PROLOG

473 35 8
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

_Assyifa_

🍁🍁🍁

Trailer :

Suara orang bersiteru itu masih terdengar jelas,tiada henti. Semakin lama bukan nya mereda tapi malah menjadi.Bocah kecil dengan kisaran umur 6 tahun itu hanya bisa memeluk kaki nya,ketakutan.
Dirinya sama sekali tidak akan bisa meredahkan kedua insan yang saling bercek-cokkan di depan matanya.Yang hanya bisa ia lakukan,hanya lah menangis. Ya menangis.

"Erina,dengar aku dulu,ini tidak seperti yang kamu bayangkan,aku akan jelasin semuanya." Lelaki dihadapan nya itu berusaha untuk menjelaskan.

"Dengar aku dulu,dengar?!" Erina membalas dengan nada bicara seolah mencemooh,dia tersenyum miring."Tidak ada yang perlu dijelaskan,semuanya sudah jelas, sudah berapa lama saya dan anak-anak kamu tipu? Masih mau untuk berkila?"

"Sudah berapa lama? Jawab saya?" Erina menguncang tubuh suami nya itu,yang hanya mematung diam di tempat."Jawab!!"

"Sepuluh tahun." Jawab Rizal,singkat.

Tubuh Erina terasah sepeti baru saja disambar oleh petir yang begitu kuat. Dadanya sesak,Pasokan oksigen terasa berhenti saat itu juga. Kenyataan yang begitu pahit harus ia terima saat ini juga.
Sakit,untuk menerima ini semua. Sakit,seperti ditusuk sembilu berkali-kali.

Kenapa ia baru menyadari sekarang? Sepuluh tahun bukan lah waktu yang singkat.

Erina menatap Rizal dengan tajam dan sangat sulit diartikan,"Dengan begitu mudah nya kamu bilang sepuluh tahun? Selama ini kami kamu anggap apa? Sampah?" Nada bicara nya naik satu oktaf.

Pancaran api kemarahan tergugat jelas di wajah Erina,emosi nya tidak bisa dibendung lagi,ia sangat kecewa sekarang.Kecewa.

"Jika kesalahan anda hanya bermain serong di belakang saya,saya bisa memaafkan,tapi ini? Selama ini anda menafkahi kami dengan uang haram anda! Anda sendiri tau kalau saya paling anti dengan uang haram!!" Ucap Erina, menggebu-gebu.

Prak!!

Satu tamparan keras berhasil mendarat di wajah Erina,yang membuat ia meringis kesakitan.Kini Rizal tak lain seperti jelmaan iblis.

"Sekarang kamu ingin tanya kenapa?Kenapa saya melakukan semua ini?? Ini semua juga karena kesalahan mu,kamu penyebab kematian Ayla paham kamu? Dasar wanita kampung!" Ucap Rizal tidak kalah emosi.

"Ibuuuu."Teriak nya dengan tangis yang berderai. Anak kecil itu berlari menghampiri ibunya. Ia mendekap ibunya kuat,memberi kehangatan,berharap akan meringankan beban batin sang ibu.

"Ibuu...ibu jangan nangis ya...Syifa ngakk kuat lihat ibu nangis...ibu harus kuat...Hiks...hiks..." Tangis Syifa semakin berderai.

Kini tatapan nya beralih tajam kepada Rizal,ayah nya. Walaupun Syifa masih kecil,namun ia cukup mengerti tentang apa yang terjadi,ia cukup bisa memahami semuanya.

"Ayah Jahat!!!!!Dasar ayah jahat!!! Ayah lupa? Ayah sendiri yang bilang kalau wanita itu untuk di lindungi bukan disakiti,sekarang ayah sendiri yang menyakiti ibu. Ayah jahat!!!" Ucapan Syifa barusan berhasil membuat Rizal tertegun. Ia tidak akan menyangka kalau Syifa bisa berbicara begitu kepadanya.

"Syifa dengar ayah dulu ya?!"

"Ayah jahattttt!!!" Teriak Syifa semakin histeris.

"Ibuuu...jangan nangis lagi ya Bu...disini ada Syifa sama adik yang bisa bahagiain ibu...ibu jangan nangis lagi ya!! Air mata ibu itu mahal untuk menangisi laki laki kayak ayah...yang hanya bisa menyakiti wanita...ibu jangan nangis ya." Ucap Syifa begitu tulus.

Seutas senyum terbit dari bibir Erina.

Semuanya berawal dari sini.

Kebencian terhadap laki laki yang tiada henti yang selalu mengusik kehidupan Syifa.


🍁🍁🍁

Selamat datang di first story ku;)
Semoga suka ya!!
Jika ada kesalahan dan typo silahkan koreksi dan komentari.

Ada trailer nya di atas,jangan lupa ditonton ya.

Jangan lupa Baca Al-Qur'an 😇
Wattpad hanya bacaan selingan.

Assyifa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang