Chapter 12

1.7K 122 13
                                    

Jirayu tidak tahu harus senang mengetahui kalo ternyata Gulf masih ada orang diluar sana yang mengkuatirkannya ato harus sedih mendengar kebenaran yang dilontarkan Gulf tadi. Jirayu berpikir kalo dia tidak ada kesempatan lagi untuk mencintai Gulf. Tapi di kamusnya tidak berlaku seperti itu & Jirayu tetap akan mengejar Gulf.
Mew yang sudah kembali dari ruang dokter, melihat Jirayu begitu dekat dengan Gulf & timbul rasa cemburu di hatinya. Lalu Mew masuk & mengusir Jirayu yang kemudian pamit dengan Gulf.

G: P' Mew tidak suka dengan p' James ya??
M: Iya. P' merasa kalo Jirayu ada maksud tersembunyi.
G: Maksud tersembunyi gimana p'??
M: P' tidak bisa menerangkannya secara pasti. Yang jelas bii harus jauhi Jirayu. Jangan kerja lagi di cafe nya. P' masih bisa nafkahin bii.
G: P', Gulf tahu p' bisa nafkahi & memanjakan Gulf, tapi itu tanggung jawab.
M: Nanti p' yang akan ke cafe Jirayu & katakan kalo mulai hari ini bii tidak kerja disana lagi.
G: P' Mew.....
M: Oh ya bii, p' mau tanya sesuatu. P' mohon jawab dengan jujur.
G: Tanya apa p'?
M: Bii memakai ricin untuk meracuni Max?
G: I-iya p'..
M: Seberapa banyak yang bii pakai untuk meracuni Max?
G: 1/2 bungkus p'...
M: Sisanya?? Yang p' lihat sudah mau habis bii pakai.
G: Sisanya ... bii taruh ke makanan Max p'. Tapi kenapa mendadak p' tanyakan itu & kenapa p' bisa tahu masalah ricin?
M: Sewaktu bii di rumah sakit, p' mencari bukti untuk menjebloskan Max ke penjara & ternyata menurut teman p', Singto yang menjadi kepala kepolisian, Max menerima banyak tuduhan yakni pemerkosaan dibawah umur, pencucian uang & pembunuhan. Singto sudah memburu Max selama 5 tahun ini, tapi tidak bisa ditangkap karena gangguan mental yang di deritanya.
G: Max tidak gila p'. Max sangat waras sewaktu menyuruh anak buahnya memukul Gulf.
M: Iya bii. P' percaya. P' juga sudah mengcopy semua bukti kejahatan Max ke dalam disc & sudah p' serah kan ke Singto. Mendadak p' melihat kalo kamu mencampurkan sesuatu ke dalam minuman Max & setelah p' perbesar itu adalah ricin.
G: Ricin itu .. sekarang.....
M: Tenang saja. Ricin itu udah p' amankan & bukti di cctv juga udah p' hapus.
G: (Memeluk Mew) Khap khun na khap p'. Hiks .. hiks
M: Ssshhh .. kenapa bii tiba-tiba nangis? Mana yang sakit??
G: Gak p'. Gulf sudah mendapatkan malaikat tak bersayap seperti p', tapi Gulf tetap jahat ama p'. Hiks .. hiks
M: Ssshhhh .. sayang .. dengerin p' na. P' berbuat seperti itu karena p' cinta ama bii & cinta p' tidak bersyarat. P' akan melakukan apa saja asal bii senang.
G: Tapi Gulf gak mau kalo gegara Gulf, p' harus berakhir di penjara.
M: Gak sayang. P' janji.

Cafe
Sekembalinya Jirayu ke cafe, dia menyusun rencana untuk balas dendam pada Mew & kelemahan Mew ada pada Gulf. Maka Jirayu akan menggunakan tangan Gulf untuk menghancurkan Mew.
Dalam hitungan menit orang yang dipikirannya datang ke hadapan Jirayu.
J: Mew Supassit. Mau apa kamu datang?
M: James Jirayu, aku ingatkan padamu. Jangan sekali-kali kamu memperalat Gulf untuk balas dendam padaku. Kalo kamu berani, hadapi aku secara gentleman & jangan jadi pengecut.
J: Mew, kenapa? Apa kamu takut kalo Gulf akan tahu kebenarannya?
M: Aku, Mew Suppasit tidak pernah takut apapun & lagipula apa yang sudah terjadi semua itu hanya kecelakaan. Bukan kesengajaan.
J: Baiklah kalo begitu. Mulutku ini kadang bisa bocor juga. Jadi jangan salahkan aku kalo mendadak Gulf bisa pergi darimu untuk yang kedua kalinya & tinggal di cafeku.
M: Awas saja jika kamu berani. Aku akan memotong-motong kamu.

Setelah mengatakan demikian Mew pun pergi. Tapi Mew sangat marah mengetahui kalo Gulf tinggal di cafe Jirayu. Mew pun kembali ke rumah sakit & berniat untuk jujur pada Gulf sebelum dia mendengar dari mulut Jirayu.
G: P' Mew, kok cepat kembalinya? Bukannya tadi bilang mau pulang?
M: (Memeluk Gulf) Bii, p' K̄hxthos̄ʹ na..
G: P', ada apa?
M: Dengarkan p' na. Apa yang p' katakan ini jangan pernah dipotong & dengarkan sampai habis.
G: Iya p'...
M: Sebenarnya Jirayu teman p' waktu SMA & adiknya Ice adalah pacar p'. Suatu hari saat liburan musim panas, sekolah p' mengadakan summer camp di pegunungan. Kami ber 3 sepakat untuk berfoto dengan latar belakang sungai yang jernih. Mendadak Ice kepleset & jatuh ke sungai yang arusnya sangat deras. Berhari-hari kami mencari jenazah Ice tapi tidak pernah ditemukan. 3 hari kemudian, Jirayu menelepon p' untuk mengatakan kalo jenazah Ice ditemukan dalam keadaan hancur & tidak bisa dikenali lagi. Setelah itu hubungan p' dengan Jirayu tidak seakrab dulu lagi, sampai sekarang.
G: Apa sampai sekarang p' masih menyalahkan diri atas apa yang terjadi pada p' Ice?
M: Dulu iya. Tapi sekarang setelah p' mengenalmu & menjadi tunangan p', p' berjanji dalam hati kalo p' akan selalu melindungimu & keteledoran p' dalam melindungi Ice tidak akan pernah menimpa bii.
G: P', Gulf percaya kalo p' akan selalu melindungi Gulf & tidak akan pernah membiarkan Gulf dalam bahaya.
M: Khap khun na khap bii udah percaya pada p'.

Gulf pun mencium singkat Mew, kemudian Mew yang terangsang dengan ciuman Gulf melumat bibir pink Gulf. Tangan Mew memegang pinggang Gulf untuk lebih dekat lagi dengannya, tanpa bermaksud menyakitinya. Gulf yang sudah kehabisan napas mendorong Mew & ciuman yang bertautan itu terlepas. Mew tersenyum melihat wajah bii nya yang memerah seperti kepiting rebus, karena menahan napas. Mew kemudian mengusak rambut Gulf & menidurkannya. Mew pun menemani Gulf tidur di sofa.

???: P', pokoknya p' harus lakukan sesuatu agar dia kembali padaku. Aku gak mau tahu p'
J: Iya. P' janji akan melakukan apapun asal kamu bahagia. Tapi tolong berikan p' waktu untuk membuat anak itu jatuh hati pada p'.
???: P' butuh waktu, tapi aku sudah tidak punya waktu lagi. Aku harus melakukan sesuatu agar dia kembali padaku. Dengan membunuh anak itu mungkin
J: TIDAK!!! P' mohon jangan melakukan apapun padanya.
???: Kenapa p'? Apa p' sudah jatuh cinta padanya
J: Tidak. Mana mungkin p' jatuh cinta pada anak itu.
???: Kalo begitu p' harus cepat bertindak. Aku gak mau tahu (mematikan telepon)

"Astaga .. aku harus bagaimana lagi? Ini semua salahku. Kalo saja aku bisa jujur padanya, tentu ceritanya tidak akan jadi begini. Dia begitu nekat ingin memisahkan mereka berdua & bahkan dia tidak mau mendengarkan aku lagi. Aku harus bagaimana? Gumam Jirayu dalam hatinya yang sedang dilanda kebingungan. Sementara orang yang mengajak Jirayu bicara di telepon tadi, sedang berada di rumah sakit memikirkan rencana bagaimana membunuh Gulf.

My AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang