Chapter 29 : Permintaan Maaf

496 52 0
                                    

Marhaban Ya Ramadhan!!

Semoga di bulan Ramadhan ini kita bisa semakin mendekatkan diri kepada Allah. Dan bisa menghindari perbuatan maksiat, Aamiin 🙏

Chapter ini gak sepanjang chapter2 sebelumnya. Soalnya untuk chapter ini memang bagiannya cuma segitu, hehe.

Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote dan komen 😉

Selamat membaca!!

***

"Asli, gue gak bisa berhenti ketawa! Hahaha." Daffa terus tertawa terbahak-bahak.

Salma juga ikut tertawa. "Nai, kamu jadian aja gih sama Adit! Hahaha."

Jangan tanya bagaimana keadaan Adit dan Naila saat ini. Bahkan Adit menyesal menceritakan hal itu kepada teman-temannya.

Nyesel gue cerita ke mereka. Malah diketawain_-

Fanny berusaha menghentikan tawanya. "Lagian, kok bisa sih anak kecil ngomong gitu ke kalian?"

"Aku juga gak tau, kita kan cuma lagi ngobrol. Eh, tiba-tiba dia langsung nanya kayak gitu," jawab Naila.

Kayla memakan nasi gorengnya. "Kebanyakan nonton sinetron jadinya begitu kali."

"Tau, lah. Aneh emang," ujar Adit kembali minum es tehnya.

Mereka sedang di kantin kali ini, tentunya setelah shalat Zhuhur berjamaah.

Mereka makan dengan tenang, sampai Kayla bersuara.

"Hadeh, gue pusing dah," keluhnya.

"Pusing kenapa?" tanya Naila.

Kayla menghela nafas berat. "Bentar lagi kan ujian akhir semester 1, weh!"

Fanny menaikkan salah satu alisnya. "Ya, terus kenapa?"

Kayla mendecak. "Ck, gue kan gak pinter kayak kalian! Gue takut nanti hasil ujian gue jelek lagi."

"Yaelah, santai aja sih. Kita yang udah sering dapet nilai jelek di ulangan harian aja biasa. Ya gak, Dit?" tanya Daffa.

Adit membalas, "Yoi, gue juga gak pinter-pinter amat, kok."

"Tapi kalian kan belum pernah tinggal kelas. Lah gue? Gue harusnya udah kuliah sekarang."

"Kamu udah belajar?" tanya Naila.

"Udah, Nai. Tapi kalo belajar sendirian gue kagak ngerti. Buka ponsel juga masih gak ngerti. Mesti ada yang ngejelasin," jelas Kayla.

Fanny berpikir. "Hm, bikin grup belajar aja kalo gitu."

Kayla mengernyit. "Grup belajar? Sama siapa?"

"Ya, sama kita-kita aja. Kan lu bilang kalo belajar sendiri susah, jadi ya sekalian belajar bareng aja. Lagian, belajar bareng juga makin enak, kan?" tanya Fanny.

"Iya juga, sih," ucap Kayla sependapat.

"Nah, ide bagus tuh. Gue setuju banget dah, kali aja nilai gue jadi naik!" ujar Adit.

Heleh, bilang ae mau sekalian pdkt sama Naila. Batin mereka semua kecuali Naila yang memang tidak peka.

"Oke lah, aku juga setuju. Minggu depan juga udah ujian, kan? Daripada belajar sendirian bosen," ucap Salma.

"Tapi mau dimana belajarnya?" tanya Naila.

"Jangan di sekolah dah, rame sumpah. Pulang sekolah aja masih banyak yang ekskul," ucap Adit.

"Di rumah kita aja," ujar Fanny.

"Ganti-gantian gitu?" tanya Kayla.

"Iya, ganti-gantian aja. Besok di rumah siapa dulu, besoknya ganti lagi begitu seterusnya," jawab Fanny.

Sahabat Dunia Akhirat [SUDAH TERBIT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang