Assalamualaikum, aku balik lagi dengan chapter baru!!
Bagaimana kabar puasanya? Semoga semuanya lancar dan diberi kesehatan ya, Aamiin 🙏
Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote dan komen 😉
Saran dan kritik juga terbuka, kok
Selamat membaca!!
***
"Ini Dek, kembalinya," ujar seorang pria paruh baya sembari memberikan uang.
"Iya Pak, makasih ya," balas Naila.
Naila berkeliling terminal untuk mencari bus yang sesuai dengan jurusan yang ia cari.
"Dimana ya? Banyak banget lagi busnya."
Ia melihat seorang kenek yang sedang berteriak, mengajak para penumpang untuk menaiki bus itu.
"Ah, tanya dia aja deh." Lalu Naila menghampiri orang itu.
"Em, permisi. Assalamualaikum," ujarnya.
Pria itu menoleh. "Walaikumsalam. Eh, ada apa ya, Dek?"
"Ini, Pak bus jurusan ke Subang ada dimana ya? Saya dari tadi muter-muter terus, gak ketemu-temu nih," ujar Naila.
"Oh, jurusan Subang ada di pojok sana, Dek." Ia menunjuk ke arah pojok. "Busnya emang gak terlalu banyak, jadinya gak keliatan banget."
"Oh, gitu ya, Pak? Oke, makasih ya," ucap Naila.
"Iya, sama-sama, Dek."
"Yaudah, saya kesana dulu ya. Permisi, Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Lalu Naila segera pergi menuju arah yang ditunjuk oleh pria tadi. Dan benar, ia menemukan bus bertuliskan 'Jakarta-Subang'.
"Alhamdulillah, ketemu juga." Ia bersiap untuk menaikinya. Namun ia menglihat sesuatu yang menarik perhatiannya.
"Eh, ada pedagang mainan. Hm, beli aja kali ya, buat dia." Lalu ia menghampiri pedagang itu.
"Em, Pak. Ini harganya berapa, ya?" tanya Naila sembari menunjuk sebuah mainan robot.
"Oh, itu harganya 25 ribu, Dek."
"Yaudah, saya beli satu ya."
"Yang warna apa, Dek?"
Naila berpikir sejenak. "Yang warna biru aja, Pak."
Pedagang itu mengambil lalu membungkusnya di plastik hitam. Naila memberikan sejumlah uang, "Makasih, ya Pak."
"Iya, sama-sama."
Lalu Naila kembali masuk ke dalam bus dan mencari tempat duduk yang kosong.
Beberapa menit kemudian, bus mulai bergerak. Naila membaca doa agar selamat sampai tujuan.
Perjalanan menuju Subang diperkirakan akan memakan waktu 9 jam.
Dan sekarang sudah 3 jam berlalu. Karena itulah, Naila mengusir rasa bosannya dengan menscroll akun sosmednya.
Ia melihat-lihat beberapa postingan yang berisi tentang hijrah ataupun istiqomah.
Tringg
"Eh, notif dari siapa?" Ia membuka notif tersebut dan muncul grup Sahabat Dunia Akhirat
Sahabat Dunia Akhirat ❤
Salsal
Nai, beneran jadi pulkam?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Dunia Akhirat [SUDAH TERBIT] ✔
Novela Juvenil(Beberapa part dihapus untuk kepentingan proses terbit) [Teenfiction - Spiritual] Hanya kisah tentang 4 remaja yang berproses untuk menjadi lebih baik. Dengan latar belakang yang berbeda-beda, mereka memiliki satu tujuan. Yakni, bersahabat baik di...