Bab 09 - Jawaban

104 15 2
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Aku tau aku tidak akan pernah bisa memaksa kamu untuk bisa menerima ku, karena suatu yang dipaksakan hanya akan membuat saling tersakiti

- Assyifa -

By Aisyahh

🍁🍁🍁

"Maaf gue ngakk bisa." Tegas Syifa.

"Jangan terburu-buru Syifa, saya tidak meminta jawaban sekarang." Balas Arshaq .

Syifa menggeleng cepat,"Gue ngakk terburu-buru pak, ini keputusan final." Mata Syifa memanas, ada sesak dalam dirinya yang begitu menyakitkan yang  sedang berkobar.

Jika dilamar oleh seorang CEO tampan, kaya raya, dan taat akan agama, intinya paket komplit. Adalah impian bagi setiap kaum Hawa. Tapi lain hal nya dengan Syifa. Ia sama sekali tidak pernah bermimpi untuk dilamar oleh laki-laki. Sama sekali tidak.

Mempercayai laki-laki saja ia tidak pernah, apalagi sampai menjalin sebuah  komitmen yang serius, benar benar suatu hal yang tidak pernah ada dalam kamus hidup Syifa.

Menikah bagi Syifa hanya akan membawa dirinya kembali menyelami palung luka yang begitu dalam, dan mustahil akan bisa kembali lagi ke permukaan. Luka lama nya belum seutuhnya sembuh.

"Kamu terburu-buru Syifa..." Ujar Arshaq.

Syifa kembali menggeleng," Ngakk pak, ini sudah final, gue ngakk bisa."

Arshaq hanya bisa pasrah, ia tidak akan pernah bisa untuk memaksa Syifa agar mau menerima, itu mustahil. Syifa memiliki hak untuk menentukan jalan hidup nya. Dan ini lah jalan hidup yang diambil Syifa.

"Gue benci laki-laki... Dasar Buaya..." Lirih Syifa dengan suara yang sudah mulai parau,dan mata yang sudah mulai mengembun. Tapi masih bisa di tangkap Indra pendengaran Arshaq.

Arshaq pernah mendengar Syifa menguncapkan hal yang sama beberapa waktu lalu, tepat di saat ia hampir menjadi korban pelecehan para laki-laki biadab. Dan sekarang Arshaq yakin kalau Syifa memiliki trauma akan masa lalu yang berkaitan dengan laki-laki sehingga sulit untuk disembuhkan.

Suara Isak tangis Syifa mulai mengalun lambat memenuhi penjuru cafe, tidak mau jadi tontonan banyak orang Syifa langsung mengambil langkah seribu untuk segera meninggalkan Arshaq.

"Sekali lagi gue mintak maaf pak, gue ngakk bisa." Ujar Syifa sebelum benar benar beranjak untuk pergi.

Arshaq menunduk, sambil berkata 'iya' begitu lirih. Entah ini kekecewaan untuk ke berapa kali, kekecewaan yang begitu mengiris hati, jauh lebih mengiris dari kekecewaan yang sama kala itu.

🍁🍁🍁

Arshaq duduk di teras masjid ditemani oleh dua orang teman nya, siapa lagi kalau bukan Zaki dan Indra. Arshaq memutuskan untuk tidak pulang kerumahnya setelah menunaikan shalat Maghrib, ia memilih untuk tetap di masjid sambil menunggu waktu sholat isya masuk.

"Btw...Lo tau ngakk ndra, Arshaq tadi ditolak cewek Loh...haha.." Zaki tertawa begitu lepas, mengingat Kejadian tadi sore,
Ya sewaktu Arshaq melamar Syifa tadi, Zaki juga berada di cafe, ia memperhatikan dari luar cafe.

"Arshaq nembak cewek?" Tanya Indra begitu antusiasnya.

"Ya enggak lah, Arshaq tadi habis lamar anak orang." Jawab Zaki tidak kalah antusiasnya.

"Yang sabar ya bro! Gue turut berduka cita!" Ujar Indra.

Tentu saja pembicaraan kedua teman laknat nya itu membuat mood Arshaq semakin memburuk. Ternyata Arshaq juga bisa galau wkwkw.

Arshaq tidak habis pikir kenapa dulu ia bisa berteman dengan makhluk seperti Zaki dan Indra, jika Arshaq ingat dimana ia pertama kali menemukan Zaki dan Indra, maka ingin sekali rasanya Arshaq mengembalikan ke habitat asalnya.

"Untuk besok kamu tidak usah datang ke kantor." Ujar Arshaq dingin sambil menatap Zaki dengan begitu tajam.

"Loh... kenapa?" Tanya Zaki mulai khawatir, karena ia berfirasat akan terjadi suatu hal yang tidak beres.

"Mulai besok, kamu saya pecat." Ucap Arshaq begitu kejam.

Sedangkan Zaki wajahnya sudah berubah pucat Pasih, ia menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal. Sedangkan Indra tertawa begitu puas, berhasil memancing kemarahan Arshaq, dan Zaki mendapat imbas nya.

"Mampus!" Ucap Indra tepat di depan telinga Zaki, yang dapat Zaki pastikan, sekarang gendang telinganya sudah pecah, gara gara suara melengking Indra.

Dengan Spontan Zaki langsung berjongkok di hadapan Arshaq, dan memeluk sebelah kaki Arshaq dengan erat, sama persis seperti anak kecil yang meminta kepada orang tuanya agar dibelikan permen milkita.

"Arshaq ganteng yang ganteng nya ngakk pernah luntur  tujuh turunan, yang baik hati,dan tidak sombong, rajin mengaji, rajin menabung, rajin olahraga, pokok nya rajin lah intinya. Ngakk boleh gitu dong Shaq, beneran niat gue tadi cuma bercanda, ngakk lebih. Please Shaq jangan pecat gue, tega lu! Kalau gue lu pecat, terus gue mau kasih apa sama anak istri gue, nanti anak istri gue bisa mati kelaparan, Shaq jangan pecat gue ya?ya...ya...ya?" Mohon Zaki dengan begitu sungguh-sungguh.

Arshaq  berusaha melepas kaki nya yang dipeluk Zaki,"Maaf anda terlambat." Balas nya tersenyum miring. Dan langsung beranjak masuk ke dalam masjid, meninggal Zaki yang tangis sudah hampir meledak.

"Mampus lu Ki!!" Ejek Indra sambil menjulurkan lidahnya, dan menyusul kepergian Arshaq.

🍁🍁🍁

Kasian Arshaq ditolak sama Syifa :v
Arshaq nikah sama aku aja😭😆...eh canda

Gara gara ditolak sama Syifa, Arshaq galau, yang kena imbas si Zaki🤣🤣

Bantu cek typo ya, ngetiknya kejar-kejaran sama tugas.

See you next chapter 💛

Jangan lupa baca Al-Quran.
Jadikan Al-Qur'an bacaan utama, wattpad hanya bacaan selingan.

Assyifa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang