Bab 26 - Apa Aku Salah?

72 10 21
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Haruskah aku pergi saja dari dunia ini? Sehingga itu bisa membuat orang lain bahagia?

- Assyifa -

By Aisyah Fajrina

🍁🍁🍁

"Zahira?" Ulang Arshaq meyakinkan.

"Astaghfirullah Shaq. Untuk apa gue bohong coba? Ngakk guna tau, nambah dosa gue aja iya, dosa gue udah segunung masa gue tambah lagi."Jawab Zaki sambil memukul meja kerja Arshaq dengan sedikit tenaga lebih. "Terus sekarang gimana? Tuh anak disuruh masuk atau diusir aja?"

Arshaq tampak berpikir keras untuk mencari jalan keluar, ia terjebak dalam situasi gawat darurat. Ada dua opsi yang harus segera ia pilih. Opsi pertama menyuruh Zahira masuk, walaupun di ruangan ini ada makhluk lain selain dirinya, arti kata ia tidak akan berdua saja dengan Zahira. Tapi tetap saja jika opsi pertama dipilih, sewaktu-waktu fitnah dashyat bisa terjadi, karena paparazi bisa berkeliaran dimana saja. Dan jika ia memilih opsi kedua? Menyuruh Zahira pulang, kasarnya mengusir. Tidak, tidak. Ia bisa dianggap orang tidak memiliki adab sopan santun dalam menerima tamu. Dari kecil Arshaq sudah diajarkan oleh Abi dan Ummi nya bagaimana seharusnya yang dilakukan apabila kita kedatangan tamu, Arshaq paham betul itu, dan tidak mungkin ia lupakan.

Tapi kalau tamunya manusia sejenis Zahira bagaimana? Apa yang harus dia lakukan? Ingin saja Arshaq berdoa kepada Allah agar diberi kekuatan sakti atau apalah namanya, supaya detik ini juga dalam sekejap mata ia menghilang dari alam nyata dan berpindah ke alam ghaib, sehingga tembus pandang, walaupun terdengar konyol dan mustahil.

"Gimana? Kalau lu diam aja, gue suruh masuk aja tuh anak."

Arshaq langsung memelototi Zaki, yang membuat Zaki menampilkan gigi nya yang berjejer tak rapi. "Ampun bang jago."

"Tapi sekarang dia beda Shaq, dia bukan Zahira yang dulu, dia udah lepas hijab!" Kata Zaki, yang semakin membuat telinga Arshaq panas mendengar nama itu.

Zahira. Wanita yang dulu sempat mengisi sanubarinya, jauh sebelum Arshaq mengenal Syifa. Wanita yang pernah melambungkannya setinggi langit kemudian menjatuhkannya sejatuh-jatuhnya ke perut bumi sekalipun. Dan sekarang setelah bertahun-tahun lamanya, wanita itu kembali tanpa ada rasa malu sedikitpun? Walau saja niatnya datang untuk meminta maaf, tetap saja itu menyiksa bagi Arshaq, ditambah sekarang ia sudah menyeret Syifa ke dalam hidupnya.

Zahira masuk begitu saja, mungkin karena sudah terlanjur bosan menunggu diluar tanpa ada kepastian. Menunggu tanpa ada kepastian itu menyakitkan, memang :v ea....bubar-bubar!! dilarang nge-bucin disini! Ingat kamu itu masih kecil! Bau kencur :v

Perbedaan yang begitu mencolok terpampang jelas didepan mata.

"Maaf jika aku menganggu waktunya tuan Arshaq." Ujar Zahira yang membuat tangan Zaki gatal ingin memukul, andai saja Zaki tidak ingat tentang hukum menyentuh wanita bukan mahram, sudah sejak tadi Zahira dia tinju.

"Tuan tuan bapak lu!" Gertak Zaki.

Zahira hanya tersenyum getir, "Aku dengar kamu sudah menikah, bukan begitu Tuan Arshaq? Aku kesini hanya ingin memastikan hal itu. Ternyata waktu enam tahun begitu singkat ya?"

"Syifa, ya namanya Syifa kan? Beberapa hari lalu, aku tidak sengaja bertemu dengannya di warung Sate legendaris itu, jika Andin tidak memberitahunya, mungkin aku tidak akan tahu tentang hal ini." Lanjut Zahira dengan santai.

Assyifa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang