بسم الله الرحمن الرحيمKetika Allah telah mempersatukan kita dalam suatu ikatan sakral , maka mulai saat itu aku akan selalu ada untuk mu, menjadi tempat untuk mu pulang, dan berbagi cerita baik suka maupun duka.
- Assyifa -
By Aisyahh
🍁🍁🍁
"Qabiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkur wa radhiitu bihi, wallahu waliyu taufiq." Ijab kabul dalam bahasa Arab tersebut berhasil diucapkan dengan lantang dan dalam satu tarikan nafas oleh Arshaq.
"Saksi sah?"
Dua orang yang duduk di sisi kanan Arshaq mengangguk, diikuti oleh para hadirin dengan mengucapkan kata yang sama 'Sah'.
Detik itu juga menjadi momen pergantian status mereka, satu ikrar yang berhasil mengguncangkan arsy karena beban dan tanggung jawab besar yang akan segera dipikul.
Syifa yang berada di bagian lain Masjid ini, menggenggam tangan Alesha dan Husna dengan kuat ketika mendengar ijab atas namanya itu di ucapkan, ia tidak menyangka kalau sekarang status nya telah berganti. Euforia yang begitu berbeda benar-benar mencengkeram sekarang, bahkan jantung nya bekerja secara abnormal dan seperti ingin meloncat keluar dari dalam tubuh.
Husna tersenyum kepada sahabatnya itu, "Barakallah fa, semoga samawa dan selalu berbakti sama suami dan agama, Aamiin."
"Aamiin." Jawab Syifa dan Alesha bersamaan.
"Bentar lagi Pak Arshaq bakal ke sini, kita tinggal dulu ya." Goda Husna, yang membuat Syifa tersipu malu, dan menutup wajah dengan kedua telapak tangannya.
"Bye, kita tinggal ya." Alesha menimpali.
"Na, Sha." Rengek Syifa meminta agar kedua wanita itu tetap disini menemani dirinya.
"Selamat berduaan!"
Alesha dan Husna tersenyum jahil, dan meninggalkan Syifa sendirian di ruangan itu.
Kuatkan hamba Ya Allah, dan berilah hamba kemudahan untuk mengarungi bahtera rumah tangga ini.
Tiba-tiba saja Syifa mendengar suara langkah kaki yang semakin jelas, dan pintu dibuka. Menampilkan sosok yang berdiri dengan gagah memakai pakaian adat koto gadang bewarna krem yang dipadukan dengan manik-manik bewarna emas. Ia tersenyum manis kepada Syifa, senyum yang belum pernah Syifa lihat sebelumnya, senyum yang membuat Syifa nyaris pingsan dan kejang-kejang.
Kuatkan iman mu Syifa! Syifa membatin.
"Assalamualaikum Assyifa." Salam Arshaq dengan senyum yang tidak pernah luntur sedikit pun.
"Wa... Waalaikumsalam Pak." Balas Syifa dengan gugup dan menyambut tangan milik Arshaq dan mencium tangan suaminya itu.
Arshaq terkekeh melihat ekspresi Syifa yang terlihat lucu karena menahan gugup. "Gugup ya? Sama saya juga gugup."
Syifa cengar-cengir, "Hehe...iya."
Arshaq meletakkan satu tangannya di kepala Syifa, dan satunya lagi dingadahkan seraya memanjatkan doa kepada Sang Khalik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assyifa
Teen Fiction[ Spiritual - Romansa ] Menjalani hidup dengan menyandang status sebagai anak broken home bukanlah suatu pilihan, tapi takdir bagi seorang Assyifa Az-Zahra. Hidup dengan dihantui oleh trauma masa lalu yang diukirkan ayahnya, membuatnya menjadi seora...