisiku & tidak pernah pergi dariku. Gulf tidak mau kehilangan p' Mew lagi. Tidak ada yang bisa menggantikan p' Mew di hati Gulf. Tidak ada. Hiks .. hiks .. hiks. C̄hạn rạk khuṇ māk màk." Setelah mengatakan demikian Gulf pun tidur menghadap Mew & dia benamkan wajahnya ke dada bodang Mew. Disana Gulf bisa mendengar detak jantung Mew yang berdetak tak karuan.
Tanpa Gulf sadari kalo kata-kata tersebut didengar Mew yang berusaha menahan rasa sakit di jantungnya akibat racun sianida yang belum bersih dari tubuhnya. Mew tidak mau membuat bii nya makin kuatir lagi.

Paginya Gulf bangun & menemukan Mew masih terlelap. Gulf pun membangunkan Mew. 1-2 kali dibangunkan Mew tidak bergerak. Gulf menangis keras sambil mengguncang tubuh Mew. Kemudian dia ingat apa kata Mew soal susu. Kemudian Gulf bangun dari tempat tidur & berniat untuk membeli susu, tapi tangannya ditarik Mew. Gulf lega mendapati Mew masih hidup & menciumnya.

Mew yang masih lemah beranjak dari tempat tidur ke kamar mandi untuk membersihkan diri dengan berpegang pada Gulf. Setelah semuanya selesai, mereka pun memakai taxi dari hotel ke airport. Di pesawat Mew hanya tidur sambil memegang tangan Gulf. Sesekali Mew batuk sambil memegangi jantungnya. Lalu Gulf membenarkan selimut Mew & tanpa disangka air mata Gulf jatuh membasahi punggung tangan Mew. Setelah itu Gulf berpaling memandang keluar jendela pesawat, karena tidak mau Mew mengetahuinya. Mew yang mengetahui Gulf menangis menarik dagunya & menciumnya. Air mata Gulf semakin deras turun membasahi pipi gembulnya.

Setibanya di airport Bangkok, Mew dijemput oleh Kaow & langsung dibawa ke rumah sakit. Sampai di rumah sakit Mew dibawa ke ruang UGD & Gulf serta Kaow menunghu di depan ruang UGD. Gulf yang berjalan kesana kemari hatinya merasa tidak tenang, kemudian Thong pun datang & memeluk Gulf. Tidak dipungkiri kalo Gulf juga merasa aman dalam pelukan Thong. Thong pun menanyakan pada Gulf apa yang terjadi & Gulf menceritakannya. Thong sangat marah & mencurigai semua itu adalah kerjaan Max.

Beberapa saat kemudian dokter pun keluar & merasa sangat takjub dengan apa yang dialami Mew, tapi masih bisa bertahan dengan sianida yang berada dalam tubuhnya. Dokter pun mengijinkan mereka menjenguk Mew setelah dipindahkan ke ruang VIP. Gulf membelai halus wajah Mew & mengatakan sesuatu di telinga Mew yang membuat goresan senyum di wajah Mew yang sedari tadi sudah sadar.

My AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang